[nasional_list] [ppiindia] ntermezzo: Silang sengketa teori evolusi Darwin

  • From: Sandy Dwiyono <sandydwiyono2004@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, nasional-list@xxxxxxxxxxxxxxx, apakabar@xxxxxxxxxxxxxxx, daarut-tauhid@xxxxxxxxxxxxxxx, tionghoa-net@xxxxxxxxxxxxxxx, humancapital@xxxxxxxxxxxxxxx, fithria@xxxxxxxxx, februan@xxxxxxxxx, masboy04@xxxxxxxxx, budhi_math@xxxxxxxxx, jordi762001@xxxxxxxxx, say_s@xxxxxxxxx, amot382002@xxxxxxxxxxxxxx, echo_parikesit@xxxxxxxxx, premiere_rouge@xxxxxxxxxxx, ik_sugiartha@xxxxxxxxx, wyke.wicaksono@xxxxxxxxxxxx, yogix_icarus@xxxxxxxxx, dsuzabar@xxxxxxxxx, fajar_tyo@xxxxxxxxx, rain_far@xxxxxxxxx, hamonangan97@xxxxxxxxx, fishingsunday@xxxxxxxxx, bayu.mahendro@xxxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 1 Feb 2005 00:29:39 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


01.02.2005
 
01.02.2005
 
Silang sengketa teori evolusi Darwin

(Charles Darwin bapak teori evolusi)
 
Charles Darwin yang diakui sebagai Bapak teori evolusi, sudah mengajukan 
gagasannya sejak tahun 1859 yang lalu, dalam bukunya The Origin of Species. 
Akan tetapi silang sengketa mengenai teori evolusi masih terus berlangsung 
hingga kini meski telah lewat satu abad. 
 
Dalam jajak pendapat di Amerika Serikat yang tergolong negara paling maju di 
dunia, sekitar 50 persen responden tetap menyangsikan adanya evolusi. Untuk 
bidang Sains dan Teknologi, hal ini tidak menjadi masalah, sebab penolakan atau 
pengakuan atas sebuah teori, secara keilmuan adalah hal yang wajar. Siapapun 
(termasuk saya) berhak mengajukan teori, namun harus siap-siap bila suatu waktu 
teorinya diruntuhkan.
 
Sebab  sebuah teori pada dasarnya merupakan asumsi yang berdasarkan pengamatan 
empirik, baik di lapangan maupun di laboratorium. Teori Darwin sama saja dengan 
teori relativitas, atau teori landas kontinen atau juga teori elektron, artinya 
teori dapat dipatahkan atau juga dikukuhkan. Tidak ada yang mutlak dalam ilmu 
pengetahuan. Juga teori relativitas umum dari Einstein misalnya, menunjukkan, 
sesuatu yang relatif dapat menjadi mutlak, atau sebaliknya. Namun silang 
sengketa mengenai teori evolusi Darwin, menjadi amat menarik, karena melibatkan 
tokoh berbagai agama besar di dunia.
 
Begtupun Darwin sebagai manusia biasa, yang bisa salah. Sejumlah teorinya 
ternyata berhasil dipatahkan, alias keliru. Akan tetapi, teori mengenai 
asal-usul spesies, di mata para ilmuwan merupakan, gagasan yang terbukti masih 
berlaku hingga saat ini. Memang olok-olok atau sindiran ilmuwan yang kontra 
teori evolusi, yang mengibaratkan manusia berasal dari monyet, lebih banyak 
dimengerti orang awam sebagai kenyataan sebenarnya. Namun jika melihat hasil 
penelitian genome manusia, secara ilmiah, teori Darwin masih tetap berlaku.
 
Pengamatannya di kepulauan Galapagos selama dua dekade, dituangkan oleh Darwin 
dalam apa yang disebutnya kesimpulan kasar setebal 490 halaman, yang 
diterbitkan sebagai buku berjudul "The Origin of Species". Pengamatannya, jika 
dirunut lebih lanjut, berlandaskan pada bidang keilmuan biogeografi, 
paleontologi, morfologi dan embryologi. Biogeografi adalah ilmu mengenai 
penyebaran makhluk hidup, paleontologi ilmu mengenai makhluk hidup yang telah 
musnah, morfologi adalah ilmu mengenai bentuk atau sosok makhluk hidup, dan 
embryologi adalah ilmu mengenai tahapan makhluk hidup pada saat janin.
 
Dualisme sikap
 
Yang juga amat menarik, adalah dualisme pada penerimaan teori evolusi. Jika 
menyangkut evolusi binatang atau tumbuh-tumbuhan atau bakteri, banyak yang 
menerimanya begitu saja. Tetapi, jika sudah berbicara evolusi manusia, 
tiba-tiba teori evolusi banyak lawannya. Misalnya saja ada tokoh agama yang 
tetap berpegang teguh pada keyakinan, alam semesta termasuk manusia diciptakan 
hanya dalam tujuh hari. Akan tetapi tidak dijelaskan, apa definisi hari alam 
semesta itu. Apakah pencipta alam semesta itu picik, dan mengambil acuan hari 
di Bumi, yang ibaratnya cuma sebutir debu di keluasan alam semesta yang seolah 
tanpa batas?
Atau ada sekte tertentu, yang kukuh mengatakan, jenis makhluk hidup di Bumi 
dari awal hingga akhir, tetap berjumlah 8.400.400 spesies. Tapi tidak mampu 
menjelaskan, dari mana hitungan jumlah spesies itu? Apakah dinosaurus, atau 
burung Dodo atau harimau bergigi pedang, atau Mamut atau juga hominid purba 
yang sudah musnah terhitung dalam ajaran sekte tsb? Juga jika para penentang 
teori evolusi dihadapkan pada kennyataan, cukup banyak obat-obatan dibuat 
berdasarkan landasan teori tsb, mereka akan sulit menyampaikan argumentasinya.
 
