** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **REPUBLIKA Rabu, 25 Januari 2006 Anak-anak Itu ... Oleh : Asro Kamal Rokan Siti Ihtiyatus Soleha, nama yang indah. Orang tuanya tentulah berharap Tia nama panggilannya menjadi anak yang soleha. Nama adalah doa dan harapan. Namun, Tia harus mengalami siksaan yang menyedihkan. Anak manis belum genap berusia delapan tahun itu, disetrika ayah kandungnya. Ya Allah ... kedua kaki dan tangannya yang mungil itu mengalami luka bakar. Awal mulanya, ibu Tia menemukan uang Rp 100 ribu dalam lipatan buku komik Tia. Ibunya menanyakan asal uang tersebut, namun Tia menjawab tidak tahu. Ayahnya tidak sabar, memaksa anaknya menjelaskan. Caranya, menyetrika kaki dan tangan Tia. Kisah Tia, warga Sunter Jaya, Jakarta Utara, itu semakin memperpanjang tragedi kekerasan terhadap anak-anak. Awal Januari, juga di Jakarta Utara, Eka --bocah perempuan berumur tujuh tahun-- tewas dicekik ibu tirinya. Sebelumnya, bocah tak berdosa itu berkali-kali diperkosa paman tirinya. Kisah tragis lain, terjadi di Tangerang, Banten. Seorang ibu membakar anak kandungnya. Kini, lihatlah data Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA). Selama tahun 2005, yang terpantau melalui media, tercatat sebanyak 736 kasus kekerasan terhadap anak di berbagai daerah. Dari kasus itu, sebanyak 327 kasus merupakan tindakan kekerasan seksual, 233 kasus secara fisik, dan 176 kasus secara psikis. Berdasarkan laporan yang diterima hotline service (HLS) Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), menurut Ketua Komisi Advokasi dan Hukum pada Komnas Perlindungan Anak, Muhammad Joni, dalam tulisannya di Republika (12/01), pada 2005 kekerasan seksual terhadap anak lebih besar dibandingkan kekerasan fisik. Dari 301 kasus, 121 kasus perkosaan anak (40 persen). Kemudian, 172 kasus percabulan (57 persen), dan delapan kasus persetubuhan sedarah (incest) sebanyak tiga persen. Dari 301 kasus tersebut, 250 korbannya adalah anak perempuan (81,43 persen), dan 57 kasus (18,57 persen) korbannya anak laki-laki dalam bentuk kejahatan sodomi. Kekerasan seksual pada tahun 2005, meningkat 36,20 persen dibanding 2004, yang tercatat 221 kasus. Para pelaku kejahatan terhadap anak itu, menurut data Komnas PA, ada di sekeliling anak-anak itu sendiri. Sebanyak 69 persen pelaku merupakan orang-orang yang dikenal dekat dengan korban. Bahkan, masih ada hubungan keluarga dengan korban. Banyak pihak yang menjadi tertuduh sebagai penyebab timbulnya kasus-kasus kekerasan ini, di antaranya pemerintah yang belum sepenuhnya mempu menghentikan kekerasan, menelantarkan, diskrminasi, dan eksploitasi terhadap anak, sebagai bagian tanggung jawabnya. Juga, televisi yang terus-menerus mengajarkan kekerasan. Dan, pemahamam hukum di tengah masyarakat. Bukankah, Pasal 78 Undang-Undang Perlindungan Anak menegaskan, siapa saja yang mengetahui dan sengaja membiarkan anak dalam posisi terancam akan dikenakan sanksi hukuman lima tahun penjara. Semua data kekerasan terhadap anak itu telah berbicara kepada kita. Sanksinya pun jelas. Jadi, sekali lagi, renungkan puisi Kahlil Gibran berjudul Anak ini: Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri Mereka dilahirkan melalui engkau tapi bukan darimu Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu Karena mereka memiliki fikiran mereka sendiri Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan cuba menjadikan mereka sepertimu Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **