[nasional_list] [ppiindia] Penyidik seharusnya Maju Terus Pantang Mundur

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 21 Feb 2005 22:31:00 +0100

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/2/22/b1.htm

Dari Warung Global Interaktif Bali Post
Masyarakat Tunggu Pengungkapan Tuntas Kasus APBD--
Penyidik seharusnya Maju Terus Pantang Mundur

Pihak Kejaksaan di Bali sudah menunjukkan keseriusannya mengungkap dugaan 
penyelewengan dana APBD Bali. Dengan berbekal keteguhan hati dan bukti-bukti 
yang cukup, kini masyarakat bisa menunggu seperti apa hasilnya. Meski di tengah 
upaya jajaran kejaksaan menegakkan hukum tersebut kini mulai terdengar ada 
sedikit sandungan, sehubungan dengan masih adanya keragu-raguan penyedik yang 
sedianya membantu lancarnya proses penegakan hukum tersebut. Setidaknya itulah 
yang diungkapkan pengunjung Warung Global interaktif Senin (21/2) kemarin. 
Acara ini disiarkan langsung Radio Global 96,5 FM Kinijani. Yang juga 
dipancarluaskan Radio Genta Swara Sakti Bali dan Radio Singaraja FM. Berikut 
rangkumannya. 

-------------------------------------- 

Pande, seorang warga Pandak Gede, mengaku sangat khawatir dengan adanya 
keragu-raguan penyidik dalam mengungkat tuntas dugaan penyelewengan dana APBD. 
Padahal, dia menaruh harapan besar terhadap kinerja Kejati Bali mengusut tuntas 
kasus penyelewengan dana APBD. Sungguh disayangkan, hanya karena semata-mata 
munculnya opini, lalu penyedik buru-buru bersikap ragu. Dia melihat semua ini 
karena tidak ada kepatuhan akan garis komando. Mungkin saja bakal ada 
pengaruhnya terhadap keberlangsungan penyidikin ke depannya. Oleh karena itu, 
dia mengharap para penyidik sadar. 

Kadek Kariana di Singaraja mengatakan, koruptor atau maling atau apa sajalah, 
layak diungkapan kepada mereka yang mengeruk keuntungan untuk pribadinya. 
Cobalah dipahami, bukannya semua manusia sama di mata hukum? Rasanya, tambah 
Kadek, di Indonesia masih saja ada perbedaan perlakuan hukum. 

Biasanya, seperti yang juga dirasakan Ibu Adi di Tabanan, memang hampir tidak 
pernah kita dengar ada kasus korupsi yang pelakunya orang berpengaruh bisa 
dituntaskan. Karena ''maling teriak maling''. Mereka yang ragu-ragu 
mengungkapkannya berarti mudah terpengaruh dan melupakan tugasnya. 

Sementara Nang Tualen mengaku pasrah saja mengetahui ada penyidik tersebut yang 
ragu-ragu akan tindakan ke depannya meski sudah ada PP yang dipakai acuan untuk 
menjerat tersangka korupsi. 

Berbeda dengan Jujur di Sanglah yang mengatakan, kalau ada keraguan pada 
penyidik, itu adalah sebuah kewajaran. Tetapi bukankah sudah jelas ada bukti 
yang bisa dipakai, lagi pula PP juga sudah jelas, apa lagi? Ia mengusulkan, 
mungkin diperlukan studi banding dalam hal ini. 

Agung di Wijaya Kusuma menambahkan, seharusnya mereka sebagai penyidik maju 
terus pantang mundur. Hilangkan kesan bahwa hukum hanya berlaku untuk rakyat 
kecil saja, sementara orang besar tidak tersentuh. Kalau hukum ditegakkan pada 
posisinya yang benar untuk membuktikan orang yang bersalah dan mengetahui yang 
benar, menurut Agung, janganlah ragu apalagi takut. Penegak hukum pastinya 
punya tingkat keberanian yang lebih tinggi daripada lapisan masyarakat lainnya.

Jodog di Denpasar mengatakan, kejaksaan sudah punya bukti yang kuat. Tentunya 
bukti tersebut akan diuji keakuratannya di pengadilan. Semoga saja tahap demi 
tahap yang ditempuh sedikit tidaknya menutup celah pembela, sehingga bisa 
terungkap kebenarannya. Karena jika kita berbicara hukum pastilah kita juga 
harus membicarakan mekanisme yang benar.

Kompyang Lombok di Bangli mengumpamakan seorang penyidik sama dengan seorang 
guru. Keadaan sekarang ini membuatnya berpikir bahwa mereka yang ragu tersebut 
hanya berani menyidik di kelas bawah saja. Mestinya mereka mundur, itu akan 
lebih terhormat. 

Menurut Kadek Mako, kalau JPU ragu, langkah terbaik mungkin mereka harus 
diganti. Tetapi kalau takut, menurutnya, itu adalah manusiawi. Siapa pun pasti 
akan takut menghadapi orang-orang ''besar''. Namun, satu hal yang semestinya 
kita pertanyakan, ke mana disiplin ilmu mereka selama ini? Bukannya di dalamnya 
banyak tuntunan yang bisa mereka pakai untuk menjalankan tugas? Mako 
mengatakan, keraguan itu pasti bisa diatasi, itu harus dipahami. Untuk 
mengatasi ketakutan, yang jelas ada instansi lain yang melindungi dia dan 
keluarganya demi menghindari hal-hal yang buruk yang bakal terjadi. 

Kontra di Gianyar melihat wajar kalau mereka ragu, karena mereka juga mendapat 
keuntungan. Paling tidak, mendapat duit atau tanpa punya musuh. Masyarakat pun 
dinilainya kurang memberikan penghargaan terhadap  pejuang-pejuang hukum itu. 
Contohnya, apa yang dialami almarhum Baharudin Lopa. 

Susila di Tanjung Benoa pun mengumpamakan kondisi ini layaknya main sepak bola. 
JPU ibarat striker yang ragu-ragu, maka ia harus banyak latihan lagi. 

Widastra dari Tabanan teringat akan ungkapan seorang reformis Cina, bahwa 
korupsi itu muncul karena penguasa bermoral rendah dan penegakan hukum yang 
lemah. Kalau kita kaitkan dengan keraguan penyidik kasus penyelewengan dana 
APBD Bali, seharusnya mereka tidak berlaku demikian karena bagaimana pun, 
masyarakat berharap besar terhadap mereka untuk mewujudkan tegaknya supremasi 
hukum. Tegakkanlah moral anda seperti batu karang di lautan yang kokoh walau 
ombak besar menghadang, saran Widastra.

Sementara Angga di Denpasar mengajak, mari kita lihat kinerja kejaksaan 
tersebut dan tetap mendukung. Atau dengan membantu tidak memunculkan opini yang 
belum jelas kebenarannya


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Penyidik seharusnya Maju Terus Pantang Mundur