[nasional_list] [ppiindia] Bulog: Harga Beras Pasti Naik

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Wed, 6 Sep 2006 12:31:02 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.tribun-timur.com/view.php?id=32548&jenis=Front

      Rabu, 06-09-2006  

      Bulog: Harga Beras Pasti Naik

     
      * Diperkirakan Hingga 18 Persen, Mencapai Rp 5.000 Per Kilogram * Naik 
Jelang Ramadana, Idul Fitri, Natal * Di Makassar, Harga Masih Stabil
        
      Jakarta, Tribun -- Badan Urusan Logisitik (Bulog) RI memastikan harga 
beras sampai akhir tahun 2006 akan terus bergerak naik di atas Rp 5.000 per 
kilo gram (kg) atau sekitar 18,5 persen dari harga sekarang. 
      Pekiraan ini disebabkan penggunaan beras yang akan meningkat menjelang 
dan saat hari besar keagamaan yang berurutan seperti Ramadan, Idul Fitri, 
Natal, Tahun Baru, dan Idul Adha. 
      Direktur Utama Perum Bulog, Widjanarko Puspoyo, menjelaskan hal tersebut 
dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa (5/9). 
      "Kenaikan harga beras secara psikologi karena ada keinginan safety (cari 
aman) untuk sediakan beras di rumah tangga pada hari besar keagamaan," katanya.
        
      Stok beras yang semakin menipis akibat banjir dan kemarau berkepanjangan 
di beberapa sentra lumbung beras juga dianggap penyebab harga beras naik. 
      "Juga karena tejadinya kekeringan dan banjir kami perkiraan harga tahun 
2006 bisa mencapai diatas harga Rp 5.000 per kilo,"katanya. 
      Selain itu alokasi beras untuk rakyat miskin (raskin) tahun 2006 ini 
hanya untuk 10 bulan sehingga memengaruhi permintaan langsung beras ke rumah 
tangga miskin. 

      "Kenaikan harga beras tahun 2006 lebih dinamis dibanding akhir tahun 2005 
juga disebabkan alokasi raskin 2006 hanya untuk 10 bulan. Karena kurangnya 
pasokan raskin diperkirakan 6-16 persen dibandingkan Juni 2006," katanya. 
      Karena itu, menurut Puspoyo, lonjakan harga beras di saat paceklik akhir 
tahun 2006 sampai awal 2007 harus dicermati. 
      "Suplai beras ke pasar harus terjamin pengisiannya dan pengisian beras di 
daerah terpencil dengan transportasi seperti daerah kepualaun harus 
diperhatikan," katanya. 

      Dengan kenaikan harga beras tersebut, Puspoyo mengutip hitungan Badan 
Pusat Statistik (BPS) memperkirakan inflasi hingga akhir tahun akan mencapai 
0,75 persen. 

      "Dengan demikian perkiraan kenaikan beras 18,5 persen pada akhir 2006 
nanti akan berikan konstribusi kenaikan inflasi nasional 0,75 persen. Ini angka 
besar," katanya. 
      Dia mengakui tren kenaikan beras ini sudah terjadi beberapa bulan 
belakangan ini. 
      "Ibu-ibu rumah tangga sudah menjerit,"katanya. 
      Dia mencontohkan harga beras di tingkat grosir rata-rata Agustus 2006 
mencapai Rp 3.924 per kilo naik sekitar 2,26 persen dari bulan sebelumnya, 
Juli. 
      "Ini harga terendah Agustus. Dan harga tertinggi seperti beras cianjur 
kepala sudah Rp 5.874 per kilo,"katanya. 
      Stok Menipis 
      Menurut Widjanarko stok beras sekarang ini sangat memprihatinkan sebab 
diprediksi bisa bertahan hanya hingga 7,35 bulan ke depan. 
      Bila tidak dilakukan pengadaan beras secepatnya dikhawatirkan stok 
Indonesia akan kekurangan beras. 
      Sampai 31 Agustus 2006 berdasarkan data Bulog stok tinggal sekitar 
1.112.443 ton setara beras (termasuk cadangan beras pemerintah). 
      "Stok tersebut tersebar seluruh gudang-gudang di Divre (Divisi Regional) 
Perum Bulog. Dan divre stok terbanyak adalah Perum Jatim (Jawa Timur) 259 ribu 
ton," kata Puspoyo. 
      Dia melanjutkan stok beras tersebut akan digunakan untuk penyaluran 
raskin sampai akhir tahun 2006 serta untuk kebutuhan penyediaan beras di 
tingkat konsumen rata-rata 180 ribu ton per hari. 
      "Berdasarkan penyaluran tersebut diperkirakan stok akhir tahun 2006 
tinggal 532 ribu ton. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan stok akhir tahun 
2005 lalu yakni 1.092.588 ton. Atau turun 52,3 persen,"katanya. 

      Impor Beras 
      Siaran pers Humas Departemen Perdagangan (Depdag) yang diterima Tribun di 
Jakarta, kemarin, menyebutkan impor beras akan dilakukan paling cepat 1 Oktober 
2006 dan paling lambat 15 November 2006. 
      Sebelum raker dengan DPR, Puspoyo juga membenarkan jadwal impor tersebut. 
"Impor beras ditenderkan," katanya. 
      Depdag sendiri menetapkan 10 pelabuhan kota sebagai daerah transit impor 
beras tersebut. 
      Disebutkan pemasok beras impor ditentukan melalui mekanisme tender 
terbuka sesuai ketentuan kepabeanan berlaku. 
      Selain itu ada verifikasi atau penelusuran teknis yang harus berdasarkan 
ketentuan perkarantinaan. 
      Surat tersebut juga berisi persyaratan serta tata cara impor beras, yakni 
jumlah beras yang dapat diimpor adalah 210 ribu ton, berupa beras putih dengan 
tingkat kepatahan maksimum 15 persen dalam pos tarif 1006.30.64.00. 
      Beras impor ini akan menambah cadangan beras pemerintah untuk keperluan 
penanggulangan keadaan darurat dan stabilisasi harga. 
      Kepastian kedatangan beras impor di pelabuhan tujuan beserta informasi 
mengenai jumlah dan kapal pengangkutnya harus dilaporkan ke ditjen bea cukai 
denagn tembusan ditjen perdagangan luar negeri seminggu sebelum importasi 
dilaksanakan. 
      Tanggapan DPR 
      Saat rapat dengan DPR kemarin, Puspoyo mendapat tanggapan keras dari 
anggota dewan soal impor beras ini. 
      Mereka mempertanyakan perlunya impor beras, sumber dana impor beras, 
serta negara asal impor beras. 
      "Harus dijelaskan dari mana sumber dana impor beras ini," kata anggota 
Fraksi PDIP, Ganjar Pranowo. 
      Menjawab pertanyaan itu, Puspoyo menjelaskan sumber dana menggunakan APBN 
sebesar Rp 395 miliar. 
      "Namun kalau dana dari APBNP belum ada maka kami harus gunakan dana 
Bulog. Meski APBNP belum turun kita tetap lakukan pembelian beras," katanya. 
      Pengadaan Beras 
      Selain melakukan impor, upaya pengadaan beras agar tidak defisit tahun 
ini juga dilakukan melalui berbagai kebijakan. 
      Puspoyo menyebut enam kebijakan utama yang dilakukan pihaknya. 
Diantaranya membeli gabah petani dengan kualitas apa pun, memberi insentif 
biaya ngkut untuk beras antar pulau, beras subsidi dalam bentuk karung plastik, 
menganjurkan mitar bulog mengangkut beras ke wilayah defisit beras, dan 
terakhir bulog tidak hanya membeli gabah seperti yang dilakukan selama ini juga 
namun juga dalam bentuk beras langsung. 
      "Kita habis-habisan berikan usaha keluarkan biaya agar terget yang 
dipenuhi meningkat," katanya. 
      Operasi Pasar 
      Untuk menghadang laju harga beras, depdag juga telah menugaskan bulog 
untuk melakukan operasi pasar murni (OPM) sampai 30 Agutsus dengan total 44.200 
ton di 19 Divre Bulog. 
      "Sebagian besar hanpir semuanya di luar Jawa dilakukan operasi pasar. 
Riau, Sulsel, Lampung, Jambi, Jabar, Jatim, Kaltim, Kalteng, Sultra, NTT, NTB, 
Maluku dan Papua," kata Puspoyo. 
      Menurut dia, raskin dilaksanakan di provisni Indonesia pada 49.134 titik 
distribusi. 
      "Jumlah beras yang didistribusikan kepada jumlah masyarakat miskin lebih 
11 juta kepaka masyarakat miskin,"katanya. 
      Penyaluran raskin, menurut Puspoyo didasarkan UU Inpres no 13 Tahun 2005 
dan telah dianggarakn subsidi raskin sebanyak 1,62 juta ton yang distribusikan 
kepada 10,8 juta kepala keluarga miskin selama 10 bulan dengan alokasi 15 kilo 
per RTM per bulan. 
      "Pagu raskin disitribusikan ke 33 provinsi berdasarkan data BPS," 
katanya. 
      Masih Stabil 
      Di Makassar, isu impor beras dan mendekatnya Ramadan belum memengaruhi 
harga beras di pasaran. 
      Dari pantauan Tribun di Pasar Sambung Jawa, salah satu pasar yang cukup 
ramai di selatan Kota Makassar, harga beras kepala berkisar antara Rp 105 ribu 
hingga Rp 115 ribu per karung (25 kg). 
      Singgas, salah seorang pedagang beras, Selasa (5/9), mengatakan, harga 
tersebut berlaku sejak beberapa bulan lalu. 
      Menurutnya, kemungkinan untuk turunnya harga beras sangat mustahil karena 
musim panen masih lama sedangkan permintaan tetap tinggi. 
      Di Pasar Kelurahan Lette Mariso, kemarin, harga beras kepala berkisar 
antara Rp 95 ribu hingga Rp 110 ribu per 25 kg. Harga tersebut juga masih 
merupakan harga lama. 
      Di Hipermarket, harga beras juga bervariasi. Untuk memudahkan pembeli, 
beras dikemas dalam paket kecil. Misalnya dalam paket lima, 10, dan 25 kg. 
      Di Alfa Supermaket, harga beras yang ditawarkan antara lain beras HM 
seharga Rp 25.500 per lima kg, beras Pertani dijual Rp 125.600 per 25 kg, dan 
beras kepala dijual Rp 50.750 per 10 kg. 
      Carrefour Makassar juga menggelar paket murah. Beras merek Rumah Adat 
ditawarkan Rp 37.040 per lima kg, beras Super Gunung dijual Rp 38.620 per lima 
kg, dan beras merek Topi Koki ditawarkan Rp 37.770 per lima kg. 
      Menurut Singgas, saat ini stok beras di pedagang masih dipasok oleh 
petani Sidrap dan sekitarnya. 
      Sedangkan beras yang dihasilkan oleh Kabupaten Takalar, Bantaeng, dan 
sekitarnya, jarang ditawarkan di pasaran karena kualitasnya di bawah beras asal 
Sidrap. 

      harga beras di makassar 

      * Pasar Tradisional: 
      Pasar Sambung Jawa, Beras kepala: Rp 105 ribu-Rp 115 ribu per karung (25 
kg), 
      Pasar Kelurahan Lette Mariso, Beras kepala Rp 95 ribu hingga Rp 110 ribu 
per 25 kg 

      * Pasar Modern: 
      Alfa Supermaket, Beras HM: Rp 25.500 per lima kg, Beras Pertani: Rp 
125.600 per 25 kg, Beras kepala: Rp 50.750 per 10 kg 
      Carrefour: Rumah Adat: Rp 37.040 per lima kg * Super Gunung: Rp 38.620 
per 5 kg * Topi Koki: Rp 37.770 per 5 kg 

      Data: dari berbagai sumber (JBP/aco/lim)
     


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Bulog: Harga Beras Pasti Naik