[nasional_list] [ppiindia] DPR Hambat Pemberantasan Korupsi

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Mon, 21 Feb 2005 22:34:31 +0100

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/2/22/n1.htm

DPR Hambat Pemberantasan Korupsi  
Jakarta (Bali Post) -
Koordinator Indonesian Corruption Watch Teten Masduki menegaskan, kisruh di 
gedung parlemen antara Komisi II dan III dengan Jaksa Agung menjadi isu politik 
yang bertujuan untuk menghambat pemerintah memberantas korupsi. Padahal, 
seharusnya DPR merupakan institusi yang harus mendukung upaya pemerintah 
memberantas korupsi. 

''Parlemen merupakan salah satu unsur lembaga sebagai syarat penegakan hukum 
dan pemberantasan korupsi. Bercermin pada kejadian ini, DPR jutru menghambat 
pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini Kejaksaan 
Agung,'' tegas Teten di Jakarta, Senin (21/2) kemarin.   

Menurut Teten, tiga unsur yang diperlukan untuk pemberantasan korupsi ialah 
birokrasi pemerintah,  pengawasan parlemen, dan sistem hukum. Salah satu dari 
tiga unsur itu harus bekerja secara efektif guna melakukan pemberantasan 
korupsi.   

Birokrasi pemerintah tidak bisa bekerja efektif jika tidak didukung oleh 
parlemen. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah 
tidak akan bisa berjalan sempurna bila sistem hukumnya compang-camping.   

Menurutnya, kisruh di DPR itu terkait erat dengan materi rapat, yakni membahas 
dugaan korupsi dana APBD di hampir seluruh daerah di Indonesia. Korupsi dana 
APBD itu terang-terang melanggar tindak pidana dan bisa dijerat UU Tindak 
Pidana Korupsi. Tiga unsur yang dilanggar yaitu melawan hukum, memperkaya diri 
sendiri, dan merugikan keuangan negara (yakni APBD).   

Politisi di DPR menganggap Jaksa Agung telah mempolitisasi penyidikan korupsi 
APBD. Itu sebabnya, politisi di DPR juga akan melakukan perlawanan secara 
politik. Salah satunya, yang sekarang terjadi, ialah meminta Presiden Yudhoyono 
agar mengganti Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh.   

Bagi Teten, kinerja Jaksa Agung itu tidak bermuatan politis. Justru dia 
menegakkan hukum dengan tegar melakukan penyidikan kasus korupsi yang dilakukan 
mantan anggota DPRD periode. ''Apalagi, proses penyidikan dimulai pada akhir 
pemerintahan Presiden Megawati. Jaksa Agung Abdul Rahman hanya meneruskan,'' 
ungkap Teten.   

Itu sebabnya, lanjut Teten, DPR dan politisi Senayan tidak sepantasnya 
melakukan ''perlawanan politik'' seperti itu. Justru parlemen diharapkan bisa 
mem-back up kinerja Jaksa Agung dalam menegakkan hukum dan memberantas korupsi. 
  

Teten juga meminta Presiden Yudhoyono memperbaiki dan menyederhanakan sistem 
perizinan di sejumlah departemen, seperti Bea Cukai, Perdagangan, 
Perindustrian, Imigrasi, dan Kepolisian. ''Sebab, korupsi di departemen itu 
justru bersifat mutualisme, sama-sama menguntungkan, antara yang menyuap dan 
aparat birokrasi,'' tegasnya.   

''Presiden harus berani dan jangan ragu-ragu dalam memberantas korupsi, 
meskipun mendapat perlawanan. Sebab, saya lihat, Presiden Yudhoyono kurang 
berani memberantas korupsi,'' tandasnya. (kmb7) 




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] DPR Hambat Pemberantasan Korupsi