[nasional_list] [ppiindia] Soal Syari'at Islam, Arab Saudi dan 'back door' - Was: Re: Mbak Aris bisa jelaskan? Govt Doing Little to Protect Us From Abusive Maids, ..

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sun, 09 Jul 2006 16:02:00 -0000

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Jadi, mas, negara yang berhasil 
mendirikan Syariat Islam yang benar 
dimasa kini negara mana ya?

Dirindukan, tetapi kok tak ada yang jalankan?

Salam

danardono








--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, irwank <irwank2k2@...> wrote:
>
> Baru saja keburu menekan tombol send, sambil googling dikit eh 
nemu link di
> bawah..
> Tuh bener aja kan.. ada mitos, kamuflase seolah-olah Arab Saudi 
dicitrakan
> sebagai
> negara ber-Syari'at Islam..
> 
> Quote:
> "..
> Beberapa indikasi runtuhnya citra kerajaan Arab Saudi sebagai 
negara Islam
> terlihat dalam beberapa aspek. *
> 
> Pertama*, adanya komitmen Arab Saudi dengan undang-undang positif 
buatan
> manusia yang cenderung menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan
> mengharamkan apa yang di halalkan-Nya. *Kedua*, tunduknya 
keputusan hukum
> Arab Saudi kepada pemerintahan luar negeri. *Ketiga*, loyalitas 
dan sikap
> "membeo" Arab Saudi yang begitu besar kepada pihak internasional 
(Amerika
> dan sekutunya), baik saat mengatasi masalah dalam negeri maupun 
membantu
> pihak asing dalam memerangi kaum muslimin lainnya.
> 
> Disamping itu, Al-Maqdisi juga mengungkap fakta terjadinya praktik 
kamuflase
> dalam pemberlakuan syariat Islam di tanah Arab. Penegakan syariat 
Islam di
> negeri itu hanya bertujuan untuk membangun *image* kepada semua 
orang bahwa
> Arab Saudi telah menerapkan hukum-hukum Islam dalam sistem 
pemerintahannya.
> Kritik tajam tersebut berangkat karena hukum-hukum pidana syariat 
hanya
> diberlakukan bagi orang-orang yang lemah saja.
> .."
> 
> Klaim dan seolah-olah.. Klaim dan seolah-olah.. Klaim dan seolah-
olah..
> 
> Pantas saja banyak yang terkecoh atau termakan tipuan busuk kaya' 
gini..
> Dus, mungkin hanya orang bodoh (or licik) yang senantiasa membawa" 
nama
> (Pemerintah) Arab Saudi sebagai sosok acuan Islam yang sebenarnya..
> bahkan menggunakan Arab Saudi sebagai 'back door' untuk menyerang 
Islam..
> 
> Mudah"an Allah memberi kita kecerdasan dalam memilah dan memilih 
mana fakta
> mana mitos.. mana yang tulus dari dalam hati mana yang sekedar 
akting..
> mana emas mana loyang.. mana orang benar dan baik dan mana 
penipu.. cuihh..
> sorry barusan jadi kepengen ngeludah..
> 
> Wallahu a'lam.. CMIIW..
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> 
> http://www.suara-muhammadiyah.or.id/sm/Majalah/SM07-1-16-Apr-06-
Ganjil/Syari-at-Islam-di-Arab-Saudi-Sekedar-Mitos-.html
> 
> Syari'at Islam di Arab Saudi; Sekedar Mitos?
> 
>  Ditulis Oleh: Administrator      Senin, 03 April 2006
> 
> Oleh: Desti Liana Kurniati
> 
>  Judul Buku       : Saudi Di Mata Seorang *Al-Qa'idah*;
> Mengkritisi Praktik Hukum          Islam Di Kerajaan Arab Saudi
> Penulis              : Abu Muhammad Al-Maqdisi
> Penerjemah      : Abu Sulaiman
> 
> Penerbit            : Jazera, Surakarta/ September 2005
> 
> Tebal                : xvi + 320 halaman
> 
> 
> Sejarah mencatat dua daerah penting yg menjadi titik awal 
kemunculan Islam.
> Dua daerah tersebut adalah Makkah dan Madinah. Kota Makkah 
merupakan tempat
> pertama kali turunnya Islam di bumi ini. Sedangkan Madinah 
merupakan pilar
> dari perkembangan peradaban Islam. Secara geografis, kedua wilayah 
tersebut
> berada pada batas teritori dan kewenangan dari pemerintah negara 
Arab Saudi.
> 
> 
> Demi menjalankan ajaran agama, umat muslim di seluruh dunia 
menunaikan
> ibadah haji ke sana. Banyak dari mereka yang kagum setelah melihat 
segala
> ciptaan-Nya yang ada disana.Tidak sedikit
> dari jamaah haji juga terpesona dengan sistem pemerintahan negara 
tersebut.
> Fakta ditemukannya hukum potong tangan bagi siapa saja yang 
tertangkap
> karena mencuri, menjadi daya pikat dan juga penguat asumsi bahwa 
negara itu
> telah dengan sungguh sungguh memberlakukan syariat Islam
> dalam sistem pemerintahannya.
> 
> Sehingga wajar apabila di negeri yang kaya akan tambang minyak 
tersebut
> dijadikan oleh sejumlah kelompok muslim di negara lain untuk turut
> mengadopsi sistem pemerintahan negara Arab sebagai *model* 
idealnya.Hanya
> saja banyak yang terlena atas "kegagahan" negeri padang pasir itu. 
Selama
> ini kaum muslimin baru memandang pemberlakuan sistem pemerintahan 
di negeri
> itu pada sisi luarnya saja. Karena, jika dilacak secara detail maka
> sekulerisme juga merambah bumi para nabi tersebut. Arab Saudi 
sebagai sebuah
> negara yang identik dengan Islam juga terjebak dengan menjalankan 
praktik
> hukum selain Islam.
> 
> Lewat buku yang berjudul asli *Al-Kawasyif al Jaliyyah Fi Kufri 
Daulat
> As-Su'udiyyah,* Abu Muhammad Al-Maqdisi mengurai secara detail 
segala bentuk
> penyimpangan syariat Islam dalam sistem pemerintahan Arab Saudi. 
Beberapa
> indikasi runtuhnya citra kerajaan Arab Saudi sebagai negara Islam 
terlihat
> dalam beberapa aspek. *
> 
> Pertama*, adanya komitmen Arab Saudi dengan undang-undang positif 
buatan
> manusia yang cenderung menghalalkan apa yang diharamkan Allah dan
> mengharamkan apa yang di halalkan-Nya. *Kedua*, tunduknya 
keputusan hukum
> Arab Saudi kepada pemerintahan luar negeri. *Ketiga*, loyalitas 
dan sikap
> "membeo" Arab Saudi yang begitu besar kepada pihak internasional 
(Amerika
> dan sekutunya), baik saat mengatasi masalah dalam negeri maupun 
membantu
> pihak asing dalam memerangi kaum muslimin lainnya.
> 
> Disamping itu, Al-Maqdisi juga mengungkap fakta terjadinya praktik 
kamuflase
> dalam pemberlakuan syariat Islam di tanah Arab. Penegakan syariat 
Islam di
> negeri itu hanya bertujuan untuk membangun *image* kepada semua 
orang bahwa
> Arab Saudi telah menerapkan hukum-hukum Islam dalam sistem 
pemerintahannya.
> Kritik tajam tersebut berangkat karena hukum-hukum pidana syariat 
hanya
> diberlakukan bagi orang-orang yang lemah saja.
> 
> Buku ini secara garis besar mengajak para pembaca untuk melihat 
problem
> sosial-politik secara objektif dari pemberlakuan hukum Islam di 
negara Arab
> Saudi dalam perspektif lain.
> Yaitu pandangan dari buah pikir "seorang pembangkang" yang dengan 
berani
> membongkar
> mitos Arab Saudi dan selalu dikejar-kejar pihak Internasional.Buku 
ini
> merupakan otokritik dari seorang Muslim "garis keras" yang memiliki
> cita-cita menegakkan negara Islam di tanah Arab
> secara radikal. Kuatnya ideologi* Al-Qa'idah* yang dijadikan dasar 
dan latar
> belakang sikap
> oposisinya menjadikan Maqdisi sampai sekarang meringkuk di dalam 
penjara *
> Qufqufa*.
> 
> Akan tetapi karena terlalu kental muatan ideologi *Al-Qa'idah* 
menjadikan
> pandangan Al-Maqdisi terkesan terlalu ekstrem dalam membaca 
realitas sosial
> yang sedang berkembang. Misi penegakan syariat Islam secara 
radikal dengan
> prinsip "hitam-putih" dalam wujud sebuah negara yang baku
> telah manjadi "momok" tersendiri bagi sebagian umat Islam. Seolah-
olah Islam
> adalah agama
> yang tanpa kompromi dan juga sebagai agama "pedang" bagi para 
preman
> berjubah.
> 
> *Oleh Desti Liana Kurniati, Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan 
Yogyakarta
> dan Ketua Bidang Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) 
Cabang
> Djazman al Kindi Yogyakarta*
> On 7/9/06, irwank <irwank2k2@...> wrote:
> >
> > Apanya yang mau dijelasin, Eyang?
> > Soal majikan bejat di Arab Saudinya?
> > Soal Pemerintah RI yang gak menolong pekerja Indonesia di Arab 
Saudi-nya?
> > Soal pemerasan TKI/TKW yang sampai di bandara di Indonesia?
> > Yang mana?
> >
> > Buat Pak Ambon, mungkin pemilihan kata Syari'at Islam di bawah 
perlu
> > direvisi..
> > Syari'at Kerajaan Arab Saudi yang mereka anggap (atau pihak lain 
tuding)
> > sebagai Syari'at Islam.. gimana kalo gitu? :-)
> >
> > Dalam banyak contoh, untuk mendapat hasil optimal menghina orang 
lain,
> > bisa dilakukan dengan 'mengangkat' setinggi"nya dulu.. biar 
kalau jatuh
> > efeknya
> > jauh lebih terasa.. :-P
> >
> > CMIIW..
> >
> > Wassalam,
> >
> > Irwan.K
> >
> > On 7/8/06, RM Danardono HADINOTO <rm_danardono@...> wrote:
> >
> > > Mungkin mbak Aris dan kawan kawannya  bisa jelaskan?
> > >
> > > --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Ambon" <sea@> wrote:
> > > >
> > > > REFLEKSI: Tiap tahun ratusan ribu jemaat  Indonesia pergi  
ke Arab
> > > Saudia untuk melakukan ibadah suci. Mereka kesana karena Arab 
Saudia
> > > adalah Tanah Suci sesuai atauran agama.  Di Tanah Suci  
diberlakukan
> > > Syarat Islam  yang umurnya sudah satu setengah abad lebih, 
terbukti
> > > disana tidak terjamin keadilan kepada sesama mahluk manusia 
cipataan
> > > Allah [sebagai contoh perlakuan terhadap TKW dalam artikel 
dibawah
> > > ini]. Maka tibul pertanyaan apakah syarat Islam yang 
dipromosikan di
> > > Indonesia akan lebih baik? Ancaran jawaban terhadap pertanyaan 
tsb
> > > ialah paling tidak akan bernada bahwa bila Syarat Islam 
diberlakukan
> > > di Indonesia akan sama sekali bukan saja tidak membawa faedah 
apa-
> > > apa kepada masyarakat tetapi malah merugikan mutu kemanusian.
> > > >
> > > > Bagaimana komentar Anda?
> > > >
> > > > http://www.arabnews.com/?
page=1&section=0&article=85015&d=8&m=7&y=2006
> > > >
> > > > Saturday, 8, July, 2006 (12, Jumada al-Thani, 1427)
> > > >
> > > >       Govt Doing Little to Protect Us From Abusive Maids, 
Employers
> > > Say
> > > >       Arab News
> > > >
> > > >       JEDDAH, 8 July 2006 - Cases of Asian maids running 
away and
> > > leaving their employers in desperate situations seem to be a 
growing
> > > phenomenon. We tend to hear many cases of maids being abused by
> > > their employers but at the same time there are multiple cases 
of
> > > families themselves being abused and treated inappropriately by
> > > their maids.
> > > >
> > > >       Recently, having only been in the Kingdom for two days 
an
> > > Asian maid ran away from her sponsor's home. In another case 
one
> > > maid demanded her employers send her back to her home country 
saying
> > > working, as a maid, was not befitting her and in a third case 
a maid
> > > left her sponsor's house at a critical time when the lady of 
the
> > > house had given birth just a few days earlier.
> >
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: