[nasional_list] Re: [ppiindia] Pemihakan SEMAKIN JELAS

  • From: radityo djadjoeri <radityo_dj@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Sun, 27 Feb 2005 22:59:30 -0800 (PST)

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

Mas Satrio,
Namanya juga freedom institute, bebas nempel kemana-mana...hehehehe..
Yang aku heran, Rizal Malarangeng ini kan dulu jadi 'penasehat' 
Megawati....bikin teks pidato dsb, kok setelah kakaknya ikut SBY, bisa berbalik 
arah ya?? Kasihan mbak Mega, mungkin strateginya yang dulu dirancang/dipakai 
disuplai habis ke SBY-Kalla.
 
Aneh juga itu iklan. Darimana ya duitnya? Mahal lho pasang iklan 1 halaman. 
 
Btw, mas Satrio tahu tentang kabar yang dulu sempat beredar, soal Rizal yang 
'jajan rame-rame' waktu ikut rombongan Presiden di Eropa? Bagaimana sih cerita 
yang sebenarnya?
 
 
 


Satrio Arismunandar <satrioarismunandar@xxxxxxxxx> wrote:
Akhirnya, pemihakan semakin jelas....
Siapa mendukung siapa....
Siapa di pihak siapa....
he...he..he........



http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail&id=4577
Senin, 28 Feb 2005,

Sejumlah Profesional Dukung Kenaikan

Ketika politisi di Senayan memberikan reaksi negatif
terhadap kenaikan harga 
BBM, sejumlah profesional dan intelektual justru
menggalang suara untuk 
menyerukan pengurangan subsidi BBM.

Suara kelompok pro pengurangan subsidi -otomatis
mendukung harga BBM naik- 
digalang oleh Freedom Institute. LSM yang dipimpin
Rizal Mallarangeng 
tersebut berpendapat, subsidi selama ini tidak
mengalir ke sasaran yang 
tepat karena jatuh ke tangan orang kaya.

Mereka memobilisasi dukungan dengan cara memasang
iklan yang mendukung 
pengurangan subsidi BBM di sejumlah media. Dalam iklan
itu, selain pengurus 
Freedom Institute, sejumlah nama tenar dicantumkan.

Di antara nama itu, terdapat orang-orang yang selama
ini dikenal dekat 
dengan Presiden SBY. Contohnya, dua juru bicara
kepresidenan, Andi 
Mallarangeng dan Dino Patti Djalal. Juga ada nama
Chatib Bisrie, ekonom muda 
UI yang dikenal dekat dengan kelompok Cikeas.

Selain itu, ada nama kawan dekat Menko Perekonomian
Aburizal Bakrie, yakni 
pengusaha Sofyan Wanandi dan Ketua Umum Kadin M.S.
Hidayat.

Menariknya, sejumlah sosok dari berbagai kalangan juga
masuk. Termasuk tokoh 
pers Goenawan Mohamad dan Fikri Jufri, filosof Franz
Magnis-Suseno, dosen UI 
M. Ikhsan, ekonom senior M. Sadli, tokoh CSIS Hadi
Soesastro, tokoh Jaringan 
Islam Liberal Ulil Abshar-Abdallah, ekonom LIPI Thee
Kian Wee, dan Ketua 
Amien Rais Center Jeffrie Geovannie.

Dalam kampanye, mereka memaparkan hasil penelitian
Lembaga Pengabdian 
Ekonomi Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI)
tentang dampak penundaan 
kenaikan harga BBM terhadap defisit APBN.

Menurut kampanye Freedom Institute, akibat kebijakan
pemberian subsidi BBM, 
negara harus mengeluarkan anggaran Rp 72 triliun per
tahun atau sekitar Rp 
200 miliar per hari untuk membiayai konsumsi BBM orang
kaya.

... Kampanye itu juga memaparkan dampak kompensasi
kenaikan harga BBM 
terhadap jumlah penduduk miskin. Dalam kesimpulannya,
mereka yakin bahwa 
kompensasi kenaikan harga BBM yang disalurkan langsung
ke rakyat miskin akan 
mengurangi pertumbuhan penduduk miskin akibat kenaikan
harga BBM.

Menurut Ketua Freedom Institute Rizal Mallarangeng,
sikap mendukung 
kebijakan kenaikan harga BBM tersebut didasarkan pada
pertimbangan logis. 
Yakni, hasil kajian LPEM UI terhadap kondisi keuangan
negara serta dampak 
sosial kompensasi kenaikan harga BBM terhadap jumlah
penduduk miskin.

"Ada sikap pro-kontra menyikapi rencana kenaikan harga
BBM. Dan, kami 
termasuk yang pro dengan alasan jelas dan sudah kami
paparkan di iklan 
tersebut," tegasnya.

Rizal membantah bahwa pemaparan hasil kajian LPEM UI
tersebut bertujuan 
menyelamatkan citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
dan kabinetnya. 
Apalagi, beberapa nama personal di Freedom Institute
merupakan orang dekat 
presiden. "Kakak saya (Andi Mallarangeng) dan Dino
(Dino Patti Djalal) 
memang all the president?s man. Tapi, mereka kan juga
penulis buku dan 
intelektual. Ada juga kalangan independen seperti
Goenawan Mohamad. Intinya, 
paparan itu bukan untuk tujuan personal, tapi dukungan
terhadap kebijakan," 
jelasnya.

Ekonom UI Chatib Basri menyatakan bahwa pihaknya hanya
mengorganisasi ide 
pembuatan iklan dukungan terhadap kenaikan harga BBM.
Semua dukungan 
terhadap kenaikan harga BBM didasari pada logika yang
dimiliki Freedom 
Institute serta dirinya.

"Kami sederhana saja kok. Kita pembayar pajak, pajak
itu untuk memberikan 
subsidi, dan subsidi untuk kelas menengah. Sedangkan
penduduk miskin sulit 
sekolah," katanya kepada koran ini.

Chatib tidak mau mengomentari secara detail mengenai
pilihan Freedom 
Institute yang mendukung kebijakan pemerintah
menaikkan harga BBM. Padahal, 
kenaikan harga BBM saat ini menjadi kontroversi di
masyarakat. Dia mengaku 
bahwa namanya memang ada dalam iklan di sebuah koran
harian di Jakarta. 
"Saya di Freedom di bagian penerbitan buku. Tapi, saya
bisa mengomentari itu 
secara pribadi," ujarnya.

Dia mengatakan, tidak ada bukti empiris yang
mengatakan bahwa kenaikan harga 
BBM akan menyengsarakan rakyat dalam waktu lama.
Chatib mencontohkan pada 
2002, yang menurut dia, sebagai kenaikan BBM
tertinggi, yaitu 54 persen. 
Akibatnya, pada Januari 2002, terjadi inflasi 1,9
persen dan Februari 2002 
inflasi turun menjadi 1,4 persen. "Bulan Maret 2002,
malah terjadi deflasi 
minus 0,23 persen," katanya.

Chatib membenarkan bahwa kenaikan BBM itu pasti akan
menaikkan harga. Hanya, 
Chatib menilai selama ini masyarakat Indonesia bias
dalam menilai 
permasalahan itu. Semua berkaca pada warga kaya atau
menengah yang 
mengonsumsi barang-barang yang naik harganya. Padahal,
masih banyak 
masyarakat di desa yang menggunakan kayu bakar.
"Mereka (orang desa, Red) 
juga hanya menggunakan sepeda," ungkapnya.

Dia menilai selama ini, kenaikan BBM yang diiringi
naiknya inflasi terjadi 
karena adanya kenaikan harga beras. Seharusnya, kata
dia, Bulog melakukan 
operasi. Kalau harga beras tidak stabil karena harga
BBM naik, keran impor 
beras dibuka untuk sementara. "Setelah normal, keran
impor harus segera 
ditutup," kilahnya.

Chatib kembali memberi data bahwa setiap hari negara
memberikan subsidi 
untuk BBM Rp 200 miliar. Padahal, subsidi tersebut
lebih banyak dimanfaatkan 
orang kaya dan para penyelundup. "Bisa dibayangkan
jika subsidi setiap 
harinya untuk pelayanan puskesmas atau pendidikan,"
ungkapnya.

Lebih lanjut, Chatib mengetahui konsekuensi kenaikan
BBM tersebut. Dia 
menyadari, ada pihak-pihak yang tidak setuju dengan
kenaikan BBM itu. 
"Subsidi akan lebih baik dipindahkan ke masalah
pendidikan dan kesehatan 
untuk masyarakat. Saya membayangkan BBM naik, tapi
sekolah gratis," ujarnya.

Sementar itu, menurut Ulil Abshar-Abdalla, dirinya
menandatangani petisi 
untuk mendukung kebijakan kenaikan harga BBM karena
menilai pemberian 
subsidi merupakan keputusan yang tidak masuk akal.
"Kami ingin memberi 
pencerahan pada masyarakat bahwa pencabutan subsidi
bukan berarti 
antirakyat," katanya.

Dia menyampaikan, petisi tersebut bertujuan untuk
mengingatkan masyarakat 
pada beberapa hal yang kurang populer di balik
kebijakan pemberian subsidi 
BBM selama ini. Di antaranya, subsidi BBM selama ini
salah sasaran karena 
lebih banyak dinikmati industri dan kalangan menengah
ke atas.

"Selain itu, Indonesia saat ini sudah menjadi negara
pengimpor minyak 
mentah. Jadi, tidak masuk akal memberi harga murah
bagi sumber energi yang 
semakin langka. Kebijakan subsidi justru membuat
masyatakat boros 
menggunakan BBM," katanya.

Ulil juga tak membantah bahwa petisi tersebut
diiklankan untuk mendukung 
pasangan SBY-Kalla. Menurut dia, keputusan pemerintah
tentang pencabutan 
subsidi sudah tepat sehingga harus didukung. "Kami
dari kalangan intelektual 
mendukung secara ide terhadap kebijakan pencabutan
subsidi BBM. Saya sendiri 
tidak takut dicap mendukung pemerintah. Kalau
pemerintah bertindak benar, 
mengapa takut dicap mendukung pemerintah," tegasnya.
(noe/dja) 




            
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Mail - Easier than ever with enhanced search. Learn more.
http://info.mail.yahoo.com/mail_250


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx



Yahoo! Groups SponsorADVERTISEMENT


---------------------------------
Yahoo! Groups Links

   To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/
  
   To unsubscribe from this group, send an email to:
ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx
  
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 



Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com
                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Take Yahoo! Mail with you! Get it on your mobile phone.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: