** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** SUARA KARYA SBY Setuju BBM Naik 15 April Jumat, (18-02-'05) JAKARTA (Suara Karya): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dilakukan sebelum 15 April 2005. Menurut Menko Perekonomian Aburizal (Ical) Bakrie, kenaikan harga BBM ini bersifat moderat dengan persentase kenaikan tidak terbilang besar. Di lain pihak, Wapres Jusuf Kalla membenarkan bahwa kenaikan harga BBM ini dilakukan pemerintah dalam waktu dekat ini. "Tidak lama lagi. Yaa ... segeralah," ujarnya sesaat sebelum memimpin rapat DPP Golkar di jakarta, kemarin. Kalla membantah anggapan bahwa keputusan soal kenaikan harga BBM ini ditunda-tunda dan terlambat. Dia menekankan, pemerintah belum juga memutuskan soal kenaikan harga BBM lebih karena ingin berhati-hati. "Jadi, tidak diperlambat. Memang menurut rencana, kenaikan harga BBM diumumkan tidak lama lagi, karena harus jelas lebih dulu penghitungan soal secondary effect-nya seperti terhadap inflasi dan sebagainya," papar Kalla. Sementara Menko Perekonomian Aburizal Bakrie di sela acara Next Generation Banking Summit, kemarin, di Jakarta, mengatakan, kenaikan harga BBM ini juga meliputi minyak tanah yang banyak dikonsumsi masyarakat lapisan bawah. Namun, katanya, kenaikan harga minyak tanah tidak sebesar jenis lain BBM. Menurut Ical, dengan kenaikan harga itu, pemerintah bisa menghemat dana hingga Rp 50 triliun untuk subsidi BBM. Di lain pihak, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengaku belum dapat memberikan kepastian ihwal waktu kenaikan harga BBM ini. Sebagai departemen teknis, katanya, pihaknya hanya menyampaikan beberapa skenario rencana kenaikan harga BBM. "Rencana pemerintah menaikkan harga BBM masih akan dibahas dalam rapat kabinet yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya. Ketika dikonfirmasi bahwa kenaikan harga BBM paling lambat dilakukan 15 April 2005, Purnomo tidak memberi jawaban. Namun dia menandaskan bahwa kenaikan harga BBM sungguh sudah tidak terelakkan lagi. Di tempat terpisah, Menkeu Jusuf Anwar menyebutkan, penundaan pengumuman kenaikan harga BBM membuat pemerintah menanggung tambahan beban fiskal sebesar Rp 2 triliun per bulan. Karena itu, bagi pemerintah, kenaikan harga BBM semakin cepat dilakukan niscaya semakin baik. "Dari segi fiskal, lebih cepat kenaikan harga BBM dilakukan jelas lebih baik," katanya. Menurut Jusuf, pemerintah telah melakukan berbagai penghitungan menyangkut rencana kenaikan harga BBM ini sejak November 2004. "Kami memang harus hati-hati," ucapnya. Presiden Yudhoyono sendiri berulang kali menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM adalah keputusan yang tak bisa dihindari lagi, yakni untuk mengalihkan subsidi BBM kepada lapisan masyarakat miskin. Berkaitan dengan itu, pemerintah telah memulai program sosialisasi kenaikan harga BBM di media massa. Sosialisasi berisi penjelasan bahwa subsidi BBM selama ini lebih banyak dinikmati lapisan masyarakat menengah ke atas, termasuk dunia industri. (R-1) -------------------------------------------------------------------- [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education! http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **