[nasional_list] [ppiindia] mawar merah café bandar: senandung di sela hujan

  • From: "Kusni jean" <katingan@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: "kmnu2000" <kmnu2000@xxxxxxxxxxxxxxx>, <wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx>, "ppiindia" <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 13 Feb 2006 17:23:48 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Mawar Merah Café Bandar:

"SENANDUNG DI SELA HUJAN"

"Senandung Di Sela Hujan" adalah judul sebuah cerpen karya Mei Rose nama pena 
dari Agnes Veronica A.S. [selanjutnya saya sebut Mei]  dari Surabaya yang 
diterbitkan oleh majalah seni-sastra-budaya Aksara, Jakarta [Edisi 
Agustus-September 2003]. 

Minat Mei akan sastra berawal sejak ia masih berada di bangku SMP dan pada saat 
itu cerpennya sudah menghiasi halaman Harian Jawa Pos.Pemuatan cerpen ini oleh 
Jawa Pos sangat mendorongnya untuk berkecimpung lebih jauh dalam dunia sastra 
baik puisi, cerpen, esai bahkan novel walau pun kemudian ia jurusan pendidikan 
formal yang diselsaikannya adalah jurusan Tekhnik Elektro Sekolah Tinggi 
Tekhnik Surabaya.

Esainya berhasil memenangkan lomba yang diselenggarakan oleh Rayakultura -Garda 
Budaya Indonesia [Agustus 2005] sedangkan salah sebuah cerpennya termasuk salah 
satu dari 15 cerpen terbaik hasil lomba cerpen perdamaian tahun 2003 dan 
kemudian dihimpun dalam buku "Metamorfosa Cicak Di atas Peta'. Cerpen-cerpennya 
telah diterbitkan antara lain dalam Majalah Aksara, Femina, Swara Cantika, 
Nationwide Lion Air, Surya, Kartini, Chic, dan lain-lain... Sedangkan 
karya-karya puisinya ikut serta mengisi antologi puisi 'Dian Sastro for 
President' [On-Off, Yogyakarta], 'Menyisir Rindu' dan 'Negeri Terluka' [Risalah 
Badai Jakarta & Logung Pustaka,Yogyakarta, April 2005].

Catatan singkat di atas memperlihatkan bahwa Mei mempunyai 'jam terbang' 
kepenulisan yang memadai sehingga dari segi tekhnik penulisan, Mei tidak bisa 
dikatakan sebagai pendatang baru lagi di dunia sastra Indonesia kekinian. Hal 
ini antara lain dibuktikan, selain, oleh hadiah-hadiah yang ia telah peroleh, 
juga ditunjukkan oleh cerpennya "Senandung Di Sela Hujan" yang disiarkan oleh 
Majalah Aksara, Jakarta. Tema yang diangkat oleh Mei dalam cerpen ini 
sebenarnya sangat sederhana yaitu kisah percintaan antara dua remaja. Antara 
Mei dan Anthony. Bahkan ia persembahkan secara khusus kepada tokoh Anthony itu 
sendiri. Apakah cerita ini merupakan cerita benar, nyata, atau khayalan, atau 
campuran antara keduanya, hal ini tidak penting bagi saya. Sebab yang menarik 
perhatian saya, bagaimana tema umum di kalangan remaja diangkat oleh penulis. 
Tidak semua orang mampu mengangkat tema sederhana dan lumrah, cinta remaja 
secara menarik dengan tekhnik cerpen yang terpenuhi. Saya katakan temannya 
sangat sederhana, karena cerpen ini bertutur tenang sepasang remaja yang hidup 
bersama di satu keluarga hanya di asuh oleh seorang janda. Orangtua Anthony 
kedua-duanya telah meninggal, maka kemudian Anthony diasuh oleh ibu Mei. Dari 
kehidupan bersama sehari-hari ini kemudian antara Mei dan Anthony tumbuh 
perasaan ajaib yang bernama cinta. Penulis mengatakan karena sang ibu tidak 
menyetujui percintaan mereka, maka Mei dikirim ke Paris dengan uang saku 
pas-pasan. Pengiriman Mei ke Paris disengaja oleh sang ibu untuk memisahkan 
kedua remaja ini. Setiap Mei minta pulang ke tanahair, sang ibu menolaknya. 
Sementara itu, pada suatu  di Paris Mei mendapat berita bahwa Anthony meninggal 
karena mengidap kanker. Berita ini membuat Mei jatuh sakit selama seminggu. 
Ketika tiba saatnya pulang, Mei langsung mencari kuburan Anthony. Dan di 
sinilah Mei mulai mempermainkan perasaan pembacanya dengan menciptakan 
suasana-suana gaib sehingga kita merasakan adanya ketegangan. Penulis 
menggambarkan bahwa ia melihat seseorang dan kuda, hujan dan petir tiba-tiba, 
melukiskan ketakutannya dalam suasana alam dan apa yang dilihatnya tapi 
tiba-tiba menghilang. Pembaca pun tidak tahu apakah Mei mengatakan sosok yang 
dilihatnya itu 'hantu' atau memang orang atau kuda. Semuanya ini kemudian baru 
menjadi jelas bahwa di akhir cerita ketika Mei mengatakan bahwa apa yang 
dilihatnya adalah bukan hantu tapi kenyataan.Sama nyatanya ketika Anthony dan 
Mei berpelukan mesra dan berlari seperti remaja mereka dahulu di padang luas di 
bawah hujan. Kepergiannya ke Paris, berita kematian Anthony, semuanya adalah 
siasat sang ibu untuk menguji seberapa sungguh cinta kedua remaja itu sebelum 
menyatakan persetujuan definitif. Mei berhasil membangun plot ceritanya. Mei 
tidak mau mengkahiri ceritanya dengan klimaks terlalu jauh apalagi ceritanya 
berakhir dengan 'happy ending'. Karena Mei juga seorang penyair maka ia 
mengakhiri cerpennya secara puitis dengan menggambarkan bahwa ia dan Anthony 
berlari di padang hijau di bawah hujan.

Dalam bercerita, Mei nampak sangat sabar. Dengan bahasa yang terjaga dan rapi, 
ia melukiskan suasana serta perkembangan suasana secara singkat rinci sehingga 
kita bisa membayangkan dengan jelas bahkan merasakan langsung suasana yang ia 
lukiskan.

Setelah membaca cerpen Mei ini saya jadi teringat akan kesimpulan Sapardi Djoko 
Damono setelah membaca puisi-puisi Goenawan Mohammad yang antara lain menulis:

"Di dalam hampir semua sajaknya, Goenawan Mohamad menggunakan segala macam 
muslihat untuk kita hayati. Bahkan lebih dari itu, ia menggunakan pasemon, 
sesuatu yang menurutnya lebih dari sekedar muslihat, seperti yang terkandung 
dalam konsep allusion. Katanya, "Pengalaman membawa kita untuk mengenal sifat 
yang seperti itu [baca:pasemon] dalam kesusastraan: permainan dan ketegangan 
yang menghanyutkan dan mencekam, pengelakan dab penundaan yang tak 
habis-habisnya untuk menemukan makna, pertemuan dengan makna yang muncul 
menghilang dalam kebebasan dan kesendirian kita" [Lihat: Sapardi Djoko Damono: 
Mencoba Menghayati Si Malin Kundang, in: Ayu Utami dan Sitok Srengenge [ed.], 
"Goenawan Mohamad, Sajak-Sajak Lengkap 1961", Penerbit Metafor Intermedia 
Indonesia, Jakarta, Agustus 2001, hlm.210.

Ya, "permainan dan ketegangan yang menghanyutkan dan mencekam, pengelakan dan 
penundaan yang tak habis-habisnya untuk menemukan makna" ini jugalah yang saya 
dapatkan ketika membaca cerpen Mei "Senandung Di Sela Hujan", judul yang juga 
cukup puitis. 

Makna? Apa lalu makna dan atau pesan yang mau disampaikan oleh Mei melalui 
cerpennya ini? Adakah pesan yang mau ia sampaikan ataukah ia hanya sekedar 
bercerita untuk bercerita?

Apabila membandingkan cerpen ini dengan karya-karya Mei lainnya seperti pusi 
dan esai, maka Mei bukanlah Mei jika tidak meninggalkan pesan.Dalam esainya 
yang mendapat hadiah yang saya sebutkan di atas, Mei nampak peduli pada 
perdamaian. Sedangkan dalam sanjak-sanjaknya yang terdapat di antologi puisi 
"Negeri Terluka", selain peduli pada perdamaian, Mei pun sangat hirau pada 
masalah lingkungan dan sosial.[Lihat: Antologi Puisi: "Negeri Terluka", 
hlm-hlm. 6-9].

Dan pesan yang mau disampaikan oleh Mei melalui cerpen "Senandung Di Sela 
Hujan", saya pahami tidak lain setelah menggambarkan bahwa hidup bukanlah 
sesuatu yang ramah tapi sebaliknya sering sangat garang, penuh dengan cobaan 
yang menanyai taraf kemanusiaan kita, lebih penting lagi bahwa dalam menghadapi 
hidup yang berperangai demikian, kita dituntut untuk "selalu gagah" jika 
menggunakan istilah seorang penyair-cerpenis perempuan dari Kalimantan Timur. 
Pesan-pesan ini disampaikan oleh Mei secara puitis.

Dalam perbandingan, pengungkapan diri Mei melalui cerpen agaknya jauh lebih 
berhasil dibandingkan jika ia menggunakan medium puisi. Barangkali! Karena 
perjalanan kesastrawanan Mei masih panjang.

Februari 2005.
------------
JJ. Kusni 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] mawar merah café bandar: senandung di sela hujan