[nasional_list] [ppiindia] RI Tak Direkomendasi ke Pengadilan Internasional

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sun, 22 Jan 2006 11:44:50 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REFLEKSI: Indonesia dengan pemerintah 
dalam tangan oknom-oknom yang katanya beragama suci seharusnya tidak berpokrol 
bambu dengan alasan tidak mempunyai catatan serta Timor Timur waktu itu 
bahagian dari RI, melainkan meminta maaf atas segala pelangaran HAM yang 
dilakukan di Timor Timur.


http://www.sinarharapan.co.id/berita/0601/21/sh01.html



Pelanggaran HAM Timor Leste
RI Tak Direkomendasi ke Pengadilan Internasional 
 Oleh
Tutut Herlina/Emmy Kuswandari


Jakarta - Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste tidak akan 
merekomendasikan pembentukan pengadilan hak asasi manusia HAM internasional 
terkait dengan laporan Komisi Penerimaan Kebenaran dan Rekonsiliasi di Timor 
Leste (CAVR).


"Kita tidak setuju untuk itu, tapi di laporan itu memang ada. Kita tidak bisa 
melarang supaya laporan itu tidak ada ganti rugi karena komisi itu independen. 
Kita tidak boleh campur tangan. Ini juga keinginan rakyat kita yang juga harus 
kita dengar," paparnya. 

Sementara itu, Markas Besar TNI melalui Kepala Dinas Penerangan Umum Pusat 
Penerangan Markas Besar (Kadispenum Puspen Mabes) TNI Kolonel CAJ Ahmad Yani 
Basuki ketika dihubungi SH secara terpisah mengatakan, TNI tidak mempunyai 
catatan keji seperti yang tertulis dalam laporan Komisi Kebenaran, 
Rekonsiliasi, dan Penerimaan di Timor Leste (CAVR) yang disampaikan ke 
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut Yani, ketika TNI bertugas di Timor Timur pada waktu itu berpandangan 
bahwa Timtim merupakan bagian dari NKRI yang perlu dijaga keutuhannya. Selain 
itu, tugas lain yang diemban TNI adalah mengamankan warga Timor Timur dari 
konflik beberapa faksi yang terjadi waktu itu. 

Masalah Timor Timur, menurut Yani, saat ini sudah menjadi masalah antarnegara 
dan tidak lagi menjadi tanggung jawab TNI semata.
Pada kesempatan lain, Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono membantah 
tuduhan TNI menggunakan bom napalm di Timor Leste. Penggunaan bom napalm itu 
merupakan isu lama di tahun 1975 yang dilontarkan oleh berbagai kalangan (LSM) 
luar negeri yang tidak benar sama sekali. Isu ini berulang kali diembuskan 
setiap kali ada masalah di Timor Leste. 

Dia mengatakan Indonesia tidak mempunyai kemampuan untuk mengimpor, apalagi 
membuat napalm yang merupakan jenis bom api yang digunakan tentara Amerika 
Serikat (AS) dalam perang Vietnam. 


Tunggu Laporan CRTR
Juru Bicara (Jubir) Presiden, Dino Patti Djalal, menyatakan Indonesia masih 
menunggu penjelasan Pemerintah Timor Leste tentang laporan Commission for 
Reception, Truth, and Reconciliation (CRTR). Dino mengaku kunjungan Presiden 
Timor Leste Xanana Gusmao ke Indonesia belum dijadwalkan. 
"Kecewa atau tidak, kita akan lihat dari pandangan Timor Leste. Itu yang kita 
masih tunggu sekarang. Kita lihat saja. Kalau komisi itu sendiri sebenarnya ada 
perasaan 'lha kok kita mundur lagi", kan dari dulu sudah ada komitmen dari 
kedua pemerintah bahwa kita akan melihat ke depan dan tidak akan membuka 
lembaran lagi masa lalu yang memang emosional," ujar Dino dalam jumpa pers di 
Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (20/1) petang. 

Dino mengungkapkan fakta belum terjadi pertemuan antara Xanana dan Sekretaris 
Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB). Ia mendengar pertemuan itu 
akan terjadi hari ini (Jumat) menurut Perwakilan Indonesia di New York. 

Jubir Presiden mengaku belum mendapat dokumen Laporan CRTR tersebut sehingga 
tidak mau mengomentari substansinya. Dino mengaku baru membacanya dari media. 

"Tapi posisi kita adalah memang dengan penyelenggaraan Jajak Pendapat 1999 
tersebut, kita menutup lembaran sebelumnya dan memulai lembaran baru dengan 
Timtim, dengan semangat yang forward looking dan menempuh rekonsiliasi," kata 
Dino.

"Jadi ini memang suatu posisi dan semangat pemerintah Indonesia semenjak Jajak 
Pendapat 1999. Dan sepengetahuan kita bahwa ini juga adalah posisi dan semangat 
dari pemerintah Timtim, yaitu lembaran lalu sudah ditutup dan kita memulai 
lembaran baru dengan semangat rekonsiliasi," tambah Dino. (mega christina)

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] RI Tak Direkomendasi ke Pengadilan Internasional