[nasional_list] [ppiindia] Kematian Kasus Flu Burung Indonesia Tertinggi

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 18 Feb 2006 22:51:46 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indomedia.com/bpost/022006/19/depan/utama1.htm

Kematian Kasus Flu Burung
Indonesia Tertinggi



Jakarta, BPost
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Indonesia sebagai negara tertinggi 
dalam kasus kematian akibat flu burung. Hingga kini sudah ada 20 korban tewas. 
Sembilan orang di antaranya meninggal dalam kurun waktu Januari-Februari 2006.

Penyebaran virus avian influenza tipe A jenis H5N1 di Indonesia semakin 
ekspansif. Menurut Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (ADHPI), kasus 
flu burung telah muncul di 27 propinsi.

Asosiasi ini menilai penertiban peternakan di enam propinsi tidak efektif 
mengatasi penyebaran flu burung. "Terbukti, kasus flu burung telah muncul di 27 
propinsi, sehingga penertiban peternakan harus dilakukan di seluruh propinsi di 
tanah air," ungkap Ketua Umum ADHPI Prof Drh Charles Rangga Tabbu MSc PhD, di 
Jogyakarta, akhir pekan lalu.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Anton Apriantono juga mengatakan kemungkinan 
virus flu burung semakin mengganas Indonesia. Indikatornya, sebut dia, angka 
kematian makin banyak dan jarak kematian makin pendek.

Dalam dua pekan terakhir, terjadi peningkatan kasus dugaan flu burung di 
Indonesia. Kebanyakan berasal dari kawasan Jakarta dan sekitarnya, di mana 
sebagian warga masih tinggal di daerah rawan penularan karena berdekatan dengan 
peternakan unggas.

Menurut pejabat Departemen Kesehatan (Depkes) Hariyadi Wibisono, sudah sembilan 
kematian dipastikan akibat flu burung pada 2006. "Jumlah kematian itu menempati 
urutan tertinggi di dunia," ungkapnya seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu 
(18/2).

Korban ke-19, Purnomo (23), yang meninggal 10 Februari lalu di RS Sulianti 
Saroso, dipastikan korban flu burung. "Hasil uji laboratorium di Pusat 
Pengendalian Penyakit dan Pencegahan, Atlanta, AS, yang berafiliasi dengan WHO, 
Purnomo positif terinfeksi virus HN51," paparnya.

Purnomo sempat menjalani perawatan di RS Sulianti Saroso Jakarta. Saat ini, 
empat pasien dugaan flu burung dirawat di rumah sakit tersebut. 

Menko Kesra Aburizal Bakrie menepis kasus flu burung marak di Indonesia. 
Menurut dia, populasi burung sudah menurun dan yang terkena flu burung juga 
menurun. "Jadi kalau dibilang marak rasanya jauh," tandas Bakrie, Kamis lalu.

Data Departemen Kesehatan, sejak Juli 2005 hingga Februari 2006 sebanyak 27 
kasus positif infeksi virus H5N1 ditemukan di 16 propinsi di Indonesia. Dari 
jumlah tersebut, 20 penderita meninggal dunia. Sejak 2003, virus flu burung 
telah menewaskan sedikitnya 91 orang di seluruh dunia. 

WHO mengatakan, flu burung mudah menular dari unggas ke manusia dibanding dari 
manusia ke manusia. Satu-satunya cara virus flu burung dapat menyebar dengan 
mudah dari manusia ke manusia jika virus flu burung bermutasi dan bercampur 
dengan virus flu manusia.

Pada Januari 2004, di beberapa propinsi di Indonesia terutama Bali, Botabek, 
Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Jawa Barat dilaporkan adanya 
kasus kematian ayam ternak yang luar biasa.Pemusnahan

Lebih jauh Prof Drh Charles Rangga Tabbu menilai penertiban terhadap peternakan 
tidak efektif mengingat hanya difokuskan pada peternakan ayam. Menurut dia, 
penertiban dilakukan pada seluruh jenis unggas, seperti burung puyuh, itik, dan 
entok.

"Hewan-hewan ini juga sangat potensial menyebarkan virus avian influenza," 
katanya.

Terkait pemusnahan unggas, Ketua Tropical Disease Diagnostic Center Universitas 
Airlangga Dr drh CA Nidom mengingatkan, pemerintah sebaiknya berhati-hati 
dengan program depopulasi atau pemusnahan unggas yang terinfeksi flu burung.

Pasalnya, kata Nidom, bahan untuk ujicepat (rapid test) yang didatangkan dari 
Korea ternyata baru diujicoba oleh dua lembaga dengan hasil yang bertolak 
belakang.

Satunya, kalau PCR positif setelah diuji negatif. Satunya lagi, kalau PCR 
negatif, hasilnya positif. 

"Berarti alat pengujinya tidak akurat sehingga bisa merugikan peternakan 
rakyat," ujarnya. 

Sebenarnya, sebut Nidom, Indonesia sudah memiliki alat uji yang disebut uji HI 
(hemagglutinin inhibition test) yang sederhana, akurat, dan hanya Rp3.000 per 
sampel. "Ini yang harusnya bisa dimanfaatkan," cetus Nidom 

Charles menilai vaksinasi dan pemusnahan unggas yang sakit di satu daerah, 
tidak akan bermanfaat selama lalu lintas unggas antardaerah tidak dijaga secara 
ketat. Mestinya, kata Charles, penanganan tidak hanya mencakup wilayah, tetapi 
juga dari hulu ke hilir. 

Pencegahan di tingkat hulu, artinya, langsung mencegah penularan antarhewan di 
peternakan, baik sektor 1 dan 2 (industri besar), sektor 3 (peternakan 
mandiri), maupun sektor 4 (peternakan rakyat). "Ini, yang juga harus melibatkan 
semua tenaga dokter hewan," cetus Charles.

Untuk sektor hilir, sebut dia, penanganan berupa pencegahan penularan pada 
manusia dengan menerapkan biosecurity yaitu menangani ternak unggas secara 
higienis.

Saat ini, kata Charles, ADHPI memiliki sekitar 800 tenaga dokter hewan. "Kami 
akan memaksimalkan jaringan untuk membantu mengatasi flu burung ini," katanya.

Dr drh Tri Satya Naipospos MSc, ketua Dewan Penasihat ADHPI, mengatakan, 
pencegahan penyakit flu burung melalui vaksinasi bisa dibuat seperti program 
pekan imunisasi nasional sehingga langkah pencegahannya bisa betul-betul 
intensif dan menyebar ke semua daerah.

Kepala Dinas Peternakan Kalsel Maskamian Andjam menyatakan siaga satu 
mengantisipasi menjalarnya virus flu burung ke propinsi ini. 

"Kita telah meminta jajaran dinas peternakan kabupaten/kota waspada penuh 
selama 24 jam, mengawasi unggas yang ada di daerah masing-masing, setiap ada 
kejadian harus dilaporkan segera," kata Maskamian Andjam. afp/kcm


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Kematian Kasus Flu Burung Indonesia Tertinggi