** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=10097 Kritik Kiemas kepada SBY Rabu, 08-Februari-2006, 02:25:39 Pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum diterima sepenuh hati oleh lawan-lawan politiknya. Misalnya, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan sang suami, Taufiq Kiemas, menilai bahwa pemberantasan korupsi yang kini sedang dilakukan SBY masih tebang pilih. Bahkan, November lalu, Megawati mengaku bingung atas penanganan dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan banyak instansi penyidik. Ada kepolisian, ada kejaksaan, ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan ada Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Timtastipikor) yang dipimpin Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Hendarman Supandji, kata ketua umum DPP PDI Perjuangan tersebut. Bagaimana kita harus memahami penilaian miring lawan politik SBY itu? Pertama, di mana pun, wajar lawan politik pemerintah yang sedang berkuasa melakukan tekanan politik. Penilaian miring lawan politik terhadap pemerintah yang berkuasa merupakan bagian dari tindakan oposisi. Setiap titik dan celah kelemahan pihak yang berkuasa senantiasa dimanfaatkan untuk memerosotkan legitimasinya. Lantas, pada saatnya -melalui pemilu-, lawan politik, dalam hal ini PDIP dan Megawati, bisa meraih dukungan pemilih untuk mengalahkan pemerintahan SBY. Apalagi, secara jujur harus diakui, tidak pernah ada pemerintahan yang berkuasa bisa menjalankan langgam kekuasaan dengan sempurna. Tidak memiliki kelemahan sama sekali. Masalahnya bergantung pada masyarakat, apakah kelemahan itu tidak menggoyahkan kepercayaan dan dukungan politik atau sebaliknya. Kedua, pemberantasan korupsi yang kini gencar dilakukan pemerintahan SBY memang memiliki kelemahan. Misalnya, cenderung terpusat pada dugaan korupsi yang dilakukan pejabat serta mantan pejabat di tingkat nasional. Sementara itu, dugaan korupsi di berbagai daerah, meski telah banyak menyeret pejabat dan mantan pejabat daerah, terkesan kurang sistematis. KPK dan Timtastipikor belum banyak menyeret pelaku dugaan korupsi di daerah yang tingkat kerugian yang dialami negara dan masyarakat tidak kalah besar dibandingkan kerugian akibat korupsi di tingkat nasional. Kecenderungan sentralisasi pemberantasan korupsi tersebut tidak urung melahirkan kesan seolah-olah pemberantasan korupsi masih pilih kasih. Atau, meminjam kata-kata Taufiq Kiemas, masih tebang pilih. Meski demikian, dengan semua kelemahan serta kekurangannya, tampaknya, masyarakat bakal fair dan sportif. Dalam hal ini, pemerintahan SBY telah berupaya keras memberantas korupsi. Tampaknya, belum pernah ada pemerintahan sebelumnya yang keras dan serius memberantas korupsi seperti yang dilakukan pemerintahan SBY, meski masih terkesan tebang pilih. Karena itu, tugas SBY adalah terus-menerus memperbaiki kinerja instansi-instansi yang diberi wewenang untuk memberantas korupsi. Dengan demikian, kelemahan serta kekurangan tim pemberantasan korupsi bisa terus dikurangi, sehingga bisa memperkecil peluang terjadinya tindak pidana korupsi di kemudian hari. [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **