[nasional_list] [ppiindia] Tinjauan Buku: Sepenggal Kehidupan Qahhar Mudzhakar

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 15 Feb 2005 00:55:24 +0100

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

      Media Indonesia
      Selasa, 15 Februari 2005

      OPINI

      Tinjauan Buku: Sepenggal Kehidupan Qahhar Mudzhakar

      Abdul Qahhar Mudzhakar, Dari Patriot Hingga Pemberontak (edisi revisi), 
Anhar Gonggong, Ombak 2004.
     
      BELAJAR sejarah memang terasa membosankan bagi sebagian orang. Namun, 
mengetahui latar belakang berdirinya negara kita, atau mengetahui orang-orang 
yang berjasa dalam kemerdekaan Republik Indonesia, sangatlah penting. Sejak 
duduk di bangku sekolah dasar pun kita telah dipaksa untuk mengikuti mata 
pelajaran sejarah. Namun begitu, banyak dari kita yang sudah lupa saat ditanya 
siapa saja pahlawan revolusi atau pada tahun berapa presiden pertama Indonesia 
Soekarno meninggal?

      Buku setebal 518 halaman ini adalah salah satu buku yang dapat menambah 
pengetahuan kita seputar sejarah Indonesia. Anhar Gonggong, pria yang lahir di 
Pinrang, Sulawesi Selatan, pada tahun 1943, ini akan bercerita bagaimana 
seorang patriot menjadi seorang pemberontak bagi bangsanya.

      Mengapa seorang patriot dapat menjadi pemberontak? Pertanyaan itu menjadi 
tema utama buku dengan judul Abdul Qahhar Mudzakkar, dari Patriot hingga 
Pemberontak. Seorang patriot beserta rekan-rekan seperjuangannya tidak 
segan-segan mengorbankan seluruh hidupnya untuk Tanah Air-nya. Hal itu 
ditunjukkan dengan keterlibatannya yang utuh dalam perjuangan mempertahankan 
kemerdekaan.

      Ketika kemerdekaan berhasil ditegakkan timbul berbagai permasalahan 
internal. Ternyata kemajemukan masyarakat Indonesia membawa dinamika-dinamika 
yang sering mengejutkan. Dinamika itu menjadi begitu transparan dalam kasus 
"patriot dan pemberontak" ini. Di dalamnya menyeruak faktor budaya siri' dan 
pesse (siri'-pesse), adat-istiadat, dan frustrasi. Namun, ada juga faktor 
sosial-politik dan dalam perkembangannya, faktor sosial-ekonomi perdagangan 
menjadi unsur yang amat penting. Semua faktor itu saling terkait dan 
berakumulasi di pentas sejarah nasional lewat pemberontakan Abdul Qahhar 
Mudzakkar.

      Berbeda dengan penulis-penulis lain, penulis buku ini berasal dari 
lingkungan, budaya, dan aliran darah di mana pemberontakan itu muncul. Bahkan, 
beberapa sanak saudaranya turut merasakan pahit getirnya kasus di Sulawesi 
Selatan tahun 1950-1965 itu. Namun, ia mampu mengambil jarak dengan 
lingkungannya sehingga berhasil menyajikan uraian yang jernih, gamblang, dan 
tajam dengan segala nuansanya.

      Pada 7 Agustus 1953 Komandan Tentara keamanan rakyat (TKR) di Sulawesi 
Selatan, Abdul Qahhar Mudzakkar memproklamasikan penggabungan pasukan-pasukan 
dan daerah yang dikuasainya ke dalam Negara Islam Indonesia (NII) yang berada 
di bawah pimpinan Imam Kartosuwirjo yang berpusat di Jawa Barat. Dengan 
demikian jangkauan pengaruh Kartosuwirjo yang telah memproklamasikan berdirinya 
NII pada 7 Agustus 1949 di Jawa Barat bertambah luas.

      Untuk menopang NII yang didirikannya itu, Kartosuwirjo membentuk Gerakan 
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), yang digunakan untuk menentang 
pemerintah negara Republik Indonesia (RI) yang diproklamasikan pada tanggal 17 
Agustus 1945 di Jakarta. Pemberontakan gerakan DI/TII mampu berlangsung lebih 
15 tahun; perlawanan bersenjatanya baru dapat ditumpas pada tahun 1965.

      Gerakan DI/TII yang digerakkan oleh Kartosuwirjo bertujuan mendirikan NII 
itu hanya merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa yang pernah terjadi 
dalam periode yang sama. Sekadar sebagai contoh, telah terjadi peristiwa 
pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1948; dari pelakunya 
jelas kelihatan latar belakang ideologi komunis.

      Ada juga pemberontakan yang bersifat kesukuan, yaitu gerakan Republik 
Maluku Selatan (RMS) pada tahun 1950-1962 yang berkehendak mendirikan negara 
kesukuan di daerah Maluku Selatan. Krisis tampaknya masih tetap berlanjut dan 
salah satu puncak dari krisis itu ialah lahirnya gerakan Pemerintah 
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatra. Gerakan ini kemudian 
bersekutu dengan gerakan Pembangunan Semesta (Permesta), dikenal dengan 
gabungan nama; Gerakan PRRI/Permesta. Gerakan ini berlangsung pada tahun 
1958-1962.

      Pada 2 April 1965 Abdul Qahhar Mudzakkar tertembak mati di sebuah tempat 
di pinggir Sungai Lasalo, Sulawesi Tenggara. Ia merupakan pemimpin tertinggi 
Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan yang juga menyebut dirinya sebagai Pejabat 
Chalifah dan/ atau Presiden Republik Persatuan Islam Indonesia (RPII). Dengan 
kejadian itu, sebuah tragedi manusia Indonesia telah sampai kepada titik akhir. 
Dalam proses waktu selama berlangsungnya gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan 
yang dipimpin oleh Abdul Qahhar Mudzkkar telah berlangsung peristiwa yang 
menggambarkan tragedi manusia Indonesia di dalam era kemerdekaannya.

      Buku yang terdiri dari delapan bab dan merupakan edisi revisi terbitan 
Ombak ini pantas dibaca oleh kaum muda, mahasiswa, politikus, anggota TNI, 
serta semua orang yang berminat pada perkembangan sejarah Indonesia. Nerma 
Ginting
     


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Tinjauan Buku: Sepenggal Kehidupan Qahhar Mudzhakar