[nasional_list] [ppiindia] Poso : Pemantik Api untuk Jerami yang Dibakar di Jawa

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 17 Jan 2006 19:52:01 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www2.rnw.nl/rnw/id/topikhangat/arsipaktua/indonesia/poso_pemantik_api060113?view=Standard

Poso : Pemantik Api untuk Jerami yang Dibakar di Jawa
Aboeprijadi Santoso*

Dinamika konflik di Sulawesi Tengah berkait dengan daerah konflik lain, 
terutama Ambon. Pola silih reda dan meradang, jika Maluku reda, Poso meradang; 
terus diulang. Almarhum Munir mengatakan, Poso adalah api pemantik bagi jerami 
yang dibakar di Jawa. Pendek kata, sasarannya adalah eskalasi di tingkat 
nasional.


Murah nyawanya
Usia konflik di Sulawesi Tengah : Poso, Tentena dan Palu, tahun 2006 ini 
memasuki tahun yang kedelapan. Konflik --yang menurut sosiolog dan peneliti 
George J. Aditjondro, memang dipelihara untuk ladang bisnis dan naik jabatan 
tentara ini, membuat rakyat Poso berlarut dalam penderitaan. Dan relatif tanpa 
kekuatan untuk melakukan perlawanan, bahkan di tingkat advokasi sekalipun.


Menurut Aditjondro yang kini tinggal di Palu, hal ini karena kelompok etnik 
Sulawesi Tengah ini dalam konstelasi Indonesia bukanlah minoritas yang harus 
diperhitungkan secara signifikan. "Orang Poso di mata para power broker di 
Jakarta itu, murah nyawanya," tegas Aditjondro.


Selain hal di atas, kemampuan untuk berorganisasi dalam masyarakat Poso, untuk 
melakukan perlawanan dalam arti advokasi relatif kurang. Organisasi masyarakat 
yang paling dikenal oleh masyarakat Poso adalah organisasi gereja. Karenayalah, 
Poso lebih gampang 'dikerjaian' ketimbang 'ngerjain' Sumatra Utara, misalnya, 
yang masyarakatnya terkenal agresif, terlatih mengkoordinasikan diri, dan di 
tingkat konstelasi nasional pun adalah etnik yang diperhitungkan.


Pola yang sama
Beberapa pengamat menyatakan bahwa dinamika daerah konflik di Indonesia, tampak 
mempunyai mekanisme dan relasi satu dengan yang lain. Dan bukan tidak mungkin 
juga punya dalang operator yang sama.


Pola konflik biasanya diawali dengan konflik komunal dengan isyu SARA untuk 
kemudian berkembang menjadi konflik canggih dengan perangkat militer lengkap, 
orang-orang yang terlatih, senapan professional, dan "terpelihara" alur dan 
iramanya. Jika Ambon reda maka Poso akan meradang.


Kini, jelas Aditjondro, konflik Ambon sudah bergeser ke Seram ke komunitas 
Buton di pulau tersebut. "Dan orang Buton itu orang Sulawesi Tenggara, dan 
setiap ada kerusuhan di Seram, selalu ada seseorang yang dikenal dengan Prabowo 
Subianto"


Pemantik Api
"Dalam konteks pembicaraan ini, tampaknya menarik untuk mengutip Almarhum 
Munir," tandas Aditjondro. Menurut Munir, Ambon dan Poso adalah 'api pemantik 
untuk membakar jerami di Jawa'. Dengan memelihara konflik SARA di Ambon dan 
Poso, gaungnya diharapkan di Jawa.


Kalau orang-orang Kristen terus menerus diserang, diharapkan akan membangkitkan 
amarah kelompok-kelompok militan Kristen di Jawa untuk menyerang kelompok 
Islam. Dan ini dapat menyulut eskalasi dan mengguncang situasi dan kondisi 
nasional. Demikian dugaan Munir menurut George Aditjondro.

*Wawancara ini dirangkum oleh Lea Pamungkas

++++

© Radio Nederland Wereldomroep, all rights reserved  

http://www2.rnw.nl/rnw/id/tema/jelajah_nusantara/poso_berdarah060110?view=Standard

Mengapa Palu dan Poso Terus Menerus Berdarah?

Aboeprijadi Santoso, 10 Januari 2006

Konflik Poso Sulawesi kini nyaris 8 tahun. Melewati 6 dari 7 presiden yang 
dimiliki Indonesia, Poso tetap meradang. Perdamaian Malino I, Desember 2001, 
tidak mengakhiri kemelut. Pekan silam, masyarakat mendesak pembentukan TGPF, 
Tim Gabungan Pencari Fakta, untuk mengungkap para dalang dan pelakunya, tapi 
Jakarta memilih menggelar Koopskam, Komando Operasi Keamanan.

