[nasional_list] [ppiindia] Re: FW: Orang Bali mengadu: Kasus Pura Buleleng II

  • From: "Ari Condro" <masarcon@xxxxxxx>
  • To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Thu, 3 Feb 2005 10:54:21 +0700

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Message
----- Original Message ----- 
From: ari ams 
To: pasar-opini@xxxxxxxxxxxxxxx 
Sent: Wednesday, February 02, 2005 1:21 AM
Subject: [PKS] Re: FW: Orang Bali mengadu: Kasus Pura Buleleng II


Ada tanggapan dari orang Bali nih.. berkenaan dengan postingan Mas Kimhook. 
Tanggapan ini mungkin bisa menjelaskan situasi Bali dalam hubungan lintas suku 
dan agama..
Note: sejauh ini, nampaknya berita ini belum bisa dipastikan kebenarannya.

Gimana, Mas Kimhook  ?

regards, ari ams

  Date: Tue, 1 Feb 2005 09:33:54 +0700
  From: "IGN Oka Widana" <iwidana@xxxxxxxxxxxxxxxxx>
  Subject: Re: FW:  Orang Bali mengadu: Kasus Pura Buleleng II

  Sementara saya  cek ke beberapa situs Bali, ngak ada satupun yang memuat 
berita itu. Saya harus ke cek langsung ke teman2 yang ada di sana.

  Terlepas dari kebenaran tulisan, ada beberapa hal yang saya harus sampaikan
  :
  1. Sifat orang Bali itu pada dasarnya "fanatik"  terhadap budaya, agama dan 
tradisinya. Ketiga hal tersebut mereka sangat junjung tinggi, dan terkait 
dengan ketiga hal mereka sangat sensitif. Sebagai orang Bali, saya tahu betul 
itu. Makanya agak aneh apabila ada kejadian yang cukup besar seperti ini, tapi 
tidak ada gaungnya sama sekali ditingkat nasional atau di Jakarta. Atau saya 
yang keliwat.......? Lagian kalo memang ada kejadian ini, saya yakin yang 
ngamuk bukan saja masyarakat di Kuta, tapi diseluruh Bali. Saya memang harus 
tetap cek berita tersebut, tapi nampaknya berita tersebut terlalu di dramatisir.

  2. Pendatang ke Bali, pasca krisis ekonomi  (saya sudah tinggal di Jakarta), 
sangat meningkat. Pendatang sebagian adalah kaum muslim, yang mata 
pencahariannya selain pegawai negeri, TNI tapi kebanyakan adalah "buruh" yang 
kerjanya serabutan, buruh bangunan, tukang bakso, pedagang kaki5, pemulung dan 
sebangsanya.  Orang2 ini, sungguh bekerja keras dan tahap kehidupannya adalah 
survival. Kebanyakan datang dari daerah tapal kuda Jatim.  IMHO, bila tidak di 
kelola dengan baik, bisa menjadi potensi merugikan bagi kamtibmas. Aliran deras 
pendatang ini saya rasa tidak bisa didukung sepenuhnya oleh perkembangan 
ekonomi Bali yang hanya mengandalkan pariwisata. Apalagi pendatang ini hanya 
mengharap "trickle down efek" dari perkembangan ekonomi disana, dan bukan 
menjadi "komoditas" wisata yang bisa di andalkan. "Komoditas" wisata bali 
adalah orang bali dan "asesoris"nya (budaya, kesenian, agama dll).

  3. Selain pendatang yang bermotif ekonomi, saya perhatikan juga ada pendatang 
yang memang bermotif syiar dan dakwah. Mungkin maksudnya baik, yakni "membantu" 
saudara-saudara mereka yang beragama Islam disana, yang berjuang mencari 
nafkah. Tetapi peribahasa "dimana bumi dipijak, disitu langit di junjung" 
agaknya terlupakan. Sebagian temen2 itu menganggap bahwa pola kehidupan di 
kempung halaman, bisa di pertahankan semuanya. Termasuk misalnya mendirikan 
masjid, adzan, cara berpakaian dst. Mengenai Adzan, ini kan fungsinya sebagai 
pertanda waktu shalat dan mengajak orang shalat. Saya rasa ada adab nya dan 
perlu dikompromikan dengan masyarakat setempat. Kalo di lokasi itu orang 
Islamnya masih sedikit kenapa harus pakai speaker sekeras2-nya? Mungkin bagi 
kaum mulsim itu lumrah, tapi bagi kaum lain itu mengganggu. Dakwah dan syiar, 
bukan untuk mengganggu bukan?  Belum lagi kalo sedang berkotbah pada shalat 
Jum'at misalnya, khatib bicara masalah kafir, neraka dst di pancarkan lewa
 t speaker sekeras-kerasnya ke lingkungan sekitar yang notabene banyak non 
muslim. Sangat mengganggu..... bukankah mestinya khotbah itu untuk urusan 
internal? Saya rasa konsesus bahwa "usaha penyebaran agama mestinya tidak boleh 
ke orang yang sudah beragama", tetap di harus dipegang.

  4. Orang Islam di Bali sebenarnya bukan orang "asing". Islam merupakan bagian 
integral dari sejarah Bali. Semasa jaman kerajaan di Bali, orang Islam 
(sebagian besar suku makasar dan bugis) turut beperan dan perpolitikan lokal. 
Bahkan ada satu pulau kecil di selatan kota Denpasar ie. pulau Serangan yang 
sebagian tanahnya dihibah kepada orang2 bugis ini dan berstatus sebagai "tanah 
perdikan", karena jasa2 mereka membantu raja Badung. Di pulau ini berdiri salah 
satu masjid tertua di pulau Bali. Yang mengagumkan adalah di pulau Serangan itu 
berdiri juga  pura Sakenan yang dianggap salah satu pura paling suci di Bali. 
Kedua komunitas, Islam dan Hindu, bisa hidup berdampingan berabad abad tanpa 
masalah. Di beberapa daerah lain ada pula kantong2 pemukiman muslim dengan nama 
Kampung Jawa, Kampung Arab, Kampung Bugis, ditengah2 mayoritas Hindu. Tak heran 
bila banyak ditemukan nama Bali-Arab semisal Ketut Abdulrahman atau Made 
Imaduddin, yang adalah orang Bugis-Bali dan beragama Isla
 m ......... PS. Wayan Ilham nama kawan yang menulis posting dibawah adalah 
tipikal nama Bali-Arab tersebut.

  5. Dengan banyaknya pendatang ke Bali ini, sudah mulai muncul gerakan2 
membatasinya. Alasannya tentu bermotif ekonomi dan ..... agama. Saya juga 
merasa bahwa posting Wayan Ilham dibawah adalah dalam kerangka gerakan2 
membatasi kaum pendatang di Bali. Dalam beberapa pernyataannya (yang saya baca 
melalui koran lokal), mereka ini juga menyerempet-nyerempet soal hubungan antar 
umat beragama. Walau karena disampaikan secara terbuka, maka beraninya cuma 
"nyerempet". Bahkan ketika Bom Bali, sentimen ini menguat, namun tetap berhasil 
di redam. Mestinya kita hargai lah masyarakat Bali yang sangat dirugikan oleh 
perbuatan sekelompok kecil yang mengaku ber"jihad atas nama Islam" itu.

  Saya sudah lebih dari 10 tahun hidup dan beranak pinak di Jakarta, Dibenak 
saya ada keinginan suatu hari kelak dapat pulang kampung atau pensiun di tanah 
leluhur saya, Bali.  Akan tetapi membaca posting dibawah saya merasa sangat 
risau.

  Bali bagaimanapun adalah bagian Indonesia, tak ada orang Indonesia dari suku 
bangsa apapun dengan agama apapun yang dilarang datang ke Bali. Tetapi 
hendaknya kaum pendatang besama-sama dengan penduduk Asli (suku Bali, suku 
lombok, suku bugis, suku makassar, suku Jawa, suku Tionghoa yang sudah 
berabad-abad tinggal di Bali) bersama-sama memajukan Bali. Cuma Pariwisata lah 
satu2 sektor yang bisa diandalkan menghidupi seluruh masyarakat Bali (sektor 
lain tidak bisa semasif itu). Keributan sekecil apapun (apalagi yang sifatnya 
Sara) bakal menghancurkan pariwisata.

  salam damai,
  Oka Widana

  Tolong di cross posting juga ke Millis asal




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: