[nasional_list] [ppiindia] Ikan Asin Makanan Murah dan Sehat

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 19 Feb 2005 22:28:40 +0100

** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **

http://www.suarapembaruan.com/News/2005/02/18/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
SUARA PEMBACA

Ikan Asin Makanan Murah dan Sehat 

IKAN asin merupakan salah satu primadona teman makan karena sudah menjadi 
makanan tradisional sejak ratusan tahun. Namun yang menjadi persoalan kini 
adalah apakah sang primadona ini sesuai dengan standar kesehatan. 

Ikan asin kini tidak lagi seperti ikan asin yang kita kenal dahulu, yaitu yang 
berbau khas ikan asin. Bau khasnya itu adalah akibat proses fermentasi daging 
ikan itu oleh bakteri yang tidak berbahaya selama proses pengasinan dan 
penjemuran ikan tersebut. 

Seperti diketahui, proses fermentasi makanan adalah suatu proses yang sudah 
dilakukan orang sejak ratusan bahkan ribuan tahun, misalnya dalam proses 
pembuatan roti, tape singkong, tape ketan, tuak, anggur, sayur asin, tempe, 
oncom, terasi, ikan asin, tauco. 

Proses fermentasi terjadi oleh adanya bakteri yang tidak berbahaya atau oleh 
jamur dan ragi. Agar menjadi ikan asin yang khas dan kering, proses penjemuran 
itu memerlukan sinar matahari yang cukup serta fermentasi oleh bakteri yang 
tidak berbahaya. 

Bila penjemuran dilakukan kurang baik, misalnya karena langit berawan atau 
hujan, lalat dapat mengerumuni ikan asin itu dan bertelur, sehingga telur lalat 
menetas dan menjadi belatung. 

Kalau sekarang kita meninjau di pasar tradisional maupun supermarket terkenal, 
maka ikan asin kelihatannya lebih bersih karena tidak berlalat, akan tetapi 
bila dicium sama sekali tidak berbau khas ikan asin, bahkan sering pula berbau 
obat. 

Hal ini disebabkan oleh karena para pembuat ikan asin sekarang tidak mau ambil 
risiko ikannya menjadi busuk selama penjemuran akibat kurangnya sinar matahari 
atau diteluri lalat sehingga belatungan. Karena itu, pada waktu pembuatan ikan 
asin itu, ikan itu diberi obat pengawet (sering dipakai formalin, yaitu obat 
untuk mengawetkan mayat manusia) atau disemprot dengan DDT ( bahan racun 
pembunuh nyamuk dan serangga). 

Alhasil, tujuan agar tidak dihinggapi lalat, malah mengakibatkan terbunuhnya 
juga bakteri yang tidak berbahaya yang berguna dalam proses fermentasi 
tersebut. 

Sebagai uji coba, pernah saya menaruh sepotong ikan asin di dalam perangkap 
tikus dan ternyata sampai beberapa hari tidak ada satu pun tikus yang berminat, 
namun ketika saya ganti dengan tulang ayam, maka langsung tertangkap sampai dua 
ekor tikus. 

Dapat disimpulkan bahwa baik tikus maupun lalat kurang berminat pada ikan asin 
ini, karena indera mereka dapat menangkap aroma obat pengawetnya atau racun 
DDT. 

Karena sebagian besar rakyat kita gemar mengonsumsi ikan asin (dan terutama 
kalangan masyarakat menengah ke bawah yang jumlahnya akhir-akhir ini meningkat 
tajam), dapat dibayangkan apa yang akan terjadi bila mereka sampai menderita 
sakit akibat obat pengawet formalin atau racun DDT tersebut. 

Karena itu, saya mohon perhatian dinas kesehatan, pihak Dirjen POM dan ibu 
menteri kesehatan untuk meneliti persoalan ini sebagai hal yang diprioritaskan. 


Sam Lazuardi (DSS) 

Dwiwarna 2 / 6 Jakarta Pusat 





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Ikan Asin Makanan Murah dan Sehat