[nasional_list] [ppiindia] Desmond Diminta Pisahkan Papua

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Thu, 21 Sep 2006 02:33:30 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.indomedia.com/bpost/092006/21/nusantara/nusa1.htm

Desmond Diminta Pisahkan Papua

Jakarta, BPost
Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asing kini melancarkan manuver 
pemisahan Papua dari Bumi Pertiwi. Uskup Desmond Tutu yang memiliki reputasi 
internasional dilobi agar membantu pemerdekaan Papua melalui forum 
internasional.

Usaha LSM asing ini dideteksi TNI sebagai ancaman terhadap Negara Kesatuan 
Republik Indonesia (NKRI). Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto pun mengingatkan 
agar bangsa kita waspada.

"Perkembangan terakhir, ada upaya dari LSM asing untuk menggunakan orang-orang 
terkenal, seperti Desmond Tutu untuk melobi PBB guna mengangkat isu Papua ke 
forum internasional," tegas Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto pada Rapimnas 
TNI 2006 di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (20/9).

Desmond Tutu adalah peraih Nobel Perdamaian tahun 1984. Uskup Agung Afrika 
Selatan ini memiliki reputasi dan pengaruh besar di ajang internasional. "Siapa 
yang tidak tahu engan Desmond Tutu. Suaranya di PBB sangat dihargai dan 
diperhatikan," kata Djoko.

Panglima TNI mengaku telah menerima surat dari perwakilan tetap RI di PBB 
tentang manuver LSM yang mendekati Uskup Desmond Tutu. Meski masalah ini bukan 
kewenangan langsung panglima, TNI niscaya meningkatkan kewaspadaan. TNI tak 
mengkhawatirkan isu-isu yang mengkaitkan masalah Papua dengan isu pelanggaran 
HAM.

Ia meyakini dengan performance TNI yang profesional, akan dapat melaksanakan 
tugas, wewenang dan fungsi sesuai aturan berlaku. "Tidak perlu khawatir. 
Suasana di Papua sekarang sangat kondusif," tandas Djoko. 

Masalah yang mencuat di Papua dinilai tidak begitu menonjol dari aspek 
keamanan. Namun, secara politis sering dimanfaatkan LSM asing untuk 
dipolitisasi di forum internasional.

Selain mencermati Papua, dalam Rapim yang dihadiri Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono itu, Panglima TNI menyoroti perkembangan di Poso, Sulawesi Tengah dan 
Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Konflik horisontal di dua wilayah ini relatif 
menurun dalam dua tahun terakhir.

"Insiden-insiden kecil yang masih terjadi di Aceh merupakan proses perdamaian 
abadi yang telah kita sepakati. Konflik-konflik itu dikategorikan sebagai 
tindakan kriminal yang harus diselesaikan secara hukum di sana," jelasnya.

Sedangkan di Poso, meski ada letupan-letupan, secara umum situasi kawasan 
tersebut jauh lebih baik, dibanding beberapa tahun lalu. Rapimnas TNI 2006 
kemarin dihadiri presiden dan Menhan Juwono Sudarsono. Keduanya memberi 
pengarahan Rapimnas yang akan berakhir Kamis (21/9) ini. 

Presiden minta perwira menengah dan tinggi TNI yang profesional, tidak boleh 
gagap teknologi. "Jangan hanya modal nekat dan berani. Kalau tidak paham 
teknologi perang modern, kita bisa dikadalin orang lain," tandas Yudhoyono.

Sekitar 1.300 perwira menengah dan tinggi TNI peserta rapat pimpinan terbatas, 
menyambutnya dengan anggukan kepala dan senyum simpul tanda setuju. Pembekalan 
itu sendiri digelar sebagai rangkaian peringatan hari jadi ke-61 TNI.

Sesuai kemampuan negara, yang dikembangkan kemampuan esensi minimal untuk 
mengemban tugas-tugas berat menjaga keamanan NKRI. "Meski kekuatan minimal, 
namun harus tetap canggih, mengikuti perkembangan teknologi militer terkini," 
tandas presiden. ant/mic/dtc


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 
    mailto:ppiindia-fullfeatured@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Desmond Diminta Pisahkan Papua