[nasional_list] [ppiindia] Seniman Minta RUU Pornografi tidak Menghambat Kreativitas

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Fri, 3 Feb 2006 23:30:09 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=14328&cl=Berita


Seniman Minta RUU Pornografi tidak Menghambat Kreativitas
[3/2/06] 
Perlu ada local genius agar pelaksanaan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi 
sesuai dengan budaya setempat. 


Pemikiran itu muncul dalam Rapat Pansus Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP) di 
Nusantara II, Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (2/2). Dalam rapat tersebut, 
Pansus mengundang pelukis Cak Kandar, Sekjen Lesbumi PBNU Diennaldo dan dalang 
Ki Enthus Susmono. Sebelumnya sudah puluhan artis yang diundang memberikan 
pendapat tentang RUU Pornografi dan Pornoaksi.

 

Ketua Pansus Balkan Kaplale menjelaskan Pansus APP dibentuk pada September 
2005, dijadwalkan untuk melakukan 62 RDP dan RDPU. Ia menambahkan bahwa daftar 
inventarisasi masalah yang ada merupakan hasil perumusan DPR lama. Dengan 
demikian, lanjut ia, amanat untuk menyelesaikan RUU APP ini sudah ada sejak 
dulu. Untuk DIM kedua, lanjut ia, dijadwalkan sudah dapat selesai tanggal 8-9 
Februari 2006. selanjutnya DPR akan melakukan konsinyering pada 16-19 Februari. 

 

Balkan menjelaskan bahwa dari 62 lembaga yang diundang tersebut, terbagi dalam 
delapan kelompok. Yaitu kelompok agama, perempuan, kelompok profesional, LSM, 
budayawan dan seni, artis, ahli seksolog dan kelompok yang belum tercakup dalam 
tujuh kelompok sebelumnya. Untuk Bali, Papua dan daerah seperti Mentawai akan 
kita biarkan. Tapi kalau koteka sampai masuk Matraman kan edan," tegas Balkan.

 

Cak Kandar menyatakan bahwa definisi pornografi perlu diperjelas. Masalahnya, 
lanjut ia, banyak pelaku pornografi yang berlindung atas nama seni. Menurut ia, 
seni adalah sebuah tindakan atau proses penciptaan yang sengaja dibuat untuk 
meningkatkan kreativitas kecerdasan manusia yang memenuhi unsur estetik, 
artistik, filosofis dan moral. Sementara pornografi adalah tindakan yang 
bertujuan menciptakan syahwat. "Jangan sampai setelah UU ini dikeluarkan justru 
menghambat kreativitas seniman. Tafsirnya harus jernih," kata Cak Kandar.

 

Ia juga menyarankan pentingnya pendidikan seni di sekolah untuk memberikan 
kesadaran seni sejak usia dini. Misalnya, lanjut ia, bisa dengan melakukan 
kunjungan ke museum. Ia juga menolak adanya istilah seni pornografi. Menurut 
ia, seni adalah seni dan pornografi adalah pornografi. 

 

Ki Enthus Susmono menyatakan perlunya ada local genius di tiap daerah, sehingga 
ada masukan dari berbagai pihak. Dengan demikian, lanjut ia, peraturan yang 
diberlakukan di Bali atau Papua akan berbeda dengan yang diberlakukan di NAD. 
Ki Enthus setuju dengan pelaksanaan uji materi RUU APP ke pelosok Indonesia. 
Pasalnya, RUU ini menyangkut seluruh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, 
saat nanti dikeluarkan UU ini harus cantik.

 

Sekjen Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Diennaldo menyatakan jika 
dilihat dari syariah Islam, pornografi memang jelas, yaitu kalau mengeluarkan 
aurat di depan publik. Ia menambahkan bahwa penafsiran seni sebaiknya definitif 
dan pendekatan norma Islam tidak hanya berdasarkan syar'i.

(Tif)


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Seniman Minta RUU Pornografi tidak Menghambat Kreativitas