[nasional_list] Re: [ppiindia] Re: ----> emansifasi : menuntut hak

  • From: "Listy" <listy@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Tue, 1 Feb 2005 13:35:25 +0700

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


heheheee.. Carla bisa aja nii :)
masak sih, mau nikah mesti pake ilmu prediksi??
kayak nonton bola aja.. :))

-----Original Message-----
From: Carla Annamarie [mailto:Carla.Annamarie@xxxxxxxxxxxxxxxx]

btw mungkin krn adanya degradasi kualitas pria :)), kalo masalah income itu
kan bisa compromise..mba.., before married kan seharusnya udah bisa
prediksi n perhaps kalkulasi.., makanya bnyk org masuk ke pernikahan pake
rumus love is blind..jd pas married jd kagetan gitu..:))


                                                                                
                           
                      "Listy"                                                   
                           
                      <listy@xxxxxxxxxxxxxxx>


Terimakasih.. :)

tapi ada baiknya jangan menghakimi, coba simak tulisan ini,
"Pada masa sekarang, salah satu sebab mengapa banyak wanita
menggugat cerai adalah karena wanita merasa mempunyai
penghasilan (lebih) sehingga lebih mandiri."

karena ujian kesabaran, tak pernah berhenti..
selesai satu, akan datang yang lainnya.. :)

wassalam,


-----Original Message-----
From: Lina Dahlan [mailto:linadahlan@xxxxxxxxx]

Nimbrung ah,
1) yang diramaikan orang adalah menuntut (mendapatkan) hak. Ada gak
yang menuntut (memberi) kewajiban?. Enggak ada ya? Mungkin itu yang
menyebabkan didunia ini ada HAM tapi gak ada KAM.

2) Kalau saya menangkap ayat2 ttg hal ini adalah sbb:
Dalam hal beribadah dan berbuat kebaikan hak dan kewajiban pria dan
wanita adalah sama. Wanita egga usah ngiri karena pahala syahid
dalam peperangan yg didapat pria karena wanita bisa mendapatkan
pahala sebesar syahid di dalam mengurus rumah tangganya di rumah.
Dalam hal mendapatkan Hak pendidikan, kesempatan kerja, dll adalah
juga sama antara pria dan wanita walau tetap saja ada keterbatasan2
karena kodrati wanita/pria. Namun ketika bicara tentang kewajiban
istri untuk mengais rizki/nafkah, saya masih ragu. Tentu saja ini
semua ini kalau situasinya dalam keadaan normal lho. Karena kata
wajib itu mengandung suatu kekuatan hukum kalau tidak dilakukan maka
akan dosa bagi wanita tsb. Apa iya?

Pagi ini saya tercenung dengan Buku Hariannya Cak Nun. Ada dua hal
yang tabu dipermasalahkan dalam rumah tangga bagi suami istri, yakni
masalah uang (ekonomi) dan seks. Bagi cak Nun, uang hasil jerih
payahnya semua dia serahkan kepada istrinya. Mau lebih..mau
kurang..istri diberi kebebasan penuh untuk mengelolanya dengan tidak
boleh mengeluh. Dengan diberi kebebasan itu, istri akan merasa
tersanjung dan akan terus menggali ilmu untuk bersikap bertanggung
jawab. Dengan sendirinya akan ada batasan-batasan yg timbul dari
kebebasan itu. Jadi, yang membuat manusia itu bijak (?) adalah bukan
kebebasan, tapi karena adanya batasan. Mungkin istilahnya adalah
kebebasan yang bertanggung jawab???

Lalu saya bandingkan dengan wanita bekerja. Karena merasa turut
mencari nafkah, tentu saja kita merasa punya andil yang sama dalam
mengatur rumah tangga. Urusan rumah tangga bukan lagi monopoli
wanita, pria juga harus terlibat (nyuci pakaian/piring,
nyapu/ngepel, buat susu bayi, ganti popok bayi dll). Selama hal ini
tidak mempengaruhi superioritas yang satu terhadap yang lain, saya
rasa ini tidak masalah. Masing-masing harus menyadari bahwa hak dan
kewajiban itu telah bergeser dengan ada kesempatan istri mencari
nafkah pula. Namun yang menjadi pertanyaan saya pada masa sekarang
ini, apa kah wanita karier bisa tetap setia & hormat kepada suami
andai suami tidak berpenghasilan? Sedang kalau kita balik
pertanyaannya apakah suami karir bisa tetap setia kpd istri yang
tidak berpenghasilan, kok kayaknya gak perlu dijawab ya?

Pada masa sekarang, salah satu sebab mengapa banyak wanita menggugat
cerai adalah karena wanita merasa mempunyai penghasilan (lebih)
sehingga lebih mandiri. Jadi memang telah terjadi pergeseran nilai.
Mengapa kita tidak berusaha menggeser nilai-nilai tsb kembali kepada
ajaran yang fitrah? Katanya, teori keadilan menurut syariah Islam
adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya (pada proporsinya). Nah
tinggal kejujuran hati, dimana tempat kita sebenarnya. Andai saja
pria dan wanita masing-masing jujur...ooh...alangkah indahnya hidup.

wassalam,








 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: