[nasional_list] [ppiindia] Patutkah Jadi Sekolah Unggulan?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 8 Feb 2006 01:26:17 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=210664

Rabu, 08 Feb 2006,



Patutkah Jadi Sekolah Unggulan?

Oleh Niken Indar Mastri 


Berdirinya sekolah unggulan di berbagai daerah patut kita apresiasi. Mengapa? 
Sebab, hal itu mencerminkan kian berkembangnya pendidikan. Sekolah-sekolah 
unggulan tersebut tentu memiliki kelebihan yang dapat diunggulkan dibandingkan 
sekolah pada umumnya. 

Secara definitif, sekolah unggulan merupakan sekolah yang memiliki keistimewaan 
atau nilai plus dibandingkan dengan sekolah lain (non-unggulan). Bila dilihat 
dari segi penerimaan siswanya, sekolah unggulan biasanya hanya menerima siswa 
dengan NEM tinggi. 

Selain itu, predikat sekolah unggulan itu diukur dari segi mutu dan kualitas 
pendidikan, seperti prestasi para siswa ketika memperoleh hasil ujian nasional 
(unas). Artinya, kalau rata-rata siswa memperoleh nilai unas baik dan 
memuaskan, sekolah tersebut bisa "diunggulkan" atau "diandalkan", baik bagi 
siswa maupun masyarakat pada umumnya. Sebab, hal itu menjadi bukti bahwa 
kualitas dan mutu pendidikan terjamin dan bisa mengantarkan siswa pada prestasi 
gemilang. 

Terlepas dari itu, kita menyangsikan bahwa benarkah sekolah unggulan menjamin 
pendidikan yang berkualitas? Benarkah sekolah unggulan memiliki keistimewaan 
atau nilai plus dibandingkan dengan sekolah non-unggulan atau hanya sensasi 
untuk mengejar keuntungan material semata? 

Banyak penelitian menemukan, tidak semua sekolah unggulan memiliki korelasi 
positif dan berdampak baik pada peserta didik. Mengapa? Sebab, sekolah unggulan 
hanya memperhatikan kemampuan inteligensi dan mengejar target agar pelajar 
dapat menembus perguruan tinggi favorit. 

Dengan kondisi seperti itu, biasanya, proses pembelajaran tidak menyenangkan 
dan hanya menambah beban siswa karena pembelajaran hanya bersifat mencekoki 
murid dengan berbagai materi.

Pola pembelajaran yang sering mendapat kritik, misalnya, adalah pola 
pembelajaran yang overload (berlebih). Setiap hari, guru berlomba-lomba 
memberikan materi sehingga banyak siswa yang kewalahan. 

Bahkan, sebelum pulang, para siswa di sekolah unggulan juga diberikan pekerjaan 
rumah secara berlebihan hanya untuk membuktikan bahwa sekolah itu serius dalam 
membina pendidikan intelektual siswa. 

Fenomena itu memang baik bila dilihat dari segi akademis. Tetapi, dampaknya, 
siswa akan kehilangan kepribadian dan tidak merespons persoalan-persoalan di 
sekitarnya. Sebab, yang dikejar hanya target intelektual, sedangkan sisi 
emosional dan kepribadian pelajar kurang tersentuh. Inilah yang dapat kita baca 
dari proses pembelajaran di sejumlah sekolah unggulan. Idealnya, sekolah 
unggulan tidak harus mengejar target akademis, melainkan ikut pula membina 
pelajar dari sisi spiritual dan kedewasaan. 

Idealnya

Dalam pandangan saya, berdirinya sekolah unggulan harus melewati beberapa 
syarat. Jika sekolah hanya mampu menampilkan keunggulan intelektual para 
siswanya, sesungguhnya, sekolah itu belum berhak disebut sebagai sekolah 
unggulan. 

Sebaliknya, yang berhak menyandang kata "unggulan" adalah sekolah-sekolah yang 
berhasil meningkatkan semua kemampuan siswa secara rata-rata, baik dari aspek 
intelektual, spiritual, emosional, sosial, maupun jasmani. Kalau semua aspek 
itu dapat ditingkatkan, barulah sekolah tersebut bisa menyandang predikat 
sebagai sekolah "unggulan". 

Tanpa itu semua, kehadiran sekolah unggulan hanya sekadar memperpuruk dunia 
pendidikan kita. Bila hal tersebut tidak terpenuhi, sekolah melakukan 
kebohongan publik karena menganggap dirinya patut diunggulkan, padahal 
kenyataannya tidak demikian. Di sinilah, sekali lagi, kita kembali menggugat 
eksistensi sekolah unggulan yang ada di tengah-tengah masyarakat. 

Dus, indikasi "unggulan" bukan hanya dilihat dari keberhasilan sebuah sekolah 
memasukkan alumninya ke berbagai universitas ternama. Tetapi, sekolah itu 
berhasil menciptakan anak-anak yang memiliki kesadaran sebagai anak Indonesia 
yang harus melakukan sesuatu, memiliki kemampuan spiritual, emosional, dan 
sosial yang bisa diandalkan serta prestasi akademisnya baik. 

Akibat Persaingan

Kita tidak bisa membantah betapa ketatnya "persaingan" di dunia pendidikan. 
Ibarat hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menang. Demikian pula yang terjadi 
dalam dunia pendidikan kita, terutama di sektor sekolah swasta (nonpemerintah). 

Siapa yang banyak kelebihan dan memiliki prestasi pendidikan yang baik tentu 
dilirik masyarakat. Maka, jangan heran bila ada sekolah yang gulung tikar 
karena tidak kuasa menahan empasan dan ketatnya persaingan.

Munculnya kategorisasi sekolah unggulan dan non-unggulan jelas tidak terlepas 
dari konteks persaingan itu. Dalam peta persaingan tersebut, tampak pula 
sekolah-sekolah menjadi ajang bisnis. Sebab, pada akhirnya, nilai finansial 
jualah yang jadi ukuran. 

Fenomena tersebut memunculkan warna yang berbeda dalam dunia pendidikan. 
Vitalitasnya terbatas hanya karena terdesak kebutuhan untuk mempertahankan 
keberadaan dan kelangsungan sekolah. 

Dengan menyadari betapa ketatnya persaingan dunia pendidikan di tengah era 
otonomi daerah, tampaknya, segala cara dilakukan pengelola sekolah. Misalnya, 
melabelkan kata unggulan, favorit, atau andalan di belakang nama sekolahnya 
untuk menarik minat siswa dan masyarakat, walaupun kenyataannya tidak bisa 
diunggulkan. 

Di sini kemudian kita bertanya, apakah sekolah unggulan benar-benar bisa 
dipertanggungjawabkan? Wallaahu'alam.


Niken Indar Mastri, mahasiswi Fakultas Peternakan UGM Jogjakarta



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Patutkah Jadi Sekolah Unggulan?