** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum ** JURNAL KEMBANG KEMUNING: MELIHAT DVD PERJALANAN JOESOEF ISAK 1. Terimakasih kepada Bung Joesoef Isak yang telah mengirimkan DVD perjalanannya ke Eropa Barat dalam rangka memenuhi undangan Lembaga Persahabatan Perancis-Indonesia "Pasar Malam" untuk menjadi pembicara utama di acara "Hari Sastra Indonesia" tahun lalu di Paris. Di Paris Bung Joesoef menyempatkan diri menemui sahabat lamanya: Pelukis Salim. Usai melakukan berbagai acara di Paris dan di Universitas La Rochelle, Bung Joesoef melanjutkan perjalanan memenuhi undangan ke Negeri Belanda dan Swedia di mana ia telah memberikan berbagai ceramah/konfrensi, di samping menemui beberapa tokoh tua seperti Fransica Fangiday -- perempuan pertama yang turut menembus kepungan Belanda untuk melakukan misi diplomatik pertama bagi Republik Indonesia. Sayangnya, Fransica Fangiday sampai sekarang termasuk tokoh pejuang yang dilupakan negeri dan bangsanya. Barangkali ini bentuk penghargaan Republik Indonesia kepada jasa putera-puterinya yang menggadaikan nyawa untuk eksisitensi Republik Indonesia?! Presiden SBY dan Wapres Kalla, barangkali bisa menjawabnya jelas. Perekaman perjalanan melalui sarana tehknologi kekinian seperti DVD yang dilakukan oleh Bung Joesoef saya anggap penting dan barangkali perlu dicontohi. Penting karena melalui rekaman demikian, banyak peristiwa bisa dicatat dan didokumentasikan. Penting apabila saya selalu diganggu oleh pertanyaan: Seberapa jauh anak negeri dan bangsa kita mempunyai kebiasaan mendokumentasikan peristiwa. Juga menjadi pertanyaan yang selalu mengusik apabila saya teringat bahwa di negeri ini kita tidak segan melakukan "sweeping buku" dan dokumentasi sampai kepada pemusnahan dokumen dan buku-buku, belum lagi kita berbicara tentang pelarangan demi pelarangan dengan berbagai bentuk. Pengadaan dokumentasi begini akan menjadi lebih menonjol lagi bagi daerah-daerah di mana tradisi lisan [oral] masih dominan. Adanya dokumentasi membantu kita memelihara ingatan yang sering sekali pun belum menua tapi lebih cenderung dikalahkan oleh kesukaan pada lupa dan sengaja dibuat sebagai ingatan pendek dengan alasan-alasan politis terutama. Ingatan pendek dan lupa yang sengaja dikembangkan erat bertautan dengan sikap sejarah kita, bertautan dengan pandangan ke depan. Ketiadaan atau kekurangan dalam sikap sejarah, pandangan ke depan membuat kita gampang lupa, melupakan dan beringatan pendek karena dibuai oleh kepentingan di depan mata yang mendesak dan menyesak. Masalah ingat dan lupa adalah suatu pola pikir dan sikap mental. Agaknya kita sampai sekarang lebih cenderung menjadi bangsa pelupa dan pandak ingatan sehingga tidak segan memutar-balikkan data dan suka pada prasangka serta dugaan subyektif. Data dan obyektivitas tidak lagi dianggap penting. Pola pikir dan sikap mental begini secara tidak langsung dijadikan dasar pembenaran tindak sewenang-wenang. Atas dasar ini saya selalu mendorong generasi pendahulu untuk mencatat pengalaman mereka dalam bentuk penulisan otobiografi dan atas dasar ini pula saya menghargai usaha Bung Joesoef mendokumentasikan perjalananannya ke Eropa Barat. DVD kenang-kenangan perjalanan ini selain merupakan catatan dan dokumentasi diri Bung Joesoef, ia pun merupakan dokumentasi tentang orang-orang klayaban serta kejadian yang dihadirinya di negeri-negeri bersangkutan. Orang boleh suka atau tidak suka pada Bung Joesoef, tapi Bung Joesoef, ada dan sudah menunjukan makna eksistensinya terutama di dunia ke wartawanan, penerbitan sastra, dan usaha pemanusiawian Indonesia sesuai dengan nilai-nilai republiken dan keindonesiaan. Ia pun sudah membayar segalanya dengan menghadapi segala resiko, termasuk pada ajal. Sedangkan para pengkritiknya, jika ada!, tidak atau belum membuktikan kesanggupannya menanggung resiko begini sehingga kesungguhan kata masih dipertanyakan selain oleh waktu juga oleh ajal yang mencoba. Paling baru, sumbangan Joesoef Isak dengan Hasta Mitranya untuk negeri dan bangsa ini berupa penerbitan Das Kapital dalam bahasa Indonesia.Saya tidak tahu, apakah peluncuran buku ini juga telah didokumentasi. Yang sampai ke tangan saya baru berupa beberapa foto. 2. Dari menyaksikan DVD yang dikirimkan oleh Bung Joesoef kepada saya, yang paling menarik bagi saya adalah yang mengenai kegiatannya di Paris, terutama mengenai pelukis Salim dan Koperasi Restoran Indonesia -- yang oleh Gunawan Mohamad disebut sebagai salah satu monumen sejarah Indonesia dan sebagai duta budaya, jika menggunakan istilah diplomat-diplomat Indonesia di Paris. Apa yang direkam oleh Bung Joesoef tentang pelukis Salim disertai dengan sejumlah foto lukisan Salim menambah dokumentasi tentang "maestro" kita yang sekarang berusia hampir seabad. Mengingat jasa dan mutu karya pelukis kita ini, sempat juga terlintas di kepala saya, mengapa tidak, seandainya Republik Indonesia memberikan beliau tanda jasa tertinggi di bidang kebudayaan. Saya kira segala alasan cukup padan dan terhimpun untuk pelukis Salim mendapatkan hadiah dan perhatian nyata dari Republik Indonesia. Kapan lagi penghargaan yang menunjukkan sisa bahwa bangsa dan Repbulik ini masih punya budaya dan menjunjung nilai republiken dan keindonesiaan serta kemanusiaan dianugerahkan? Usul ini ingin saya ajukan kepada KBRI Paris terutama melalui Lucia Rustam dan Atase Kebudayaan. Peluangan waktu khusus oleh Joesoef Isak untuk mengunjungi Salim dan membuat dokumentasi singkat tentang Salim mempunyai nilai lain: Joesoef menghargai teman-temannya dan para pejuang tua berbagai angkatan di berbagai bidang. Penghargaan dan kemampuan menghargai orang lain dan jasa orang lain -- lepas kita sepakat atau tidak secara pemikiran -- merupakan sesuatu yang tertangkap pada saya ketika menyaksikan DVD kiriman Bung Joesoef. Di negeri ini, kita lebih pandai menghujat,mengutuk dan memaki atau pun mengiri ketimbang saling menghargai dan kemampuan menghargai -- ujud dari kekerdilan jiwa. Pengejawantahan dari lupa dan ingatan pendek dengan sikap sejarah pragmatis atau oportunistik tak obah seperti anjing memasukkan ekornya ke pantat pada saat berhadapan dengan bayonet ajal, tapi segera tampil sebagai jagoan pada saat stiasi berobah. Dokumentasi Joesoef tentang pelukis Salim yang diiringi oleh karya-karya Verdi seperti La Liberté, sungguh sesuai dengan semangat Salim yang menyebut diri sebagai manusia Perancis-Indonesia. Pelukis manusiawi tanpa menyangkal akar. Penghargaan Bung Joesoef kepada para tetua, juga diperlihatkannya melalui kunjungan dan pendokumentasi pertemuannya dengan tokoh-tokoh seperti Fransica Fangiday dan tokoh-tokoh tua lainnya [di sini saya batasi diri untuk menyebut nama mereka satu-persatu] yang masih menatap hidup dengan mata menyala. Menyaksikan dokumen Joesoef ini, saya melihat betapa bangsa dan negeri ini sebenarnya mempunyai putera-puteri terbaik republiken, berkeindonesiaan -- nilai-nilai yang kompatibel [rasuk] dengan nilai kemanusiaan. Pendokumentasian mereka oleh Joesoef saya lihat selain sebagai bentuk penghormatan dan optimisme juga sebagai pemberian kaca kepada angkatan sekarang, pertanyaan: Siapa dan bagaimana gerangan sesungguhnya kalian angkatan penanggungjawab timbul-tenggelamnya bangsa dan negeri? Melalui dokumentasi kiriman Bung Joesoef ini saya menyaksikan bahwa angkatan pendahulu berjuang pertama-tama mengutamakan nilai dan bukan mengejar populeritas diri. Populer tidak sebuah nama erat bertautan dengan keteguhan memperjuangkan terujudnya nilai tersebut. 3. Dokumentasi Joesoef tentang Koperasi Restoran Indonesia, dilengkapi oleh rekaman Mas Mung Murbandono dari Radio Hilversum Negeri Belanda. Acara di Koperasi Restoran Indonesia, merupakan acara penting lain setelah acara "Hari Sastra Indonesia di Paris" yang mengandung nilai ideil serta penjelasan sejarah. Walau pun apa yang digambarkan oleh Bung Joesoef dalam dokumen DVDnya tentang Koperasi Restoran Indonesia, Paris, tidak lengkap, tapi ia telah mencoba mendokumentasinya.Usaha ini menambah bahan apa yang sudah dilakukan oleh Ging Gananjar dari Radio Utan Kayu, Jakarta.Menambah dokumentasi yang sudah dilakukan oleh semua terusan penting tivi Perancis tentang Koperasi Restoran Indonesia,Paris yang sekaligus sebagai "pusat kebudayaan Indonesia". Sedangkan dokumen mengenai perjalanan ke Swedia yang sepintas lebih bersifat turistik, tapi jika ditelususi benar orang akan bisa menghargainya jika bertanya: "Mengapa khoq sampai ke negeri kutub utara terdapat juga klayaban Indonesia?" Tentu bukan kebetulan. Memahami kehadiran orang klayaban Indonesia sampai ke negeri kutub, sang penanya akan mau tidak mau membuka halaman-halaman sejarah politik Republik Indonesia. Dari pertanyaan ini akan terurai banyak kisah. 4. Titik utama yang saya peroleh usai menyaksikan DVD kiriman Bung Joesoef adalah perlunya pendokomentasian dan kemampuan menghargai jasa orang yang erat hubungannya dengan sikap sejarah, tatapan ke depan, ingat dan lupa. Paris, Februari 2005. JJ.KUSNI [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **