[nasional_list] [ppiindia] Harga Beras Masih Tinggi

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Tue, 14 Feb 2006 19:55:16 +0100

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.suarapembaruan.com/News/2006/02/14/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Harga Beras Masih Tinggi
 

Pembaruan/Luther Ulag 



BERAS DI PASAR INDUK - Pekerja di Pasar Induk, Cipinang, Jakarta Timur, Selasa 
(14/2) pagi, mengangkut dan menata karung-karung beras di sebuah gudang. 
Menjelang masa panen, masyarakat masih mengeluhkan tingginya harga beras di 
sejumlah pasar di Jakarta. Menurut pedagang beras, masih tingginya harga akibat 
tersendatnya pasokan dari sentra-sentra beras, seperti Karawang, Indramayu, dan 
Subang. 

JAKARTA - Harga beras di berbagai pasar di wilayah Daerah Khusus Ibukota 
Jakarta masih tinggi. Harapan Dirut Perum Bulog Widjanarko Puspoyo beberapa 
waktu lalu bahwa harga beras akan turun pertengahan Februari ini belum menjadi 
kenyataan. 

Di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (14/2), harga beras jenis IR 64 
kualitas 3 masih berkisar Rp 3.800 per kg hingga Rp 4.100. Harga IR 64 kualitas 
2 Rp 4.200 per kg dan IR 64 kualitas 1 Rp 4.400. Di Pasar Senen, Jakarta Pusat, 
rata-rata harga beras lebih tinggi lagi, yakni IR 64 kualitas 1 Rp 5.000 per 
kg, IR kualitas 2 Rp 4.600, dan IR kualitas 3 Rp 4.250. 

Sedangkan harga beras Pandanwangi Rp 5.200 hingga Rp 5.350 per kg. Padahal 
Desember 2005 harga beras itu berkisar Rp 3.500 sampai Rp 3.600 per kg. 

Menurut seorang pedagang beras, Hamid, masih tingginya harga beras akibat 
tersendatnya pasokan dari sentra-sentra beras seperti Karawang, Indramayu, dan 
Subang. Hal itu diduga akibat banjir yang terjadi belakangan ini. Selain 
menggenangi persawahan, banjir mengganggu jalur distribusi beras. Kondisi yang 
sama juga terjadi di sentra-sentra beras di Jawa Timur yang juga terkena 
banjir. 

Menurut Hamid, banjir mengakibatkan pedagang beras dan petani di daerah-daerah 
menahan berasnya. Mereka khawatir akan bencana banjir susulan. Kondisi tersebut 
membuat stok beras di Pasar Induk Cipinang menipis. 

Direktur Utama Food Station Pasar Beras Cipinang Jaya, Syamsul Hilataha, 
menduga masih melambungnya harga beras saat ini karena banyak pedagang menahan 
persediaannya. Pedagang beras menahan stoknya karena menunggu pelaksanaan waktu 
operasi pasar. Banyak pedagang yang wait and see. Akibatnya harga beras di 
sejumlah pasar di Jakarta naik hingga Rp 5.000 per kg. 

"Pedagang wait and see, dengan menyimpan dulu berasnya karena tidak jelasnya 
kapan operasi pasar. Mereka ingin mencari keuntungan lebih," katanya. Stok 
beras di Pasar Induk Cipinang saat ini sekitar 40.250 ton. Menurut Syamsul, 
pedagang di Pasar Induk Cipinang meminta agar dilakukan operasi pasar sebesar 
1.000 ton agar harga kembali normal. 


Selisih Harga 

Sementara itu, Tim Investigasi Impor Beras Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 
(FPKS) DPR menemukan adanya selisih harga pada dokumen kontrak pembelian beras, 
antara Bulog dan Vietnam Southern Food Coorporation (Vina Food). Tapi, temuan 
itu masih belum dapat dianggap sebagai penggelembungan. "Temuan itu masih harus 
diklarifikasi kepada Bulog," ucap anggota Tim Investigasi Impor Beras FPKS, 
Syamsu Hilal, Senin (13/2). 



Hal yang sama juga dikatakan Ketua DPR Agung Laksono. Klarifikasi itu 
diperlukan untuk mengetahui apakah sebatas marjin keuntungan atau telah terjadi 
penggelembungan harga. 

Menurut Hilal, beberapa temuan lain belum akan dipaparkan, karena masih 
membutuhkan klarifikasi. Untuk temuan selisih harga pihak Bulog telah bersedia 
untuk memberikan klarifikasi. 

Dikatakan, tim investigasi baru bisa mendapatkan kepastian setelah ada 
klarifikasi dari Bulog, Rabu 


Panen Besar 

Harga gabah cenderung turun di beberapa daerah surplus beras yang sudah panen, 
namun harga beras masih tinggi karena baru sebagian daerah yang panen, dan 
langsung diserap pasar. 

Menurut Direktur Pemasaran Domestik Direktorat Jenderal Pemasaran dan 
Peningkatan Hasil Pertanian Departemen Pertanian, Moehaimin Sovan, di Jakarta, 
Selasa, panen besar baru akan dimulai Maret dan April mendatang. 

"Februari ini baru sebagian daerah yang panen dan langsung dibeli pedagang atau 
pemilik penggilingan. Berasnya langsung diserap pasar atau dipasok ke daerah 
yang membutuhkan," ujar Sovan. 

Dia mengungkapkan, harga gabah di petani memang cenderung turun di saat musim 
panen dan diperkirakan jatuh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), Rp 
1.730 per kg pada panen raya Maret dan April mendatang. 

Pada saat itulah, Perum Bulog diharapkan langsung menyerap gabah petani sesuai 
persyaratan kualitas yang ditentukan agar harga tidak semakin jatuh dan 
mencegah petani rugi besar. 

Sedangkan harga beras masih tinggi karena suplai beras ke pedagang memang belum 
banyak. Perum Bulog diminta meningkatkan operasi pasar sesuai tugasnya menjaga 
stabilitas harga. 

Akhir Januari lalu Perum Bulog telah mengimpor 83.100 ton beras dari Vietnam. 
Beras impor itu digunakan melengkapi stok aman Perum Bulog, antara lain 
disalurkan untuk Program Raskin dan operasi pasar untuk menurunkan harga beras. 

Namun, operasi pasar ternyata belum bisa menurunkan harga beras di pedagang. 
Bulog menjual beras seharga Rp 3.800 per kg atau di atas HPP Rp 3.550. 
(S-26/L-11/B-14) 


Last modified: 14/2/06 

[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Harga Beras Masih Tinggi