Akar Konflik yang Peka
Sosiolog dan peneliti George J. Aditjondoro, menyatakan kondisi Poso tidak 
semakin membaik disebabkan Koopskam, tidak mampu mengungkap latarbelakang 
konflik yang memang terlalu peka. Terlebih konflik ini melibatkan Badan 
Intelijen Negara, Polisi, dan Militer.

Pasca Malino I, konflik Poso berubah karakter. Dari konflik komunal antara dua 
kelompok masyarakat yang berbeda agama dan etnik, antara kelompok Kristen yang 
notabene penduduk asli Poso dengan kelompok Muslim yang adalah pendatang; 
menjadi rangkaian konflik yang dipelihara secara sistematis.

"Paska Malino I, justru yang terlibat adalah orang-orang yang tersangkut dalam 
kasus pembunuhan Munir, yaitu Mayor Jenderal Muchdi Purwo Pranjono, salah satu 
direktur BIN di bawah Hendroprijono, dan punya hubungan erat dengan Prabowo 
Subianto,"jelas Aditjondro.

Radikalisasi Kelompok Muslim
BIN bahkan membentuk sebuah tim khusus, yang disebut Tim Bunga, yang tugasnya 
meradikalisasi kelompok militan Muslim yang sebelumnya memiliki dendam yang 
belum terbayar. Seperti diketahui, dalam Kerusuhan Poso I dan Poso II, jumlah 
korban lebih banyak ini di pihak kelompok Muslim. Arus dendam kesumat ini 
kemudian dieksploatasi.

Namun ditambahkan pula, arus dendam bukan satu-satunya alasan yang membuat 
Konflik Poso harus dipelihara secara sistematis, ".tetapi hubungan dialektis 
korupsi dan terror," tegas Aditjondro.

Dialektika Teror dan Korupsi
Hal ini berasal antara tahun 1998 - 2000 manakala Mentri Koperasi Adisasono 
menyalurkan dana KUP untuk para pengungsi akibat Kerusuhan Poso I. Dana untuk 
para pengungsi ini dijadikan ladang korupsi baru, yang bukan cuma dipakai oleh 
mereka yang tidak berhak, tetapi juga sebagai dana mengalihkan kerusuhan. 
Termasuk meneror para lurah yang tak mau menyulap jumlah pengungsi, dan 
mengirim tenaga segar paramiliter dari Jawa. Alhasil, paska Malino I tak 
tercermin lagi konflik komunal, yang ada adalah teror professional dengan bom, 
dan rangkaian penembakan.

Pemeliharaan Poso untuk tetap menjadi daerah konflik, berhubungan dengan 
mendinginnnya Aceh, paska Helsinki. Tidak ada lagi sumber rejeki, atau 
kesempatan kenaikan pangkat di kalangan orang-orang militer. Aceh sudah kering, 
maka Poso yang dipelihara. Dinamika tersebut terus dijaga, juga untuk 
mempertahankan supremasi militer, selain problem rivalitas antara polisi dan 
militer.

Selain itu, umumnya daerah-daerah yang dijadikan daerah konflik adalah daerah 
yang kaya sumber alam serta diincar kekuatan ekonomi dalam dan luar negeri. 
"Sekarang ini di Poso sudah masuk 3 konglomerat besar : Arifin Panigoro, Jusuf 
Kalla, dan Tommy Winata"

Optimisme TGPF dan Poso Center
Kendati akar masalah Konflik Poso demikian kompleks dan peka, Aditjondro tetap 
melihat prospek optimis dalam upaya penyelesaian konflik. Disebutkannya, 
pembentukan TGPF yang independen, dan Poso Center yakni aliansi dari berbagai 
ornop dan NGO di Poso, Palu, dan Tentena; adalah satu harapan besar.

Upaya rekonstruksi yang tengah dilakukan, sangat mungkin akan membawa damai di 
meja perundingan. Pembongkaran terror dan korupsi pun, kini mulai muncul ke 
permukaan. Penangkapan bekas pejabat Bupati Poso, yang sebelumnya menjabat 
sebagai kepala Dinas Sosial dan Kesehatan Poso yang bertanggungjawab atas 
penyaluran dana bantuan pengungsi sebesar Rp 168 milyar ke Mabes Brimob; bagi 
Aditjondro adalah salah satu bukti bahwa tengah dilakukan upaya yang serius.

© Radio Nederland Wereldomroep, all rights reserved  


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Poso : Pemantik Api untuk Jerami yang Dibakar di Jawa