[nasional_list] [ppiindia] Kehidupan se-hari-hari

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Thu, 17 Feb 2005 07:58:52 -0000

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


Pindah topik yukk?

Dari kecam mengecam agama, yang sebenarnya adalah masalah perilaku 
manusia, kita baca kisah kehidupan se-hari-hari. Selamat membaca:

-----------------------------------
Kompas, Kamis, 17 Februari 2005  
 
 
 
Orang Miskin Takut Sakit... 


SUSAH benar jadi orang miskin di Jakarta. Dengan berbekal pendidikan 
minimal, mereka mencoba bertahan di Jakarta untuk menafkahi 
keluarganya, meski hasilnya pas-pasan. Bahkan, sering kali hanya 
cukup untuk makan. Jika punya anak masih sekolah, biaya yang 
dikeluarkan harus utang sana sini. Bagaimana kalau sakit?

"Waaah... kalau cuma batuk pilek sih masih bisa beli obat di warung. 
Kalau harus masuk rumah sakit, yaaa... pikir-pikir dulu," tutur 
Marsani (38), warga Jalan Semeru, Kelurahan Grogol Petamburan, 
Jakarta Barat.

Bagi Marsani, berurusan dengan rumah sakit adalah hal yang mewah. 
Perempuan beranak dua itu mengaku takut jika mendengar kata rumah 
sakit. Bukan apa-apa, yang terbayang adalah jutaan rupiah harus 
dikeluarkan. Dari mana uangnya, sedangkan suaminya hanya berjualan 
besi tua.

Karena takut berurusan dengan rumah sakit, ketika Bayu, anak 
bungsunya yang masih berumur empat tahun sakit diare, Marsani hanya 
memberikan obat-obatan di warung. Dengan segala keterbatasannya, 
Marsani dan suaminya mencoba merawat sendiri anaknya. "Anak saya 
buang air terus selama tiga hari. Dia sampai lemas sekali. Wajahnya 
kelihatan lesu dan setiap hari tidur-tiduran terus," kata Marsani.

Akibatnya, Bayu nyaris dehidrasi. Atas petunjuk tetangganya, Marsani 
memberikan teh yang diberi gula dan garam. Untungnya, anak Marsani 
itu kuat sekali minum sehingga cairan di tubuhnya bisa tergantikan. 
Meskipun tidak mau makan, Bayu selalu menghabiskan "obat dari 
ibunya. "Sehari dia menghabiskan sepuluh gelas lebih," kata Marsani.

LAIN lagi kisah yang dialami Saritem (38), warga Kemayoran, Jakarta 
Pusat, yang tidak bisa menghindar harus berurusan dengan rumah sakit. 
Anaknya, Kamaludin (7,5), kini terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah 
Tarakan karena terserang demam berdarah dengue (DBD). Padahal, sehari-
hari Saritem hanyalah pemungut sampah.

Ketika ditemui di bangsal anak beberapa hari lalu, Saritem bercerita, 
sebenarnya dia tidak ingin membawa anaknya ke rumah sakit. Meskipun 
Kamaludin sudah demam tinggi selama tiga hari, Saritem masih mencoba 
mengobati anaknya dengan obat-obatan warung. Namun Kamaludin tak 
kunjung sembuh.

"Saya ketakutan waktu lihat dia (Kamaludin) menggigil," kata Saritem. 
Karena ketakutan, meskipun tidak punya uang Saritem nekat membawa 
anaknya ke RSUD Tarakan, setelah mendengar ada pengobatan gratis di 
rumah sakit tersebut untuk pasien DBD.

Ternyata, Saritem tidak benar-benar mendapat pengobatan gratis. Ada 
beberapa resep obat, yaitu obat antibiotik dan penurun panas yang 
harus dia tebus dengan uang tunai. Selain itu, Saritem juga 
diharuskan membayar uang untuk mengambil trombosit darah. Jumlah 
keseluruhannya mencapai Rp 100.000 lebih.

"Suami saya cuma tukang sampah. Dapat gaji cuma Rp 200.000 per bulan. 
Begitu gajian langsung habis untuk bayar utang," kata Saritem. Untuk 
menebus biaya pengobatan hingga Rp 100.000 tentu menjadi sangat berat 
buat Saritem. Ia mengaku takut jika ada keluarganya yang sakit lagi.

Dinas Kesehatan DKI tahun 2005 ini sudah menganggarkan Rp 98 miliar 
untuk dana Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Keluarga Miskin (JPK 
Gakin). Tetapi baru sebagian kecil dana itu terserap. Pasalnya, 
sebagian besar orang miskin di Jakarta tidak memiliki kartu Gakin. 
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang menjadi syarat pun sering 
ditolak rumah sakit. Pantas saja orang-orang seperti Marsani dan 
Saritem ketakutan jika ada keluarganya yang sakit. (IND)
 
---------------------

Danardono









--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Listy" <listy@xxxx> wrote:
> 
> suwer.. aku ngakak.. heheheee.. islam lagi.. islam lagi..
> 
> -----Original Message-----
> From: Lina Dahlan [mailto:linadahlan@xxxx]
> 
> Aku tidak mau SElingkuh. Maunya 2lingkuh, 3lingkuh or 4lingkuh...
> 
> mbak Listy, jangan mancing deh...
> Selingkuh itu dilarang oleh Islam. Poligami boleh. Islam lagi, 
> poligami lagi...:-)





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: