** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** SURAT KEPADA SAHABAT: APA YANG KONGKRET KITA LAKUKAN? Melanjutkan harapan dan ajakan Manik Praba agar kita mengutamakan masalah-masalah besar pembangunan sastra-budaya Indonesia yang berkeindonesiaan dan republiken, kepada semua pihak, lebih-lebih kepada yang merasa diri sebagai sastrawan-seniman handal, saya pertanyakan: Apa sekarang yang kongkret kita lakukan bersama atau secara individual untuk mewujudkan tujuan agung ini? Seperti apa gerangan kebudayaan Indonesia yang berkeindonesiaan dan republiken itu menurut konsep para orang-orang handal itu? Ataukah orang-orang handal itu hanya bisa mencaci kiri-kanan tapi tidak tahu apa yang mereka ingini sendiri? Jika dmikian maka para orang orang-orang handal itu hanya omong asal omong tanpa tahu apa isi omongannya sendiri. Dalam soal ini apa yang dilakukan oleh komunitas-komunitas seperti Rumah Dunia di Banten, Lingkom di Batu, Sanggar Sastra Tasikmalaya, Sanggar Sastra dan Musik Tegal, dan sanggar-sanggar sastra-seni di Palangka Raya menjadi lebih kongkret dan nyata sekalipun tidak atau kurang diiindahkan, terutama oleh yang merasa "penguasa" sastra-seni di Jakarta. Dalam soal ini, juga menjadi lebih nyata apa yang dilakukan oleh Manik Praba dengan menerbitkan antologi Indra Tjahyadi "Ekspedisi Waktu" dan Majalah sastra-budaya Aksara-nya, sama nyatanya dengan penerbitan Beni Luar Biasa di Yogyakarta, betapa pun sederhananya. Dengan pertanyaan: Apa yang kongkret kita lakukan untuk pengembangan sastra-seni Indonesia yang republiken dan berkeindonesiaan ini, saya hanya bermaksud mendorong lebih lanjut kerjasama antar komunitas sastra-seni yang sekarang ada dan tersebar di berbagai daerah dan pulau. Dorongan sekaligus harapan karena melihat dari sini bisa muncul sesuatu yang alternatif bagi sastra-budaya Indonesia sementara pertikaian yang dicari-cari hanyalah tanda dari ketidakmampuan belaka. Jika ingin bersaing, saya kira bersainglah dalam memanusiawikan manusia melalui bidang masing-masing secara sehat, dan bagi para sastrawan-seniman "bersainglah" melalui kreatifitas bersastra dan berkesenian dan bukan mengumbar tenaga dan waktu dengan hal-hal yang kekanakan serta tidak perlu. Bersastra dan berkesenian itu sendiri sudah memerlukan curahan tenaga,pikiran, perasaan dan waktu yang tidak kepalang.Jika benar demikian, apa perlunya menghambur dan menguarkan tenaga, pikiran, perasaan dan waktu untuk hal -hal yang tidak produktif dan tidak kreatif? Tidakkah lebih berarti jika kita berkarya, mencipta dan bekerja secara nyata? Sastrawan dan seniman menjadi sastrawan dan seniman tidakkah karena karya dan bukan karena resolusi, minta pengakuan dan caci-maki apalagi gunjingan? Kalau seseorang mempunyai pendapat terhadap suatu karya, barangkali lebih baik pendapat itu ditulis dalam bentuk kritik yang nalar. Berkelebihankah pendapat begini dalam sastra-seni? Ataukah saya yang ketinggalan perkembangan sehingga tidak bisa dan tidak lagi memahami bahwa pada masa sekarang caci-maki itu adalah kritik sastra dan kritik seni?! Bahwa menjadi sastrawan dan seniman bisa diperoleh dengan resolusi, intrik, tuntutan dan caci-maki? Sampai detik ini malangnya, saya masih memandang kerjasama antar individu dan komunitas merupakan suatu kekuatan guna mewujudkan suatu cita-cita besar sehingga karenanya saya sangat menghargai tindakan-tindakan nyata dan karya. Malangnya juga saya sampai detik ini masih mlihat "banditisme" sekalipun atas nama sastra dan seni tetap bukan sikap berbudaya sehingga pertanyaan besar saya masih berkisar pada masalah kongkret: Apa yang kita lakukan? Kalau penglihatan saya tidak salah, di dunia yang disebut sastra-seni di negeri ini dan sampai dengan hari ini, "banditisme" itu nampak melakukan penyusupan dengan mengambil berbagai bentuk. Saya hanya mengharapkan penglihatan saya salah, karena salah menginginkan kerjasama dan memandang penting kerjasama antar individu , lebih-lebih antar komunitas sastra dan senin yang sekarang sudah tersebar.Kerjasama inilah point [titik] pokok saya karena dengan kerjasama dan tindakan kongkret kita bisa mewujudkan harapan bersama membangun sastra s eni Indonsia yang republiken dan berkeindonesiaan.Salahkah? Dan di mana salahnya? Paris, Februari 2OO5 -------------------- JJ.KUSNI [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **