** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.kompas.com/kompas-cetak/0601/06/utama/2342906.htm BAHASA Studi Banding SUDJOKO Di akhir tahun, sudahlah menjadi adat media untuk menyiarkan kilas balik. Bagaimana kalau kilas balik bahasa? Perihal kata studi, misalnya, kita tidak saja lupa bagaimana dia di masa lalu, tetapi malah tidak tahu sama sekali. Sebab dulu, menulis studi dianggap salah. Mesti setudi. Menulis studen dengan sendirinya salah juga. Seharusnya setuden. Kita periksa saja kamus Sutan Mohammad Zain. Nama kamus ini sendiri Kamus Moderen Bahasa Indonesia. Nah, ternyata dieja moderen! Seandainya itu masih berlaku, orang harus menulis moderenisasi, bukan? Arkian terpilihlah seorang ahli bahasa kuno sebagai menteri pendidikan: Prof Dr Prijono. Beliau mencipta kata mahasiswa. Tak ayal, istilah ini langsung laris, sebab ada awalan maha. Ah, betapa megah rasanya. Siapa yang tidak bangga disebut begitu, bukan? Kata setuden dengan seketika karam. Cuma, istilah ini rupanya tidak laku di negara jiran. Di sana, yang menuntut ilmu di universiti disebut pelajar. Atau penuntut. Mungkin, istilah mahasiswa mereka anggap terlalu sombong. Sebaliknya, ada kata yang di sana amat disukai. Yaitu kata kaji. Yang DPR sebut "studi banding", di sana secara biasa saja, tanpa dibuat-buat, akan disebut kajibanding. Ya, sebagai kata tunggal. Sebab ada banyak kata sejenis, misalnya kajilogam, kajihayat, kajialam, kajibintang, dan seterusnya. Apa yang dilakukan pelajar dan guru di universiti sana? Mengkaji. Ya betul, sebab di sana diadakan beda antara mengaji dan mengkaji. Ini sudah resmi. Di Indonesia, karena orang kaku memegang aneka hukum bahasa, kita biarkan diri kelimpungan saja menghadapi soal-soal seperti ini. Yah, mana ada profesor dan mahasiswa kita yang mau disebut "mengaji" kalau lagi membaca buku kedokteran atau menjajal boraks pada kucing? Rakyat jiran menyebut mereka pengkaji, bukan pengaji. Hasilnya, atau kegiatannya, mereka sebut kajian, bukan pengajian. Keruan saja kita lalu lari ke kata studi untuk menghindari suatu aturan bahasa yang kejang. Bahasawan yang mendobrak-bukan mendoberak-aturan ini ialah misalnya Dr A Teeuw. Bagi dia, onderzoeker itu pengkaji. Karena ngeri menyebutnya, kita bilang peneliti. Hasil kerjanya apa? Apakah telitian? Tidak pernah kita menjumpai kata ini. Lalu, studi itu apa? Ini pantas kita pertanyakan kalau membaca sebutan di DPR, yaitu Studi Banding. Menurut segala berita, ternyata tak ada studi banding ini. Jadi, kalau perkara ini hendak "diperketat", kata Ketua DPR, ya yang ke Mesir ini, dan ulah semua rombongan Studi Banding lain yang setali tiga uang, mulai sekarang jangan lagi disebut studi banding. Dan jangan disebut "kunjungan". Ada kata singkat yang bisa kita pakai, yaitu dolan. Ini kata Jawa yang, menurut Teeuw dalam Kamus Indonesia-Belanda, berarti zich amuseren, uitgaan. Rakyat Jawa mengerti betul apa artinya. Atau kita ambil kata Sunda, yaitu ulin. Singkat juga, bukan? Jadi kalau kita pergi untuk bersenang-senang ke tempat pusat wisata, ke pusat belanja, ke pantai, untuk nonton tari perut atau apa saja, maka kita dolan, atau ulin, dan bukannya berkunjung. Atau, sebut saja berwisata. Bukankah ini sebutan tepat juga? O ya, kata-kata wisata, berwisata, wisatawan, dan pariwisata tidak laku di negeri jiran. Mereka memilih kata melancong, pelancongan. Menteri saja resmi disebut Menteri Pelancongan! Jadi apa salahnya rombongan DPR disebut melancong ke Mesir? Dolan dan ulin berlaku untuk orang banyak, rombongan, atau seorang saja. Nah, yang khusus berlaku untuk banyak orang ialah kata rambih. Menurut Kamus Belanda susunan ALN Kramer Sr, merambih atau berambih ini berarti met zijn velen ergens heengaan 'pergi beramai-ramai ke suatu tempat'. Misalnya ke Mesir. Tetapi, beda dengan melancong, ini tidak selalu berarti dolan. Rombongan naik haji juga bisa disebut berambih. Penulis Pensiunan Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Clean water saves lives. Help make water safe for our children. http://us.click.yahoo.com/CHhStB/VREMAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **