[nasional_list] [ppiindia] Tanggapan terhadap Ahmad Fuad Fanani

  • From: syabab muslim <syabab_hizb_islamiy@xxxxxxxxx>
  • To: PAN@xxxxxxxxxxxxxxx, islam_liberal@xxxxxxxxxxxxxxx, Kebangkitan_Bangsa@xxxxxxxxxxxxxxx, muhammadiyah2002@xxxxxxxxxxxxxxx, keluarga-islami@xxxxxxxxxxxxxxx, majelismuda@xxxxxxxxxxxxxxx, partai-keadilan-sejahtera@xxxxxxxxxxxxxxx, wanita-muslimah@xxxxxxxxxxxxxxx, ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, Amien-Siswono@xxxxxxxxxxxxxxx, keluarga-sakinah@xxxxxxxxxxxxxxx, PKS-Watch@xxxxxxxxxxxxxxx, ISLAM_IRC@xxxxxxxxxxxxxxx, Chae <chairunisa_mahadewi@xxxxxxxxx>, bang_irfan_gd@xxxxxxxxx
  • Date: Mon, 7 Feb 2005 21:28:00 +0000 (GMT)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **



Tanggapan terhadap Ahmad Fuad Fanani

 

Sehubungan dengan tulisan Ahmad Fuad Fanani di Opini Media Indonesia (Jumat 4 
Februari 2004), ada beberapa hal yang perlu kami luruskan dan kritisi. Tulisan 
itu  lebih tepat disebut dengan kumpulan klaim-klaim yang tidak berdasar, tidak 
merujuk pada sumbernya, kurang teliti, dan terjebak pada banyak generalisasi.  

(1)     Ketika umat Islam kembali kepada syariah Islam untuk menyelesaikan 
persoalan hidup mereka, bukanlah semata-mata karena romantisme sejarah atau 
mencari kambing hitam, tapi dalam rangka memenuhi perintah Allah SWt untuk 
berhukum kepada aturan Allah dalam segala perkara. Allah SWT telah 
memerintahkan kaum muslim untuk kembali kepada Allah dan Rasulnya (syariat 
Islam ) sebagai solusi  segala pertikaian mereka. (QS An Nisa: 59)

(2)     Hizbut Tahrir (HT)  dalam upayanya memperjuangkan kembali syariat Islam 
yang diterapkan dalam sistem Daulah Khilafah Islam, telah menggariskan 
perjuangan yang non kekerasaan (la madiyah). Hal ini semata-mata mengikuti 
thariqoh (metode) dakwah Rasulullah saw saat memperjuangkan Daulah Islam di 
Madinah yang tidak menggunakan kekerasaan. Hal ini bisa anda baca dalam 
buku-buku HT. Jadi melakukan generalisasi bahwa HT sama dengan Al Qaida atau 
Osma bin Laden adalah keliru dan tidak sesuai dengan fakta. 

(3)     Meskipun demikian HT, dengan berpedoman kepada Al Qur?an dan Sunnah, 
memang menyerukan jihad fi Sabilillah (perang) untuk membebaskan negeri-negeri 
Islam dari penjajahan seperti yang terjadi di Irak, Afghanistan, dan Palestina, 
sekarang ini. Sebab hal ini merupakan fardhu a?in mengusir penjajah dari negeri 
Islam, sebagaimana yang dulu pernah dilakukan oleh kaum muslimin di Indonesia 
saat mengusir penjajah Portugis, Belanda, dan Jepang. Bagaimana mungkin 
tindakan mengusir penjajah yang juga dilakukan oleh ulama-ulama kita terdahulu 
(baik NU maupun Muhammadiyah) disebut tindakan terorisme. Istilah terorisme, 
ekstrimisme, justru digunakan oleh Belanda sebagai cap terhadap perjuangan umat 
Islam melawan penjajah saat itu. 

(4)     HT juga sudah menegaskan ketidaksetujuannya terhadap 
penyerangan-penyerangan target sipil yang terjadi di daerah non konflik seperti 
pemboman di beberapa tempat di Indonesia, di mana di sana penjajah tidak 
bercokol langsung. Anda bisa baca berbagai statement yang dikeluarkan oleh HT 
tentang ini. 

(5)     Meskipun demikian perlu juga kami tegaskan bahwa semua perlawanan yang 
dilakukan oleh kelompok Islam pada dasarnya merupakan reaksi terhadap kekejaman 
dan penindasan yang dilakukan AS dan sekutu Baratnya di dunia Islam seperti di 
Irak, Afghanistan dan Palestina. 

(6)     Kami menyayangkan tulisan itu hanya mempersoalkan tindakan kekerasan 
yang dilakukan oleh umat Islam, yang dituduh penulis sebagai teroris. Sementara 
penulis tidak mengkritisi tindakan kekerasan negara yang dilakukan AS dalam 
rangka menyebarkan demokrasi.  Padahal justru tindakan terorisme negara  yang 
dilakukan oleh AS inilah yang menyuburkan aksi-aksi kekerasaan selama ini. 

(7)     Salah satu bentuk kontradiktif dari tulisan anda, satu sisi anda 
menyoroti bahaya kalau agama dan politik disatukan, di sisi lain anda 
menginginkan pemimpin seperti Muhammad Iqbal dan Imam Khomeini kembali. 
Bukankah tokoh-tokoh yang anda sebut tadi justru menyatukan antara Islam dan 
Kekuasaan? 

(8)     Memang bukan berarti saat Islam dan politik menyatu tidak muncul 
persoalan. Tapi persoalan yang terjadi saat itu justru karena syariat Islamnya 
tidak dijalankan secara benar. Dan ini adalah penyimpangan dari syariat Islam. 
Sehingga menyimpulkan bahwa kalau Islam dan kekuasaan bersatu akan menimbulkan 
banyak masalah adalah tergesa-gesa dan tidak objektif. Seharusnya Anda juga 
harus melihat fakta bagaimana kemajuan Islam yang memberikan sumbangan yang 
nyata terhadap peradaban dunia saat Politik dan Islam tidak dipisahkan. Ini 
berlangsung dalam waktu yang berabad-abad. Fakta-fakta tentang ini tentu bisa 
anda baca dalam buku-buku sejarah. Jadi menutupi fakta ini justru tidak 
mencerminkan sikap seorang intelektual. 

 

Secara terbuka HT siap berdiskusi dengan Anda, kapan saja dan di mana saja. 
Demikian juga terhadap umat Islam yang lain, sehingga tidak muncul pandangan 
picik kita terhadap Islam dan sesama umat Islam.  

 

Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia 

 

Ir. Ismail Yusanto





Link Hizbut-Tahrir :

1.       www.hizbut-tahrir.or.id (bahasa Indonesia)

2.       www.al-islam.or.id (bahasa Indonesia)

3.       www.hizb-ut-tahrir.org (bahasa Arab, Turki, Rusia, Inggris, Belanda, 
Urdu, Denmark)

4.       www.khilafah.com (bahasa Inggris)

5.       www.al-aqsa.org (bahasa Arab)

 

http://www.hizbut-tahrir.or.id/modules.php?name=News&file=article&sid=398




---------------------------------
  Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! 
Download Messenger Now

[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Tanggapan terhadap Ahmad Fuad Fanani