[nasional_list] [ppiindia] Pastikan Dompetmu tanpa Kondom

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 2 Feb 2006 00:07:11 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=209750


Kamis, 02 Feb 2006,


Pastikan Dompetmu tanpa Kondom
Oleh Sukarni 


Indonesia merupakan negeri pusat sensasi. Banyak kalangan yang seenaknya saja 
mengeluarkan statement, kebijakan, guyonan, bahkan program yang membuat 
masyarakat tercengang. Masyarakat, baik perseorangan, kelompok, maupun lembaga, 
juga mengerutkan dahi. Eh, pemerintah yang memiliki fungsi penetrasi terkadang 
ikut-ikutan menjadi aktor pencipta sensasi. 

Kali ini aktor dalam opera Negeri Jamrud Khatulistiwa bernama BKKBN (Badan 
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). Sebab, lembaga itu bukan aktor kelas 
teri yang baru belajar soal akting dan dialog, juga sosok kreator properti 
pementasan. Terciptalah mahakarya bernama ATM kondom.

ATM kondom dimaksudkan sebagai solusi konkret untuk menekan perkembangan 
penyakit HIV/AIDS. Di Indonesia, salah satu penularan HIV/AIDS di terbesar 
lewat hubungan seks. 

Pemanfaatan ATM 24 jam sangat mudah diakses. Hanya dengan memasukkan uang logam 
lima ratus rupiah, kondom akan keluar sendiri. Pusat-pusat keramaian, seperti 
perempatan jalan raya, pasar, atau mal, menjadi titik penempatan ATM kondom. 

Kehadiran ATM kondom yang menuai pro dan kontra, entah dinilai sebagai hal 
negatif atau positif, dalam logika sensasi merupakan jalan kesuksesan sensasi. 
Semakin banyak yang membicarakan berarti nilai sensasi semakin tinggi. 

Terlebih lagi, ada usul ATM kondom masuk kampus. Semakin luaslah jaringan 
distribusi kondom. Kita ketahui berama, sebelum kondom di-ATM-kan, orang yang 
ingin membelinya harus ke apotek. 

Laiknya produk permen, kondom juga memiliki beberapa rasa buah, seperti jeruk, 
stroberi. Bila dilihat dari kacamata ekonomi, kondom merupakan produk bernilai 
ekonomi yang disiapkan untuk meraup uang dengan menjaring pembeli 
sebanyak-banyaknya. Pada kondisi seperti itu, kondom bukan merupakan produk 
dengan murni fungsi, tetapi sudah bercampur dengan rasa kesehatan, ekonomi, 
sosial, moral, bahkan agama. 

Fungsi kondom sebagai alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan bagi pelaku 
seksual mengalami perkembangan, malah kenderung pada ekses negatif. 
Jangan-jangan, awam berkesimpulan hubungan seksual di luar nikah diperbolehkan 
asal memakai kondom. Parahnya, jika remaja ABG juga coba-coba mengonsumsinya. 
Uang saku mereka sangat lebih untuk mendapatkan lima buah kondom aneka rasa. 

Maka, ATM kondom tidak tepat bebas beredar di tempat umum. Tujuan awal agar 
para pelaku terhindar dari penyakit kelamin bisa menjadi daftar menu keresahan 
masyarakat, terutama orang tua. Sebab, persoalan seks bebas di Indonesia bukan 
sekadar kasus PSK (pekerja seks komersial) dengan para hidung belang yang 
memiliki bertumpuk uang, tetapi juga seks bebas yang menjangkiti remaja. 

Jika bicara Barat, luar negeri, keperawanan dan seks bukan hal sakral. Tetapi, 
ketika bicara Timur, Indonesia, budaya dan agama sangat mensakralkannya. Bukan 
hanya pada soal keperawanan, moral, tetapi memasuki falsafah sosial dan 
kesehatan. Jika tidak melakukan seks bebas, penyakit kelamin tidak akan menjadi 
momok. 

Apalagi, Indonesia sejak lama merupakan negara yang ramah tamah sehingga banyak 
dikunjungi warga negara lain. Produk-produk yang berbau pornografi sangat mudah 
ditemukan. Pornoaksi pun banyak digelar dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan 
harga murah. Jika seperti itu, mau apalagi! Impitan ekonomi dan persoalan hidup 
warga Indonesia menjadikan seks sebagai salah satu hiburan.

Kemunculan ATM kondom tak lama lagi diikuti penerbitan Majalah Playboy edisi 
Indonesia. Keran-keran kebebasan tersebut bisa jadi kebablasan. Karena itu, 
berkaitan dengan ATM kondom, ada hal-hal yang harus disiapkan, baik oleh 
masyarakat maupun pemerintah. Pertama, aturan main. Pemerintah harus memberikan 
aturan main yang jelas. Siapa saja yang boleh memanfaatkan fasilitas ATM 
kondom. Umur berapa minimal bisa mengakses ATM kondom? 

Tanpa aturan yang jelas, kebijakan tersebut justru akan dimanfaatkan oleh 
pihak-pihak yang bertanggung jawab. Penempatan ATM di pusat keramaian tidak 
akan terkontrol, lebih baik di depan apotek-apotek atau depan rumah sakit. 
Tempat-tempat itu juga memiliki ekses yang cukup strategis. Kampus jangan 
sampai menjadi salah satu penempatan ATM kondom. Mahasiswa sudah memiliki 
logika untuk berpikir, kemanfaatan atau kemadaratan seks bebas? 

Kedua, budayakan malu seks bebas. Selenggarakan pemilihan duta, mulai kalangan 
ABG hingga yang sudah berkeluarga. Pemerintah harus mampu meyakinkan masyarakat 
bahwa seks di luar nikah sangat berbahaya dan tidak sehat. 

Ketiga, penanggung jawab ATM kondom. BKKBN harus menempatkan petugas 
pengontrol. Hal itu bisa dikoordinasikan dengan apotek maupun rumah sakit. 

Keempat, pendampingan pada dunia pendidikan. BKKBN harus menggandeng Departemen 
Pendidikan Nasional Dan Departemen Agama untuk memaksimalkan kualitas hasil 
yang diinginkan. 

Saya yakin, peran agama dengan pendekatan ilahiah berpotensi membuka hati 
nurani. Jika mereka menyadari nikmatnya seks sehat, seks di luar nikah tentu 
tidak akan dipilih. Mereka akan memilih seks yang penuh ketenangan dalam 
bingkai rumah tangga.

Keempat hal itu perlu disiapkan untuk menjawab sensasi aktor BKKBN, marilah 
kita buktikan bahwa kekhawatiran lembaga pemerintah berlebihan. Bangsa 
Indonesia akan mencitrakan sebagai negara nonblok seks bebas. Maka buktikan, 
isi dompet bangsa Indonesia hanya ada uang, foto pacar, suami atau istri, 
surat-surat penting, seperti SIM, kartu kredit, atau KTP, serta tak ada kondom! 
Pastikan dompetmu tanpa kondom!

* Sukarni, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri 
Jogjakarta 



[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Pastikan Dompetmu tanpa Kondom