[nasional_list] [ppiindia] Ketika Politisi Berkotek!

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 2 Feb 2006 01:34:30 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2006020103441014

      Rabu, 1 Februari 2006 
     

      BURAS 
     
     
     



Ketika Politisi Berkotek! 



       
      SEEKOR ayam ribut berkotek, terbang kian-kemari. Nenek tangkap, lantas 
mencolokkan jari kelingkingnya ke balik ekor ayam itu dan mengurungnya di 
sangkar.

      "Ayam perawan pertama bertelur begitu!" ujar nenek."Paling lama 30 menit 
telurnya pasti keluar! Setelah itu tahu tempatnya bertelur!"

      "Ayam induk berkotek usai bertelur, unjuk prestasi!" timpal cucu, "Tapi 
bagaimana nenek bisa pastikan 30 menit?" tanya cucu.

      "Kan sudah nenek colok telurnya!" jawab nenek. "Ketahuan kalau sudah 
kebelet!"

      "Tapi itu mirip Wakil Presiden M. Jusuf Kalla memastikan cukup 30 menit 
jumpa ketua-ketua partai politik, hak angket impor beras di DPR akan gagal!" 
ujar cucu. "Dan terbukti berhasil! Bagaimana memastikan itu? Di mananya telur 
politisi dicolok?"

      "Bukan dengan mencolok telur politisi!" entak nenek. "Pasti dengan cara 
canggih Wapres bisa memastikan mereka kebelet!"

      "Ketua-ketua partai politik kebelet bertelur?" kejar cucu.

      "Bukan kebelet bertelur!" tegas nenek. "Mungkin kebelet diajak bicara 
Presiden!"

      "Nenek ada-ada saja!" timpal cucu. "Politisi seperti ayam perawan 
kebelet, berkotek-kotek nyaring mendukung hak angket karena kebelet diajak 
bicara Presiden!"

      "Soalnya, kalau ayam berkotek selalu ada telurnya!" tegas nenek. 
"Sedangkan politisi, koteknya lebih sering cuma mengecoh rakyat! Telanjur 
diharap, akhirnya lain!"

      "Kenapa sampai begitu?" kejar cucu.

      "Mungkin karena Presiden terlalu sibuk, sempat lupa perlunya komunikasi 
intens dengan ketua-ketua partai!" tegas nenek.

      "Lantas, politisi berkotek mengecoh rakyat? Seolah berkotek untuk 
kepentingan rakyat, ternyata kebelet lain!"timpal cucu. "Salah rakyat, mau 
dikecoh! Kenapa tak dikurung di sangkar, untuk memastikan koteknya?"

      "Dulu begitu! Untuk menghasilkan telur tertentu, DPR dibawa rapat kerja 
di hotel!" tegas nenek. "Politisi daerah dikarantina di hotel menjelang 
pemilihan kepala daerah agar bisa bertelur tanpa gangguan dari lawan calon yang 
mengurung mereka!"

      "Sekarang lain lagi! Para politisi dikirim ke hotel yang jauh untuk 
mengendurkan saraf usai tegang bertelur di sangkar!" timpal cucu.

      "Ganti zaman ganti model!" tukas nenek. "Untuk anggota DPR, diperbesar 
anggaran perjalanannya ke luar negeri! Dengan begitu akan lebih tepat memahami 
kepentingan rakyat negeri yang dikunjungi, seperti petani buah Cina atau petani 
beras Vietnam!"

      "Lantas, agregasi dan artikulasi kepentingan rakyat negeri sendiri 
bagaimana?" kejar cucu.

      "Rakyat negeri sendiri kan mudah dikecoh!" tegas nenek. "Jadi tak perlu 
susah-susah diagregasi dan artikulasi kepentingannya!"

      "Dikecoh seperti apa lagi?" tanya cucu.

      "Dikecoh dengan berkotek memperjuangkan kepentingan rakyat, padahal 
sebenarnya lebih besar untuk kepentingan mitra eksekutif dan para politisi 
sendiri!" tegas nenek. "Maka itu, belajarlah dari Wapres: Ketika politisi 
berkotek, lihat dulu dengan jeli--sebenarnya mereka sedang kebelet apa?" ***
     


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Ketika Politisi Berkotek!