** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.tambangnews.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=3&artid=165 Upaya Penghentian Luapan Lumpur Porong, Skenario III Butuh 91 Hari Oleh admin Jumat, 08 September 2006 19:04:46 Sidoarjo, Tambangnews.com.- Upaya penghentian luapan lumpur Lapindo yang terjadi di lokasi sumur Banjar Panji (BJP) 1 Porong, Sidoarjo hingga saat ini masih terus dikerjakan. Dengan menjalankan Skenario III, yaitu menggunakan cara pengeboran miring (relief well), Tim 1 menjanjikan luapan lumpur bisa teratasi dalam 91 hari mulai 12 September 2006 mendatang. Namun sukses tidaknya penanganan itu tergantung juga dukungan dan doa masyarakat. "Keinginan warga Jatirejo untuk tidak pindah menjadi dorongan moral bagi kami untuk mengerjakan sebaik-baiknya. Sehingga sebesar 80 persennya adalah dukungan dari doa bapak-bapak sepenuhnya," kata Wakil Kepala BP Migas Trijana Kartoatmojo saat menyampaikan testimoni penanganan luapan lumpur Lapindo di hadapan Bupati Sidoarjo Drs Win Hendrarso MS , Ketua DPRD Sidoarjo Arly Fauzi, Wakil Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Kepala Dinas Pemukiman Propinsi Jatim Khoirul Jaelani, dan perwakilan warga Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Porong, di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Kamis (7/9) malam. Trijana yang hadir didampingi tim ahli dari BP Migas serta tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu menjelaskan upaya teknis yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh Tim 1. Mulai dari skenario I yang menggunakan snubbing unit, Skenario II dengan menggunakan side tracking hingga pengoperasian Skenario III menggunakan relief well. Berdasarkan pengalaman, Trijana menuturkan, kasus yang terjadi di lokasi BJP 1 Sidoarjo ini relatif cukup langka. Para ahli geologi menyebutkan bahwa kasus ini menyemburkan lumpur vulkanik. "Jika memang benar-benar mengeluarkan lumpur volkanik atau yang biasa disebut mud vulcano, maka ini merupakan kejadian pertama di dunia dengan mengusahakan untuk dimatikan. Dan ini menjadi catatan sejarah bagi kami," ujarnya. Namun, Trijana berharap, apa yang dikeluarkan dari semburan dari dalam perut bumi dengan kedalaman sekitar 3.500 - 6.100 kaki di lokasi sumur BJP 1 itu adalah air yang berkekuatan tinggi. Apalagi, proses yang sudah dilakukan lewat pengeboran snubbing unit dengan melepaskan mata bor di kedalaman 2.997 kaki itu bisa diketahui titik semburannya. Hal itu membuat Tim 1 optimistis bisa menangani semburan tersebut dengan Skenario III . Trijana juga berharap, dukungan doa masyarakat dan kehendak Yang Maha Kuasa menjadi faktor utama sukses tidaknya pengerjaan tersebut. "Kami berusaha secepat mungkin, itu yang bisa kami janjikan. Tapi kami tidak berani memastikan, sebab pengerjaan ini seperti kehidupan manusia. Ini bukan kami yang tentukan, tapi doa kita semua dan kehendak Allah," tuturnya. Saat ditanya seorang warga tentang kondisi terakhir terkait permukaan tanah yang diberitakan sudah mengalami penurunan, Trijana menjelaskan bahwa memang kondisi saat ini mengalami penurunan tanah berkisar 5 - 26 cm di area BJP 1, tepatnya di lokasi bekas pengoperasian Skenario II (side tracking). "Mengapa turun, karena kondisi tanahnya adalah tanah uruk. Melihat kondisi itu, kami mengambil keputusan untuk meninggalkan lokasi Banjar Panji 1 dan itu sangat membahayakan para pekerja," ujarnya. Para ahli geologi memperkirakan, radius 49 hektare dari lokasi sumur BJP 1 dimungkinkan selama 5 - 10 tahun ke depan permukaan tanahnya akan mengalami penurunan. Namun penurunan itu tidak sekaligus terjadi, tapi melalui proses yang lama. "Itu prediksi, perkiraan, semoga itu tidak terjadi agar tidak menambah masalah baru," ujar Trijana. Hal senada juga diungkapkan Dr Rudy, pakar dari ITS. Dia menuturkan, dari hasil survei yang dilakukan di bawah gorong-gorong dengan simulasi 5 tahun ke depan akan mengalami penurunan. Sebab menurut pengalaman yang sudah pernah terjadi, pada subsidden penurunan juga terjadi di mana-mana, seperti pada permukaan laut. Tapi dia meminta masyarakat tidak mengkhawatirkan hal itu karena saat ini tim ahli bersama dengan Lapindo akan memasang alat ukur yang diletakkan di beberapa titik lokasi. "Jika Skenario III berhasil, maka lumpur berat akan diinjeksikan ke dalam lagi agar tidak terjadi penurunan permukaan tanah," tambah Trijana.(wem)/SMC [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **