[nasional_list] [ppiindia] Penyusutan BUMN Jadi 50 Paling Cepat 2009

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 4 Feb 2006 02:01:49 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **MEDIA INDONESIA
Sabtu, 04 Februari 2006 05:02


Penyusutan BUMN Jadi 50 Paling Cepat 2009
Penulis: Raja Suhud



JAKARTA--MIOL: Pemerintah memperkirakan perampingan jumlah Badan Usaha Milik 
Negara (BUMN) dari sekitar 150 menjadi 50, paling cepat bisa dilakukan pada 
2009.

Menurut Menteri Negara BUMN Sugiharto penciutan jumlah BUMN tidak akan berjalan 
mudah karena akan mendapat banyak tentangan.

"Perkiraannya, paling cepat 2009. Kita akan melakukannya secara bertahap," kata 
Sugiharto usai penandatanganan kerjasama PT Danareksa dengan LKBN Antara di 
Jakarta, Jumat (3/2).

Sugiharto menambahkan bahwa pada 2005 lalu sudah mulai proses pengurangan 
terhadap 20 hingga 27 BUMN.

Menurut dia, kebijakan penurunan jumlah BUMN ini merupakan langkah revolusioner 
yang sarat dengan resistensi dari berbagai pihak, sehingga harus dilakukan 
secara bertahap dan hati-hati.

"Akan sarat resistensinya baik dari karyawan, masyarakat, regulator, dan Pemda. 
Semua variabel yang bisa jadi faktor risiko harus dilitigasi serendah mungkin. 
Oleh karena itu kami tidak mau terburu-buru," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa jumlah BUMN yang banyak di sektor-sektor yang sama sangat 
tidak efisien dan menimbulkan kesulitan dalam pengelolaan.

"Ini menimbulkan kesulitan dalam pengelolaan serta manfaat ekonomi secara 
makronya tidak signifikan. Jadi itu yang harus dikurangi supaya tidak ada 
potensi moral abuse yang banyak," tegasnya.

Sugiharto mencontohkan, sejumlah sektor yang dianggap tidak efisien seperti 
BUMN di bidang percetakan dan konstruksi. Hal ini untuk mencegah agar mereka 
tidak perlu saling bersaing.

"Jadi daripada saling bersaing sebaiknya disinergikan beberapa BUMN, baik itu 
manajemen dan korporatnya," kata Sugiharto.

Pada 2005, Kementerian BUMN sudah mengkaji penggabungan beberapa BUMN seperti 
di bidang pertambangan, perikanan, dan pupuk.

Ia mengatakan baha untuk mencegah adanya resistensi penggabungan BUMN, 
Kementerian BUMN akan memberikan strategic direction penggabungan ini dan 
menyerahkan prosesnya kepada BUMN terkait. Sehingga terjadi proses yang lebih 
siap untuk menerima proses merger.
(Uud/OL-03)

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Penyusutan BUMN Jadi 50 Paling Cepat 2009