** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REPUBLIKA Selasa, 14 Februari 2006 Membangun kembali Ke-kita-an Indonesia Oleh : Ahmad Syafii Maarif Pada 19 Januari 2006 Yayasan Jati Diri Bangsa meminta saya untuk menyampaikan pidato singkat, bertempat di aula Askes Jakarta. Saya diminta berbicara tentang upaya bagaimana Indonesia tercinta ini tidak terus meluncur ke arah ketidakpastian, baik secara moral, maupun yang menyangkut kesadaran berbangsa dan bernegara. Melalui modifikasi di sana-sini, apa yang saya sampaikan di depan para undangan pada forum itu merupakan isi pokok Resonansi kali ini. Konsep kekitaan Indonesia adalah sebuah on-going process, bukan sesuatu yang final. Memang kita sudah punya Sumpah Pemuda, Proklamasi 17 Agustus 1945, sebagai puncak-puncak capaian dari Pergerakan Nasional, tetapi semuanya itu belum cukup, bahkan bisa berantakan, kalau kita lalai untuk menjaga dan memeliharanya. Kelalaian inilah menurut saya yang berlaku selama ini sehingga apa yang disebut jati diri bangsa itu belum mantap, jika bukan masih oleng. Dengan segala rasa hormat saya kepada Bung Karno dan Pak Harto sebagai presiden Indonesia pertama dan kedua yang telah menakhodai republik ini selama 53 tahun, keduanya juga telah melakukan kesalahan-kesalahan yang mendasar terhadap konstitusi kita dan pelaksanaannya. Kedua Bapak Bangsa ini telah membunuh demokrasi atas nama demokrasi. Lebih tragis lagi adalah nasib yang menimpa Pancasila yang memuat nilai-nilai luhur dan agung itu lebih banyak dijadikan retorika politik untuk kekuasaan, bukan untuk mencapai tujuan proklamasi berupa "tegaknya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Sumber pokok dari segala kekacauan dan konflik yang terus saja berlangsung, dengan skala kecil atau besar, adalah karena nasib keadilan yang diperkosa dan diterlantarkan. Dengan ungkapan lain, jika kita memang sungguh-sungguh dan jujur untuk membangun kembali "ke-kita-an Indonesia", maka seluruh gerak pembangunan kita harus diarahkan kepada upaya menegakkan keadilan ini. Ketidakpedulian terhadap yang satu ini, jangan berharap cita-cita untuk membangun "kekitaan" akan menjadi hari depan Indonesia. Sejak 1998, bangsa ini yang diwakili oleh MPR telah berupaya menata kembali kehidupan bangsa ini melalui perubahan konstitusi. Dengan segala kelemahan di sana-sini, ada dua pilar utama yang patut kita hargai. Pertama, pembatasan masa jabatan presiden/wakil presiden; kedua, pemilihan presiden/wakil presiden secara langsung oleh rakyat. Sekarang kita sedang berada dalam proses transisional yang dinamis dan kreatif dalam "menguji coba" kedua pilar konstitusi itu. Kendala terbesar yang kita hadapi sekarang adalah langkanya jumlah negarawan yang punya visi jauh ke depan, bukan mereka yang terpaku dan terpukau oleh kepentingan jangka pendek untuk diri dan kelompoknya. Yang berkeliaran sekarang di panggung politik Indonesia adalah jenis manusia yang kedua ini. Bangsa ini kehilangan keteladanan. Tokoh-tokoh sipil yang dinilai punya wawasan kenegarawanan satu persatu pergi menghadap Allah untuk tidak kembali. Bangsa ini kata banyak pendapat benar-benar telah kehilangan keteladanan sampai ke tingkat yang paling bawah. Cobalah adakan penelitian sosial pada di akar rumput, alangkah sukarnya mencari sosok yang bisa diteladani oleh rakyat banyak. Berapa banyaknya kepada desa yang diminta mundur oleh rakyat karena ketiadaan amanah dan keteladanan. Proyek-proyek bantuan untuk desa jarang yang tidak disunat oleh aparat desanya. Jadi, dari pucuk sampai ke pangkal aparat negara banyak sekali yang bermasalah, umumnya menyangkut masalah keuangan. Posis i uang telah mengalahkan agama. Itu belum lagi kita berbicara tentang masalah pengangguran yang dari hari ke hari semakin mengembung. Lapangan kerja, alangkah sulitnya, termasuk bagi mereka yang berpendidikan tinggi. Kalau begitu, apakah ada solusinya? Sebagai sebuah bangsa merdeka, kita tidak boleh kehilangan harapan untuk memperbaiki keadaan yang sudah rusak ini. Sekalipun sangat berat, salah satu bentuk solusi itu adanya kesediaan kita untuk mengubah secara fundamental sikap mental kita yang korup dan semifeodal kepada mental demokrasi yang autentik dan jujur dengan tujuan tunggal: menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang dituntut secara tegas oleh Pancasila. Tindakan pemerintah untuk memberantas korupsi haruslah dilihat dalam perspektif menegakkan keadilan ini, dan harus didukung oleh seluruh kekuatan bangsa. Inilah kanker sosial-ekonomi yang melumpuhkan apa yang kita bangun selama ini. Pemerintah tidak boleh pandang bulu dalam mengejar para koruptor itu. Cara Cina dengan menggantung atau menghukum mereka patut dicontoh setelah melalui proses hukum yang adil, terbuka, tanpa pilih kasih. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **