** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **----- Original Message ----- From: seknas kopbumi To: buruh-migran@xxxxxxxxxxxxxxx ; perempuan@xxxxxxxxxxxxxxx ; medianet@xxxxxxxxxxxxxxx ; migrant-watch@xxxxxxxxxxxxxxx Sent: Thursday, February 09, 2006 7:15 AM Subject: [buruh-migran] FAKTA KEBIJAKAN FEMINISASI BMI PARADIGMA & FAKTA FEMINISASI BMI Konsep paradigma disini dimaksudkan untuk menjelaskan cara-cara kerja dan mengembangkan suatu fokus permasalahan. Paradigma merupakan perspektif yang dalam kondisi normal memberikan pedoman kerja. Sedang konsep ideologi adalah argumentasi yang muncul dari paradigma yang digunakan oleh sekelompok orang atau negara untukmenjustifikasi suatu tindakan. Dengan kata lain paradigma dapat diubah menjadi ideologi oleh sekelompok orang atau negara dan kemudian dimanfaatkan oleh mereka dengan maksud untuk menjustifikasikan berbagai tindakannya. Paradigma disaat telah menjadi tindakan maka dia menjelma menjadi ideologi dan konflik atas apa yang dimunculkan paradigma yang bertujuan untuk mengarahkan dan menjustifikasi tindakan, ini adalah bagian sebuah proses politik, dan Perjuangan untuk membuat paradigma berlaku universal merupakan bentuk dari perjuangan kekuasaan. Dengan kata lain pada saat paradigma berproses untuk menjadi ideology maka prasyarat yang dibutuhkan baik oleh individu dan kelompok, paling tidak harus memiliki dua hal, yakni kekuasaan dan kekuatan yang dominant atas individu atau kelompok yang lainnya. Dalam konteks feminisasi Buruh Migran Indonesia (BMI) misalnya, paradigma yang dikembangkan dalam permasalahan ini lebih pada mempersepsikan sebuah fenomena tentang prinsip-prinsip pasar global tentang kebutuhan pasar tenaga kerja diluar negeri yang murah, mudah, dan harus perempuan, karena jenis pekerjaan yang harus dijalani dianggap sebagai pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh Perempuan (Pekerja Rumah Tangga), untuk merealisasi kebutuhan pasar, maka dianggap sebagai sebuah kewajaran apabila berbagai kebijakan penempatan yang kental feminisasi harus diperjuangkan melalui proses politik dan kekuasaan, sehingga paradigma feminisasi ini dianggap sebagai indicator yang hanya mewakili kepentingan Negara dan para pelaku bisnis penempatan Tenaga kerja, bukan mewakili interpretasi dan kepentingan BMI Perempuan dan anggota keluarganya secara. Untuk mengingatkan paradigma feminisasi telah begitu kuat dalam kebijakan target penempatan, hal itu dapat dilihat pada data-data statistik penempatan tenaga kerja dalam rentang waktu 2001 s/d 2005 yang dapat dilihat dalam table dibawah ini : No. Tahun Jumlah Total Jumlah BMIP 01. 2001 338.992 272.428 02. 2002 480.393 358.912 03. 2003 293.694 203.423 04. 2004 886.437 656.280 05. 2005 400.484 358.856 Total 2.400.000 1.849.899 Gambaran dari table diatas, menegaskan bahwa telah terjadi feminisasi dalam proses penempatan, misalnya dari tahun 2001 s/d 2005 dari 2.400.000 orang BMI yang bekerja diluar negeri, 1.849.899 orang diantaranya adalah Perempuan atau 77 % dari keseluruhan jumlah BMI yang ada. Sedang 2.400.000 orang ini, hanya 42 % dari jumlah keseluruhan BMI yang bekerja diluar negeri, artinya masih ada 58 % atau 3.300.000 orang BMI lainnya tidak tercatat, jika ditotalkan maka jumlah BMI yang bekerja diluar negeri sampai saat ini ada 5.700.000 orang. Dan jika jumlah 2.400.000 orang tersebut, 77 % diantaranya adalah Perempuan, tentu jika kita mengacuh pada 5.700.000 orang tersebut jumlah perempuan tentu bisa lebih besar lagi. Disamping itu dari segi pemasukan devisa dari BMI dari tahun 2001 - 2004, total berjumlah 2.982.183.181 US $ jika dikurskan kedalam rupiah dengan nilai Rp. 9.500, maka mencapai 28.982.183.181.000 Triliun. Angka ini baru dari 2.400.000 orang. Artinya jumlahnya bisa lebih besar jika di gabungkan dengan jumlah 3.300.000 orang yang ada. ini jumlah yang sangat signifikan peranannya dalam pembangunan sebuah Negara yang benar-benar terpuruk dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti Indonesia. Jika dikorelasikan dengan angka-angka statistik tersebut diatas, sekali lagi, ini menjadi hal yang sangat wajar jika paradigma feminisasi akan terus dipertahankan dimasa-masa mendatang, ini bukan hanya sekedar memenuhi tuntutan pasar global tenaga kerja, tetapi fenomena ini, lebih pada potensi yang dihasilkan dari bisnis penempatan Tenaga kerja yang begitu besar dalam hitungan capital, baik untuk kepentingan pembangunan maupun untuk kepentingan bisnis pelaku pasar. Pada dataran ideology, kebijakan penempatan yang lebih mendorong atau ekstrimnya menggiring Perempuan untuk menjadi tenaga kerja, telah menempatkan Perempuan sebagai alat produksi dan komoditas bagi Negara untuk kepentingan ekonomi, dan bagi pelaku bisnis, Perempuan dapat dijadikan alat eksploitasi untuk kepentingan pemupukan capital untuk kelangsungan dan pengembangan usaha mereka. Seiring dengan hal tersebut, fenomena keluarga miskin yang terus bertambah akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan yang terjadi di Indonesia saat ini, menjadi pangsa pasar yang sangat besar yang sangat potensial, seperti apa yang terjadi di wilayah-wilayah kantong BMI, mereka terdesak tuntutan hidup yang semakin besar, jumlah pengangguran terus bertambah, sementara lingkaran setan kemiskinan terus mengancam eksistensi kemanusiaan pada posisi yang titik nadir. Jika dihubungkan dengan teori Push Factor, maka mau tidak mau, secara alami mereka akan berusaha untuk menyerbu pusat-pusat aktifitas perekonomian sebagai solusi untuk keluar dari himpitan kemiskinan yang menimpah mereka. Bagi keluar miskin yang memiliki anak perempuan atau perempuan yang telah bersuami (ada BMI Perempuan usia 57 tahun) di jadikan sebagai nilai lebih untuk Push Factor. Karena seperti yang dsampaikan pada awal makalah ini, tuntutan dan pengkondisian pasar kerja global beserta jenis-jenis pekerjaan yang dibutuh khususnya bagi BMI lebih dominant pada jenis pekerjaan sektor informal atau Pekerja Rumah Tangga (PRT) yang secara patriarkial dianggap sebagai jenis pekerjaan yang dilakukan oleh Perempuan. Persoalannya kemudiaan, jenis pekerjaan yang berdasarkan jenis kelamin justru tidak hanya berhenti pada persoalan status, tetapi paradikma kebijakan penempatan penempatan menjadi an sich atau working to working, dimana persoalan penempatan hanya dilihat sebatas penyediaan lapangan tenaga kerja dan menempatkan tenaga kerja sesuai kebutuhan atas tenaga kerja, ini menjadi ironis karena tidak tidak berbanding lurus dengan upaya untuk membuat jaring-jaring perlindungan terhadap BMI Perempuan. Semrawutnya mekanisme penempatan, lemahnya control dan pengawasan, tidak jelasnya koordinasi antara instansi, menjadi gambaran jelas bobroknya sistem birokrasi Indonesia dalam hubungannya dengan masalah penempatan BMI Perempuan, konsekwensi dari sistem ini, menimbulkan dampak yang sangat luas terhadap BMI Perempuan dalam seluruh tahapan penempatan. Dalam kondisi seperti ini BMI Perempuan menjadi rentan mengalami berbagai eksploitasi. Jakarta, 07 Februari 2006 SEKNAS KOPBUMI Trisakti Rachim Pelaksana Harian [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **