[nasional_list] [ppiindia] Grup gamelan Köln menggalang dana untuk Aceh

  • From: Sandy Dwiyono <sandydwiyono2004@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, nasional-list@xxxxxxxxxxxxxxx, apakabar@xxxxxxxxxxxxxxx, daarut-tauhid@xxxxxxxxxxxxxxx, tionghoa-net@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Tue, 1 Feb 2005 00:39:42 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **



01.02.2005

Grup gamelan Köln menggalang dana untuk Aceh

Oleh: Peter Phillip

Lebih sebulan sesudah bencana tsunami di Aceh organisasi ?organisasi dan 
lembaga masyarakat di luar negeri, khususnya di Jerman, tetap aktif 
menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk menggalang dana bagi pembangunan 
proyek untuk membantu para korban bencana.


Pada tanggal 6 Maret mendatang, Rautenstrauch-Joest-Museum di Köln akan 
menyelenggarakan apa yang dinamakan Indonesien-Sonntag , Hari Minggu waktu 
Indonesia, sebuah acara yang menampilkan musik gamelan, tarian Jawa dan Bali 
serta ceramah dan film tentang Indonesia. Pada kesempatan ini lagi-lagi gamelan 
tampil di forum internasional, khususnya di Jerman. 

Grup-grup gamelan di Jerman terbentuk karena tingginya minat warga setempat 
untuk mempelajari gamelan. Di Köln terdapat banyak warga Jerman yang dengan 
tekun mempelajari gamelan, mungkin juga karena sebuah museum ternama di kota 
tsb yakni Museum Ilmu Bangsa-Bangsa Rautenstrauch-Joest memiliki satu unit 
instrumen gamelan slendro dan pelog yang berasal dari Klaten di Jawa Tengah. 
Sekelompok peminat gamelan yang sejak 1996 belajar gamelan di kedutaanbesar 
Indonesia di Bonn, akhirnya pindah ke Köln dan menabuh gamelan di museum 
Rautenstrauch-Joest. Pada gong besar atau gong ageng di museum tsb terdapat 
tulisan dalam huruf Jawa yang semula dibaca sebagai Kyai Sangu. Karena itu 
gamelan tsb dan grupnya semula diberi nama Kyai Sangu. 

Guru gamelan yang mengajar di Bremen, Bettina Sahrmann pada tahun 1999 pindah 
ke Köln dan memimpin grup gamelan tsb. Pada akhir tahun 1999 grup itu pecah 
menjadi tiga grup, yakni Laras Kulon yang sudah pernah kami tampilkan dalam 
acara ini tahun lalu, kemudian Kyai Sangu di museum Rautenstrauch-Joest dan 
sebuah grup lain bernama Danau Madu, yang juga akan kami perkenalkan dalam 
acara ini.

Workshop

Di bulan Agustus 2003 guru karawaitan Pak Prasadiyanto dari STSI Solo 
menyelenggarakan workshop di museum Rautenstrauch-Joest. Pak Prasad menafsirkan 
kembali tulisan pada gong besar itu. Menurut Pak Prasad pada gong besar itu 
tertulis kata-kata Kyai Sabda. Sejak itu nama grup itu diubah menjadi Kyai 
Sabda. Lahirlah grup Kyai Sabda. Grup ini beranggotakan 10 orang, 8 wanita dan 
dua pria. Grup ini memainkan musik gamelan Jawa tradisional. 

Selain grup tetap Kyai Sabda, sejak semester musim dingin 1998/1999 beberapa 
mahasiswa dari Universitas Köln juga belajar gamelan di museum itu. Mereka 
adalah mahasiswa jurusan ilmu musik tentang teori musik gamelan di bawah 
pimpinan etnolog musik Prof. Dr. Rüdiger Schumacher. Mereka tidak hanya belajar 
teori musik gamelan, namun juga belajar menambuh gamelan. Para mahasiswa itu 
mengikuti kursus gamelan di museum di bawah pimpinan Bettina Sahrmann. Beberapa 
mahasiswa bergabung untuk secara teratur main gamelan . Tiap pemain harus 
mempelajari semua jenis instrumen gamelan. Biasanya pada akhir semester mereka 
mengadakan pementasan. 

Grup lainnya adalah grup gamelan Danau Madu yang menabuh instrumen gamelan 
milik pasangan suami isteri Martin dan Marion Ehrhardt di rumahnya di 
Leverkusen dekat Köln. Awal mulanya pasangan muda Martin dan Marion Ehrhardt 
berkunjung ke Indonesia. Martin, seorang pemain biola punya minta besar 
terhadap musik gamelan. Di Yogya Martin dan Marion berjumpa dengan ahli gamelan 
Pak Suhirdjan yang memberikan kepada mereka alamat guru gamelan Elsje Plantema 
di Amsterdam. Kembali ke Eropa, Martin dan Marion mengikuti workshop Elsje 
Plantema dan dengan bantuannya mereka memesan seperangkat instrumen pelog di 
bengkelnya Pak Suhirdjan.

Pada tahun 2001 Martin dan Marion mendirikan grup Danau Madu, setelah mereka 
memiliki instrumen gamelan yang komplit. Grup Danau Madu terdiri atas 13 
anggota yang sekali seminggu main gamelan. Separuhnya adalah lulusan jurusan 
musik , beberapa yang lainnya main gamelan, karena punya hubungan dengan 
Indonesia atau karena termotivasi oleh musik dunia. Sebagai salah satu 
pelatihnya, khususnya untuk gamelan Bali adalah Made Hood, putra etnolog musik 
dan pakar gamelan ternama Mantle Hood. Made Hood mengubah aransemen musik 
gamelan Bali untuk dimainkan pada instrumen pelog Jawa. 

Repertoir Danau Madu berspektrum luas, gamelan Jawa klasik dan Bali . 
Pementasannya sering dimeriahkan dengan tarian topeng Bali Topeng Tua 
dipentaskan oleh penari Koming Somawati, isteri Made Hood. Bahkan konser itu 
diperkaya dengan nyanyian pesindhen. 

Gamelan humor

Dan last but not least, grup ketiga yang kami perkenalkan dalam acara ini 
adalah grup Nyai Kangkung yang didirikan pada tahun 1999 pimpinan seniman asal 
Indonesia Daniel Kho. Nyai Kangkung bukanlah grup gamelan tradisional.

Para pemain Nyai Kangkung memainkan instrumen modern barat, seperti gitar 
elektronik, gitar-bass, perkusi dan juga instrumen gamelan tradisional. Selain 
komposisi karya sendiri grup ini juga sering melakukan improvisasi. Grup itu 
terdiri atas 6 pemain, 4 pria dan dan 2 wanita. Produksi terbaru Nyai Kangkung 
berjudul Ich und Ich ? Aku dan Aku, suatu pementasan wayang kulit. Untuk pentas 
itu khusus dipesan 13 wayang kulit yang dibuat oleh Wayan Mardika Bhuwana di 
Bali, mengikuti konsep dan gambar ciptaan Daniel Kho. 

Musik untuk pentas itu adalah komposisi ciptaan Gisbert Schürig yang memainkan 
gitar elektronis, sebagai dalangnya tampil Michael Dick, pemain teater di Köln, 
yang telah sering berkunjung ke Jawa dan menyaksikan banyak pentas wayang di 
sana. Dalang tidak berbicara dalam bahasa Jerman melainkan dalam dialek Köln, 
yang disebut kölsch. Perpaduan yang sukses antara tradisi teater Jawa, Bali dan 
Kölsch dipersembahkan lewat lakon yang penuh humor dan estetika. 


                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Grup gamelan Köln menggalang dana untuk Aceh