** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** Pindah topik yukk? Dari kecam mengecam agama, yang sebenarnya adalah masalah perilaku manusia, kita baca kisah kehidupan se-hari-hari. Selamat membaca: ----------------------------------- Kompas, Kamis, 17 Februari 2005 Orang Miskin Takut Sakit... SUSAH benar jadi orang miskin di Jakarta. Dengan berbekal pendidikan minimal, mereka mencoba bertahan di Jakarta untuk menafkahi keluarganya, meski hasilnya pas-pasan. Bahkan, sering kali hanya cukup untuk makan. Jika punya anak masih sekolah, biaya yang dikeluarkan harus utang sana sini. Bagaimana kalau sakit? "Waaah... kalau cuma batuk pilek sih masih bisa beli obat di warung. Kalau harus masuk rumah sakit, yaaa... pikir-pikir dulu," tutur Marsani (38), warga Jalan Semeru, Kelurahan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Bagi Marsani, berurusan dengan rumah sakit adalah hal yang mewah. Perempuan beranak dua itu mengaku takut jika mendengar kata rumah sakit. Bukan apa-apa, yang terbayang adalah jutaan rupiah harus dikeluarkan. Dari mana uangnya, sedangkan suaminya hanya berjualan besi tua. Karena takut berurusan dengan rumah sakit, ketika Bayu, anak bungsunya yang masih berumur empat tahun sakit diare, Marsani hanya memberikan obat-obatan di warung. Dengan segala keterbatasannya, Marsani dan suaminya mencoba merawat sendiri anaknya. "Anak saya buang air terus selama tiga hari. Dia sampai lemas sekali. Wajahnya kelihatan lesu dan setiap hari tidur-tiduran terus," kata Marsani. Akibatnya, Bayu nyaris dehidrasi. Atas petunjuk tetangganya, Marsani memberikan teh yang diberi gula dan garam. Untungnya, anak Marsani itu kuat sekali minum sehingga cairan di tubuhnya bisa tergantikan. Meskipun tidak mau makan, Bayu selalu menghabiskan "obat dari ibunya. "Sehari dia menghabiskan sepuluh gelas lebih," kata Marsani. LAIN lagi kisah yang dialami Saritem (38), warga Kemayoran, Jakarta Pusat, yang tidak bisa menghindar harus berurusan dengan rumah sakit. Anaknya, Kamaludin (7,5), kini terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan karena terserang demam berdarah dengue (DBD). Padahal, sehari- hari Saritem hanyalah pemungut sampah. Ketika ditemui di bangsal anak beberapa hari lalu, Saritem bercerita, sebenarnya dia tidak ingin membawa anaknya ke rumah sakit. Meskipun Kamaludin sudah demam tinggi selama tiga hari, Saritem masih mencoba mengobati anaknya dengan obat-obatan warung. Namun Kamaludin tak kunjung sembuh. "Saya ketakutan waktu lihat dia (Kamaludin) menggigil," kata Saritem. Karena ketakutan, meskipun tidak punya uang Saritem nekat membawa anaknya ke RSUD Tarakan, setelah mendengar ada pengobatan gratis di rumah sakit tersebut untuk pasien DBD. Ternyata, Saritem tidak benar-benar mendapat pengobatan gratis. Ada beberapa resep obat, yaitu obat antibiotik dan penurun panas yang harus dia tebus dengan uang tunai. Selain itu, Saritem juga diharuskan membayar uang untuk mengambil trombosit darah. Jumlah keseluruhannya mencapai Rp 100.000 lebih. "Suami saya cuma tukang sampah. Dapat gaji cuma Rp 200.000 per bulan. Begitu gajian langsung habis untuk bayar utang," kata Saritem. Untuk menebus biaya pengobatan hingga Rp 100.000 tentu menjadi sangat berat buat Saritem. Ia mengaku takut jika ada keluarganya yang sakit lagi. Dinas Kesehatan DKI tahun 2005 ini sudah menganggarkan Rp 98 miliar untuk dana Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Keluarga Miskin (JPK Gakin). Tetapi baru sebagian kecil dana itu terserap. Pasalnya, sebagian besar orang miskin di Jakarta tidak memiliki kartu Gakin. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang menjadi syarat pun sering ditolak rumah sakit. Pantas saja orang-orang seperti Marsani dan Saritem ketakutan jika ada keluarganya yang sakit. (IND) --------------------- Danardono --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Listy" <listy@xxxx> wrote: > > suwer.. aku ngakak.. heheheee.. islam lagi.. islam lagi.. > > -----Original Message----- > From: Lina Dahlan [mailto:linadahlan@xxxx] > > Aku tidak mau SElingkuh. Maunya 2lingkuh, 3lingkuh or 4lingkuh... > > mbak Listy, jangan mancing deh... > Selingkuh itu dilarang oleh Islam. Poligami boleh. Islam lagi, > poligami lagi...:-) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **