[nasional_list] [ppiindia] Memberdayakan Perempuan, Salah Satu Persoalan Bangsa

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 11 Jan 2006 22:52:01 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.suarapembaruan.com/News/2006/01/11/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Memberdayakan Perempuan, Salah Satu Persoalan Bangsa 
 

Vera Indrasuwita 



PAMERAN KERAJINAN - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta Swasono 
didampingi Gubernur Provinsi Gorontalo Fadel Muhammad meninjau pameran 
kerajinan, sesuai berbicara dalam seminar tentang pemberdayaan perempuan. 

"KITA masih menghadapi ketidakadilan dan ketidaksetaraan antara laki-laki dan 
perempuan. Semua ini menjadi penghalang utama bagi perempuan Indonesia dalam 
mengaktualisasikan segenap potensi dirinya." Begitulah pernyataan Menteri 
Negara Pemberdayaan Perempuan Dr Meutia Hatta Swasono dalam sebuah seminar 
internasional yang digelar di Gorontalo, belum lama ini. 

Menurutnya, pembangunan pemberdayaan perempuan telah menjadi komitmen nasional 
sebagai bagian dari pembangunan sumberdaya manusia. Pembangunan itu bertujuan 
meningkatkan status, posisi, dan kondisi perempuan, agar dapat mencapai 
kemajuan yang setara dengan laki-laki. 

Keinginan untuk memberdayakan perempuan, sebetulnya bukan hanya isu dalam 
negeri, tetapi telah menjadi isu internasional. Buktinya berbagai dokumen 
internasional menunjukkan adanya keinginan kuat untuk menghapuskan 
ketidakadilan dan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Misalnya, 
Convention on the Elimination of All Forms of Discriminations Against Women 
(CEDAW), Beijing Platform for Action (BPFA), Convention on the Rights of the 
Children (CRC), dan World Fit for Children (WFC). Lalu sejauh mana dokumen itu 
bermakna dalam memberdayakan perempuan Indonesia? 

Menurut Meutia, semua komitmen itu pada dasarnya mendorong semua negara, 
termasuk Indonesia, agar mengintegrasikan persamaan hak dan penghapusan 
diskriminasi pada semua peraturan perundang-undangan. Sebagai wujud komitmen 
terhadap CEDAW, Indonesia telah meratifikasinya dalam bentuk Undang-Undang 
Nomor 7 Tahun 1984. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2005 
- 2009 pun, pembangunan pemberdayaan perempuan menjadi salah satu program 
prioritas pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Tugas perumusan kebijakan dan 
koordinasi pelaksanaan program pemberdayaan perempuan secara fungsional 
diserahkan kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Sebagai pelaksana adalah 
departemen/lembaga pemerintah non departemen, pemerintah provinsi, dan 
pemerintah kabupaten/kota bersama berbagai potensi dan kekuatan yang ada dalam 
msyarakat. 

Terkait hal itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan telah merumuskan visi 
"Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, kesejahteraan dan perlindungan anak 
dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara." Untuk 
mewujudkan visi itu, telah ditetapkan 6 misi, yaitu meningkatkan kualitas hidup 
perempuan, memajukan tingkat keterlibatan perempuan dalam proses politik dan 
jabatan publik, menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan, 
meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak, meningkatkan pelaksanaan dan 
memperkuat kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG), dan meningkatkan 
partisipasi masyarakat. 

Kemudian, sasaran utama pembangunan pemberdayaan perempuan 2005 - 2009 adalah 
terjaminya kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai perundang-undangan, 
program pembangunan dan kebijakan publik; menurunnya kesenjangan pencapaian 
pembangunan antara perempuan dan laki-laki; menurunnya tindak kekerasan 
terhadap perempuan dan anak; meningkatnya kesejahteraan dan perlinduangan anak. 

Selain itu, saat ini telah hadir UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan 
Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan untuk mengatasi masalah perlindungan anak 
telah lahir UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 


Belum Menggembirakan 

Meskipun Indonesia telah berkomitmen memberdayakan perempuan, namun fakta yang 
ada menunjukkan segala upaya belum mencapai hasil yang menggembirakan. Di 
bidang pendidikan misalnya, meskipun di tingkat SD hampir tidak ada lagi 
perbedaan jumlah murid laki-laki dan perempuan, tetapi pada jenjang pendidikan 
yang lebih tinggi, jumlah murid perempuan semakin berkurang, sehingga tingkat 
pendidikan perempuan tertinggal dari laki-laki. Sampai tahun 2002, rata-rata 
lama sekolah perempuan hanya sekitar 6,5 tahun, sedangkan laki-laki 7,6 tahun. 
Persentase perempuan yang buta aksara mencapai 11,7 persen, sedangkan laki-laki 
5,3 persen. 

Di bidang kesehatan, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi. Hal 
itu disebabkan anaemia dan kekurangan kalori serta protein pada perempuan, 
terutama saat hamil. Pengetahuan perempuan terhadap gizi pun masih rendah dan 
bias gender telah membuat perempuan harus mengalah, bahkan dalam hal pemberian 
makanan. 

Kemudian di bidang ekonomi, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan 
selalu lebih rendah dibandingkan laki-laki. Hal itu terjadi karena banyak 
perempuan yang mengurus rumah tangga dan adanya budaya yang menempatkan 
laki-laki sebagai pencari nafkah utama keluarga. Sebagian besar perempuan 
bekerja di sektor informal atau pekerjaan yang tidak memerlukan keterampilan 
canggih karena latar belakang pendidikan yang rendah, bahkan buta aksara. 

Sedangkan di bidang politik dan hukum, masih banyak dijumpai substansi, 
struktur, dan budaya, yang diskriminatif gender, meskipun UUD 1945 menjamin 
persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Saat ini masih ada 29 
undang-undang dan 9 Perda/Kepres/Kepmen yang masih bias gender. Meskipun UU 
Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu mengamanatkan keterwakilan 30 persen 
perempuan di lembaga legislatif, tetapi faktanya baru 11,6 di DPR dan di DPD 
19,8 persen. Sedangkan di lingkungan eksekutif, baru 12 persen perempuan yang 
dipercaya menduduki jabatan eselon I, II, dan III. 

Selanjutnya di bidang sosial, masih sering terjadi tindak kekerasan terhadap 
perempuan, baik di lingkungan keluarga, lingkungan kerja, maupun di masyarakat. 
Perempuan pun sering menjadi korban pornografi dan pornoaksi, dan kini 
perdagangan perempuan masih berlangsung marak. 

Semua persoalan yang melingkupi kaum perempuan hingga saat ini, membuat 
sebagian kalangan pesimistis terhadap program pemberdayaan perempuan dan semua 
komitmen yang ada dinilai sekadar pemanis belaka. 

Namun, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan tetap optimistis dengan 
menyatakan," Berbagai permasalahan di atas merupakan permasalahan bersama yang 
harus diatasi bersama pula, baik oleh kaum perempuan maupun laki-laki." Semoga 
di masa mendatang muncul kabar-kabar gembira mengenai perempuan Indonesia yang 
sudah tidak tertinggal lagi dari kaum lelaki. 


VERA INDRASUWITA 


Last modified: 11/1/06 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Memberdayakan Perempuan, Salah Satu Persoalan Bangsa