Penjelasan resistensi
 
Jika tidak dengan teori evolusi, dengan teori apa harus dijelaskan munculnya 
penyakit SARS, AIDS, atau malaria dan TBC yang kebal antibiotika? Juga 
bagaimana menjelaskan kekebalan hama wereng terhadap racun insektisida, atau 
kekebalan nyamuk malaria terhadap DDT, atau juga kekebalan sejenis eceng gondok 
atau gulma lain terhadap herbisida? Apakah mungkin menjelaskan berkembangnya 
kekebalan tubuh manusia terhadap penyakit tertentu, setelah mendapat vaksin, 
jika tidak menggunakan teori evolusi?
 
Keraguan para ilmuwan, mengenai apakah teori evolusi dapat dibuktikan secara 
empiris, ternyata memang tidak beralasan. Memang, jika kita mengamati makhluk 
berderajat tinggi, yang didefinisikan telah mengalami evolusi tahap lanjutan, 
amat sulit mengikuti evolusinya. Dinosaurus yang sudah musnah misalnya, 
memerlukan waktu ratusan juta tahun untuk melakukan proses evolusinya. Atau 
pokok silang sengketa mengenai manusia, yang juga diyakini mengalami evolusi 
selama jutaan tahun. Tentu saja kecepatan evolusi berbeda-beda, dari satu 
organisme ke organisme lainnya.
 
Proses evolusi memang lebih dapat diamati pada organisme berderajat rendah. 
Pada bakteri atau virus misalnya. Ketika ditemukan antibiotika Penicilin pada 
tahun 1941 lalu, terjadi semacam eforia, bahwa telah ditemukan obat dewa, yang 
ampuh memerangi penyakit infeksi. Namun kegembiraan tidak berlangsung lama, 
sebab beberapa tahun kemudian sudah ditemukan bakteri yang kebal Penicilin. 
Penyebabnya sudah jelas secara ilmiah, yakni evolusi. Seperti inti dari teori 
Darwin, seleksi alam terus berlaku dan spesies yang paling tahan, yang akan 
terus hidup.
 
Adu cepat evolusi
 
Dimualilah perlombaan adu cepat, antara kemampuan bakteri atau virus melakukan 
evolusi dengan pengembangan obatnya. Jika bakteri memerlukan waktu beberapa 
tahun, untuk melakukan evolusi, mengembangkan strain yang kebal antibiotika, 
virus melakukan evolusi lebih cepat. Virus HIV penyebab penyakit AIDS misalnya, 
dalam waktu cepat mengembangkan beragam strain yang kebal obat anti virus atau 
obat lain. Obat ampuh AZT, hanya berumur singkat, dan cepat kehilangan 
khasiatnya. Atau penyakit SARS, yang dengan cepat melakukan evolusi lintas 
inang.
 
Jadi, masih adakah keraguan menyangkut teori evolusi. Kalau ya, tentu saja 
harus dilakukan pembuktian yang membantahnya. Sejauh ini, memang sejumlah 
pembuktian mengarah pada pengukuhan teori evolusi yang digagas Darwin. Juga 
gagasan kompromi dari kelompok fanatik, yang mengatakan, makhluk hidup lain 
boleh saja mengalami evolusi, tapi manusia tidak, tentu saja harus diuji lagi.
 
Jika manusia tidak mengalami evolusi, mengapa bisa kebal penyakit, cacar atau 
polio misalnya jika manusia divaksinasi. Pertanyaan lain, mengapa manusia di 
zaman 20.000 tahun lalu, tidak secerdas manusia sekarang? Apakah kemampuan otak 
manusia tetap tidak berubah selama ratusan tahun? Bukankan ini bukti dari 
terjadinya evolusi. Memang sekali lagi harus diakui, teori apapun, dapat 
dipatahkan atau dikukuhkan. Setiap data baru, penemuan baru, bukti baru akan 
mengubah teori sebelumnya. Kita boleh saja tidak mengakui teori evolusi. 
Walaupun di sisi lain kita menikmati berkahnya, berupa adanya obat-obatan baru 
yang lebih ampuh, atau verietas padi unggul atau juga binatang ternak yang 
memberikan hasil lebih banyak. Terlepas dari semua itu, kita sudah sepatutnya 
berterimakasih kepada Darwin. Setidaknya beliau telah memperkaya khazanah 
keilmuan dunia.



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] ntermezzo: Silang sengketa teori evolusi Darwin