** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** the point is kata '' kewajiban'' itu rada menakutkan bagi sebagian org.., kewajiban mempunyai unsur yang beda dengan Hak, contohnya mengenai hak asasi, hak asasi is a priviledge rights.., merupakan satu kesatuan dengan hakekat manusia..., kalo kewajiban lahir dari unsur ikatan perjanjian, , jadi boleh di lakukan atau tidak krn ''kewajiban'' itu pada dasarnya subjektif, yang wajib bagi seseorg belum tentu wajib bagi yang lain..kalo hak asasi itu sifatnya universal. "Lina Dahlan" <linadahlan@yahoo To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx .com> cc: Subject: [ppiindia] Re: ----> emansifasi : menuntut hak 02/01/2005 12:46 PM Please respond to ppiindia Nimbrung ah, 1) yang diramaikan orang adalah menuntut (mendapatkan) hak. Ada gak yang menuntut (memberi) kewajiban?. Enggak ada ya? Mungkin itu yang menyebabkan didunia ini ada HAM tapi gak ada KAM. --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Listy" <listy@xxxx> wrote: > > ehe..hehee.. pagi-pagi ngomong menuntut hak.. > > apapun namanya, seandainya aku punya anak perempuan, tak akan aku bedakan dari anak laki2, akan aku support juga anak gadisku untuk belajar semaksimal kemampuan dia, akan aku support juga anak gadisku untuk mengekspresikan diri, agar dapat berbuat baik bagi dirinya, bagi diri2 yang lain dan juga bagi lingkungannya, insya Allah, untuk kebaikan2 hari yang akan datang, eh, ndilalah kok ya, anakku dua- duanya cowo :) > > mas Yustam, tadi pagi aku nyuci uang, betul2 nyuci uang :) karena lupa ngeluarin uang sisa ongkos bis dari saku, akhirnya ngomel deh :) .. kadang2 aku ngomelin anak2 yang malas ngerjain pe-er, nah kira2 menurut mas Yustam, emansipasi itu apakah juga berarti ngomel- ngomel ya? hehehee.. > > mengais dan mendapatkan rizki itu kan bukan cuma hak dan kewajiban para pria, penjamin manusia atas rizki masing2 pun telah menuliskan dengan jelas, kira-kira artinya seperti ini, yang pria yang wanita akan diberikan rizkinya masing2, karena itu tak boleh ada rasa iri, cemburu atau dengki, bila ternyata seseorang, apalagi wanita, mendapatkan rizki yang lebih bila dibandingkan dengan apa yang didapatkannya.. gitu aja :) 2) Kalau saya menangkap ayat2 ttg hal ini adalah sbb: Dalam hal beribadah dan berbuat kebaikan hak dan kewajiban pria dan wanita adalah sama. Wanita egga usah ngiri karena pahala syahid dalam peperangan yg didapat pria karena wanita bisa mendapatkan pahala sebesar syahid di dalam mengurus rumah tangganya di rumah. Dalam hal mendapatkan Hak pendidikan, kesempatan kerja, dll adalah juga sama antara pria dan wanita walau tetap saja ada keterbatasan2 karena kodrati wanita/pria. Namun ketika bicara tentang kewajiban istri untuk mengais rizki/nafkah, saya masih ragu. Tentu saja ini semua ini kalau situasinya dalam keadaan normal lho. Karena kata wajib itu mengandung suatu kekuatan hukum kalau tidak dilakukan maka akan dosa bagi wanita tsb. Apa iya? Pagi ini saya tercenung dengan Buku Hariannya Cak Nun. Ada dua hal yang tabu dipermasalahkan dalam rumah tangga bagi suami istri, yakni masalah uang (ekonomi) dan seks. Bagi cak Nun, uang hasil jerih payahnya semua dia serahkan kepada istrinya. Mau lebih..mau kurang..istri diberi kebebasan penuh untuk mengelolanya dengan tidak boleh mengeluh. Dengan diberi kebebasan itu, istri akan merasa tersanjung dan akan terus menggali ilmu untuk bersikap bertanggung jawab. Dengan sendirinya akan ada batasan-batasan yg timbul dari kebebasan itu. Jadi, yang membuat manusia itu bijak (?) adalah bukan kebebasan, tapi karena adanya batasan. Mungkin istilahnya adalah kebebasan yang bertanggung jawab??? Lalu saya bandingkan dengan wanita bekerja. Karena merasa turut mencari nafkah, tentu saja kita merasa punya andil yang sama dalam mengatur rumah tangga. Urusan rumah tangga bukan lagi monopoli wanita, pria juga harus terlibat (nyuci pakaian/piring, nyapu/ngepel, buat susu bayi, ganti popok bayi dll). Selama hal ini tidak mempengaruhi superioritas yang satu terhadap yang lain, saya rasa ini tidak masalah. Masing-masing harus menyadari bahwa hak dan kewajiban itu telah bergeser dengan ada kesempatan istri mencari nafkah pula. Namun yang menjadi pertanyaan saya pada masa sekarang ini, apa kah wanita karier bisa tetap setia & hormat kepada suami andai suami tidak berpenghasilan? Sedang kalau kita balik pertanyaannya apakah suami karir bisa tetap setia kpd istri yang tidak berpenghasilan, kok kayaknya gak perlu dijawab ya? Pada masa sekarang, salah satu sebab mengapa banyak wanita menggugat cerai adalah karena wanita merasa mempunyai penghasilan (lebih) sehingga lebih mandiri. Jadi memang telah terjadi pergeseran nilai. Mengapa kita tidak berusaha menggeser nilai-nilai tsb kembali kepada ajaran yang fitrah? Katanya, teori keadilan menurut syariah Islam adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya (pada proporsinya). Nah tinggal kejujuran hati, dimana tempat kita sebenarnya. Andai saja pria dan wanita masing-masing jujur...ooh...alangkah indahnya hidup. > salammm, wassalam, > > -----Original Message----- > From: Yustam@xxxx [mailto:Yustam@xxxx] > > .... ini adalah akibat dari sebab yang digulirkan untuk memisahkan satu > tatanan keluarga akibat dari penuntutan hak itu kah ? sehingga > mengacaukan > suatu system kekeluargaan, mungkinkah ini sebab dari emansipasi > atau akibat dari deras nya arus modernisasi ? mungkin mbak Listy yang > lebih paham, > > di negara berkembang penataan tata masyarakat kadang-kadang > lebih banyak mengorbankan rakyat kecil yang tingkat pendidikannya > rendah sehingga adaptasi terhadap perkembangan arus modernisasi > tertinggal. sehingga se akan-akan mereka menjadi beban bagi > perkembangan itu sendiri, tapi pada dasarnya mereka adalah warga > negara indonesia yang butuh perhatian dari penguasa agar kehidupan > mereka bukan menjadi beban ..... tapi bagian dari arus itu ... > > salam, *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **