[nasional_list] [ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] Re: Kemiskinan Fantasi

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx, ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, lisi <lisi@xxxxxxxxxxxxxxx>, sabili <sabili@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 4 Sep 2006 00:01:32 -0700 (PDT)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Kriteria kemiskinan BPS rendah amat:

Orang miskin pendapatannya: Rp 152.847/kapita/bulan.
Artinya cukup buat makan saja. Tidur hanya beralaskan
langit, sebab untuk kontrak saja minimal rp 150
ribu/bulan. 

Tidak sekolah atau minimal tidak beli buku atau
seragam. Tidak beli baju atau sepatu karena sepatu
paling murah rp 20.000.

Yang kerja 1 jam per minggu sudah bukan penganggur
lagi. Padahal jam kerja dalam 1 hari saja minimal 8
jam.

Akibatnya bangsa Indonesia berdasarkan kriteria itu
banyak yang kaya dan banyak yang bekerja. Benar-benar
suatu tipuan yang halus...:)

--- irwank <irwank@xxxxxxxxxxxxxx> wrote:

> Pak Revrisond gak takut meninggal terkena serangan
> jantung seperti
> Alm. Riswanda Imawan, Alm. Baharuddin Lopa & Alm.
> Agus WK?
> 
> http://www.antara.co.id/seenws/?id=39429
>
http://www.google.co.id/search?hs=IT5&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&q=riswanda+meninggal+dunia&btnG=Cari&meta=
> 
>
http://www.tempo.co.id/harian/fokus/70/2,1,11,id.html
>
http://www.google.co.id/search?q=agus+wk+meninggal&start=0&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official
> 
> http://www.suaramerdeka.com/harian/0107/08/nas6.htm
>
http://www.google.co.id/search?q=baharuddin+lopa+meninggal&start=0&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official
> 
> Atau bahkan diracun seperti Alm. Munir? Koq
> nyindir"/nyerang" terus ya? :-p
> CMIIW..
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K
> 
> ~upps.. gw sendiri nyindir/nyerang juga gak ya?
> 
> On 9/4/06, Ananto <pratikno.ananto@xxxxxxxxx> wrote:
> >
> > Kata sebagian orang: "Berfantasi memang nikmat...
> "
> >
> > On 9/4/06, Ambon <sea@xxxxxxxxxx> wrote:
> > >
> > > REPUBLIKA
> > > Senin, 04 September 2006
> > >
> > >
> > > Kemiskinan Fantasi
> > >
> > > Oleh : Revrisond Baswir
> > >
> > >
> > > Kontroversi angka kemiskinan dan pengangguran
> yang muncul belakangan ini
> > > tidak dapat disederhanakan sebagai persoalan
> ketidaktersediaan atau
> > > ketidakakuratan data. Secara mendasar,
> kontroversi tersebut berkaitan
> > dengan
> > > dua persoalan berikut.
> > >
> > > Pertama, sehubungan dengan naskah pidato
> kenegaraan Presiden, jika
> > > dicermati pilihan data yang ditampilkan,
> terjadinya rekayasa sistemik
> > dalam
> > > penulisan naskah pidato sulit dihindarkan.
> Secara kronologis, corak isi
> > > pidato ditetapkan terlebih dulu, setelah itu
> baru dipilih angka yang
> > sesuai.
> > > Indikasinya dapat ditelusuri dengan mencermati
> pilihan tahun angka
> > > kemiskinan dan pengangguran yang ditampilkan.
> > >
> > > Sehubungan dengan angka kemiskinan, misalnya,
> tahun yang dipilih untuk
> > > dibandingkan dengan kondisi Februari 2005 adalah
> 1999. Ini bukan tanpa
> > > alasan. Sebagaimana diketahui, tahun 1999
> kemiskinan tercatat sebesar
> > 23,5
> > > persen. Dua tahun berikutnya turun menjadi 19,1
> persen dan 18,4 persen.
> > > Artinya, jatuhnya pilihan untuk menampilkan
> angka kemiskinan 1999
> > > dimaksudkan untuk menampilkan efek dramatis
> dalam panurunan angka
> > kemiskinan
> > > di Indonesia.
> > >
> > > Hal sebaliknya terjadi dalam menampilkan angka
> pengangguran. Untuk
> > periode
> > > 1999 sampai dengan Februari 2005, jumlah
> pengangguran meningkat dari 6,4
> > > persen menjadi 9,9 persen. Angka-angka ini jelas
> tidak sesuai dengan
> > corak
> > > isi pidato yang direncanakan. Agar sesuai dengan
> corak isi pidato, maka
> > > pilihan dijatuhkan pada angka pengangguran
> November 2005 dan Februari
> > 2006.
> > > Pada November 2005 pengangguran tercatat sebesar
> 11,2 persen. Sedang
> > pada
> > > Februari 2006 turun menjadi 10,4 persen.
> > >
> > > Sebagaimana digugat oleh Tim Indonesia Bangkit,
> keputusan untuk
> > > menampilkan angka kemiskinan 1999-Februari 2005
> secara politis tidak
> > dapat
> > > dibenarkan. Kabinet Indonesia Bersatu secara
> resmi baru mulai bekerja
> > sejak
> > > Oktober 2004. Sebaliknya, jika angka
> pengangguran yang ditampilkan
> > meliputi
> > > periode Februari 2005-Februari 2006,
> pengangguran justru naik ari 9,9
> > persen
> > > menjadi 10,4 persen.
> > >
> > > Kedua, sehubungan data kemiskinan dan
> pengangguran yang dilansir Badan
> > > Pusat Statistik (BPS), jika dicermati
> metodologinya, terjadinya rekayasa
> > > sistemik dalam melakukan pendataan sulit pula
> dihindarkan. Ini tidak
> > hanya
> > > berkaitan dengan proses pengumpulan dan cara
> pengolahannya yang sering
> > > berubah, tetapi juga sehubungan dengan
> definisinya.
> > >
> > > Sehubungan dengan angka kemiskinan, misalnya,
> BPS secara tegas membatasi
> > > diri dengan mendefinisikan kemiskinan sebagai
> ketidakmampuan dalam
> > memenuhi
> > > kebutuhan dasar minimal. Pada tingkat
> pengukuran, definisi itu
> > diterjemahkan
> > > menjadi dua indikator, yaitu nilai rupiah untuk
> memenuhi kebutuhan
> > enerji
> > > minimal sebesar 2.100 kalori/kapita/hari, dan
> nilai rata-rata (dalam
> > > rupiah) dari 47 hingga 51 komoditi dasar non
> makanan.
> > >
> > > Muaranya, berdasarkan hasil survei terhadap
> 10.000 rumah tangga miskin
> > > yang dilakukan pada Februari 2005, garis
> kemiskinan per Februari 2005
> > hanya
> > > berjumlah sebesar rata-rata Rp
> 129.108/kapita/bulan. Sedangkan proyeksi
> > > untuk Maret 2006 hanya berjumlah sebesar
> rata-rata Rp 152.847
> > /kapita/bulan.
> > > Dengan garis kemiskinan yang sangat minim
> tersebut, mudah dimengerti
> > bila
> > > jumlah penduduk miskin di Indonesia cenderung
> sangat rendah. Masalahnya,
> > > jika garis kemiskinan dinaikkan sedikit, jumlah
> penduduk miskin langsung
> > > membengkak. Sebagai perbandingan, jika diukur
> berdasarkan garis
> > kemiskinan
> > > sebesar Rp 18.000/kapita/hari atau setara Rp
> 540.000/kapita/bulan,
> > jumlah
> > > penduduk miskin langsung membengkak mendekati 60
> persen.
> > >
> > > Hal serupa terjadi pula sehubungan dengan data
> pengangguran. Sebagaimana
> > > diketahui, angka pengangguran BPS didasarkan
> pada definisi bekerja yang
> > > dibatasi selama sekurang-kurangnya satu jam
> dalam seminggu yang lalu.
> > > Artinya, jika pada saat pencacahan seseorang
> mengaku melakukan pekerjaan
> > > sekurang-kurangnya satu jam dalam satu minggu
> sebelumnya, ia tidak akan
> > > dicatat sebagai penganggur.
> > >
> > > Akibatnya, jika definisi bekerja dinaikkan
> menjadi beberapa jam, angka
> > > pengangguran langsung membengkak. Tahun 2002,
> misalnya, jumlah
> > pengangguran
> > > terbuka hanya 9,1 persen. Namun, jika definisi
> menganggur digeser
> > menjadi
> > > bekerja kurang dari 15 jam dalam seminggu yang
> lalu, angka pengangguran
> > > bertambah sebesar 7,2 persen menjadi 16,3
> persen. Bahkan, jika definisi
> > > menganggur dinaikkan menjadi bekerja kurang dari
> 25 jam, angka
> > pengangguran
> > > membengkak menjadi 27,5 persen.
> > >
> > > Sebab itu, dalam wacana pengangguran di
> Indonesia, dikenal dua kategori
> > > pengangguran, yaitu pengangguran terbuka bagi
> mereka yang bekerja kurang
> > > dari satu jam dalam seminggu yang lalu, dan
> pengangguran terselubung
> > atau
> > > setengah penganggur bagi mereka yang bekerja
> kurang dari 35 jam dalam
> > > seminggu yang lalu. Tahun 2002, secara
> keseluruhan pengangguran tercatat
> > > sebebsar 34,3 persen.
> > >
> > > Mencermati kedua persoalan tersebut, dapat
> disaksikan bahwa masalah
> > > mendasar yang dihadapi ketika berbicara mengenai
> data kemiskinan dan
> > > pengangguran di Indonesia tidak hanya terbatas
> pada soal ketersediaan,
> > > keakuratan, atau pada cara menampilkannya.
> Tetapi berkait erat dengan
> > > kuatnya kecenderungan untuk mengingkari realitas
> dan mengedepankan
> > fantasi
> > > dalam melakukan pengukuran.
> > >
> > > Dengan latar belakang seperti itu, munculnya
> kemiskinan dan pengangguran
> > > fantasi dalam Pidato Kenegaraan Presiden pada 16
> Agustus lalu, harus
> > > dipahami sekedar sebagai babak lanjutan dari
> kecenderungan untuk
> > berfantasi
> > > ria tersebut. Selamat berfantasi.
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: media-dakwah-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
http://www.media-islam.or.id

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts: