** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.sapos.co.id/berita/index.asp?IDKategori=1&id=68570 Sabtu, 2 September 2006 Putus Sekolah, Gadis Belia Gantung Diri Ditemukan Tewas dalam Rumah di Lempake SAMARINDA. Malang nasib seorang gadis belia yang masih berusia 14 tahun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ironisinya, menurut dugaan dan desas-desus yang berkembang di lokasi kejadian, korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran malu tidak dapat meneruskan pendidikannya ke jenjang SLTP. Peristiwa gantung diri ini terjadi di kawasan Muang Ilir RT 66, Lempake, Samarinda Utara, Jumat (1/9) sore kemarin sekitar pukul 15.00 wita. Korbannya adalah seorang gadis cilik bernama Yatinah (14) warga Jl Muang Ilir. Yatinah yang merupakan anak sulung dari pasangan suami istri (pasutri) Sahran (45) dan Sinah (40) ini ditemukan tewas gantung diri di dalam rumah petakan yang dihuni oleh keluarganya. Jasad Yatinah yang tergantung di langit-langit rumahnya menggunakan tali plastik berwarna hijau itu pertama kali dilihat beberapa anak kecil yang melintas di depan rumah korban. Lantaran takut, anak-anak kecil itu berlarian sambil berteriak-teriak minta tolong. Teriakan itu didengar oleh Kasran (36) paman korban. "Saya dengar anak-anak teriak ada orang gantung diri di rumah kakak saya (Sahran-red). Saya kebetulan ada di kebun dan langsung berlari menuju ke rumahnya," jelas Kasran. Kasran terkejut bukan kepalang saat mengetahui bahwa gadis cilik yang tergantung di dalam rumah tersebut adalah keponakannya, Yatinah. "Saya benar-benar kaget bukan main. Saya tidak menyangka keponakan saya itu berani berbuat nekat seperti itu. Selama ini, anak itu pendiam dan tak banyak bicara," ucap Kasran. Menurut Kasran, Yatinah menggantung dirinya dengan tali ayunan bayi yang ada di dalam rumahnya. Dalam sekejap, puluhan warga berkerumun di depan rumah korban. Kedua orang tua kandung korban sendiri baru mengetahui kejadian itu beberapa saat setelah warga berkerumun di depan rumah mereka. Saat kejadian, kedua orang tua korban tengah sibuk berladang di kebun milik keluarga korban. Sementara itu, bunuh diri itu juga diketahui oleh pihak Polsekta Samarinda Utara dari laporan warga setempat. Polisi kemudian bergegas mendatangi lokasi kejadian guna melakukan penyelidikan di balik tewasnya Yatinah. Dari penyelidikan di lokasi kejadian, polisi yakin bahwa kematian korban murni akibat gantung diri alias bunuh diri. "Dari pengamatan dan penyisiran di dalam rumah korban dan dari tanda-tanda di tubuh korban, kesimpulan kami korban tewas murni karena gantung diri," jelas Kapolsekta Samarinda Utara AKP Subagyo kepada Sapos, Jumat kemarin. Setelah melakukan penyelidikan, polisi kemudian menurunkan jasad korban dan membawa korban ke RSUD AW Syahranie untuk divisum dengan menggunakan mobil patroli Polsekta Samarinda Utara. Sementara Sahran dan Sinah, orangtua kandung korban saat ditemui Sapos belum bisa bicara banyak terkait aksi gantung diri anak sulung mereka. Pasutri tersebut tampak shock berat dan tak percaya anak mereka bisa mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, gantung diri. Sedangkan motif gantung diri tersebut juga masih simpang siur. Dari desas-desus di lokasi kejadian, ada yang menyebutkan korban gantung diri karena malu tidak melanjutkan sekolahnya jenjang SLTP. Yatinah yang memiliki dua orang adik balita, diketahui baru setahun lulus SD dan karena kehidupan ekonomi keluarganya yang pas-pasan, gadis cilik itu tak bisa meneruskan sekolahnya. Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa tewasnya Yatinah terkait dengan pertengkaran korban dengan seorang laki-laki yang diduga pacar korban. "Sementara ini dugaan atau motif korban melakukan gantung diri masih dalam penyelidikan. Saksi-saksi yaitu orang tua korban, belum diperiksa karena masih shock dan mendampingi jasad anaknya yang dibawa ke RSUD AW Syahranie untuk keperluan visum," jelas AKP Subagyo.(uya [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **