** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-296%7CX Senin, 07 Februari 2004 Representasi Gender Dalam Film Kurang Terangkat Jurnalis Kontributor : Latifah Jurnalperempuan.com-Yogyakarta. Realitas yang ditampilkan dalam film bukanlah realitas sesunggguhnya. Sutradara telah membingkai realitas sesuai dengan subjektivitasnya yang dipengaruhi oleh kultur dan masyarakatnya. Sutradara yang dibesarkan dalam kultur patriarki cenderung menampilkan film yang akan memperkokoh nilai-nilai patriarki. Namun, film juga bersifat personal, sehingga bisa pula mendobrak realitas. Demikian diungkapkan oleh Hanung Bramantyo, sutradara muda, dalam acara diskusi ?Gender Identity and Relationship in British and Indonesian Films? pada 5 Januari di Lakfip Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hanung berharap, ?Kita harus menempatkan diri sebaik mungkin sehingga jika menonton film dapat memiliki multiinterpretasi di otak kita.? Sebagai penonton, kita harus memiliki jarak pandang terhadap film. Selain itu, dalam mengamati sutu film, perlu juga dicermati ?man behind the gun?, siapa yang ada di balik pembuatan suatu film dan kepentingan kapitalistik di belakangnya. Sayangnya, di Indonesia produser film perempuan, seperti Mira Lesmana, masih sangat minim. Akibatnya, isu-isu tentang perempuan pun kurang terangkat. Salah seorang peserta mengajukan kritik terhadap film yang disutradarai Hanung yang berjudul ?Ketika?, yang ditayangkan sebelum acara diskusi, ?Mengapa film Indonesia, khususnya film ?Ketika?, belum memperlihatkan adanya ?girl power? seperti halnya film British?? Hanung menanggapi bahwa dalam filmnya ia memang ingin menampilkan realitas sosial untuk memancing perenungan dan diskusi. Di pihak lain, Nurul Arifin, artis dan aktivis perempuan yang terjun dalam dunia politik, menekankan pentingnya untuk menjadi diri sendiri. Dengan demikian, remaja, baik laki-laki dan perempuan, tidak terjebak dalam citra-citra streotipe yang terkandung dalam suatu film. Misalnya, laki-laki sering kali dianggap tidak layak memperlihatkan air matanya, padahal menangis itu manusiawi. ?Kalau tidak boleh menangis, laki-laki akan melampiaskannya dengan kekerasan misalnya memukuli istrinya.? Sebagai pemain film, Fedi Nuril, yang hadir pula dalam diskusi itu, juga ingin melihat ?sesuatu yang berbeda? di film. Dalam film yang dibintanginya, ?Mengejar Matahari?, Fedi bercerita, tokoh laki-laki tidak hanya melampiaskan emosinya dengan adu fisik, tetapi juga dengan menangis. Selain diskusi, acara ?Clean and Clear British Film Festival 2005 Boys & Girls!? yang diselenggarakan oleh British Council bekerja sama dengan SMA Negeri 3 Yogyakarta ini juga mengadakan pemutaran film ?The Trouble with Men and Women?, ? ?School for Seduction?, dan ?Ketika?. Pada hari kedua festival diselenggarakan kompetisi essai dengan tema ?How Gender is Represented in British and Indonesian Film?. Dalam kompetisi ini, tim perwakilan dari SMA-SMA membuat esai sesuai tema dan merepresentasikannya dalam bahasa Inggris. Para pemenangnya akan berkompetisi dengan pemenang dari kota lain untuk mendapatkan tiket perjalanan ke London selama 10 hari. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **