** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=124292 Sabtu, 9 September 2006 Ada Apa dengan Kepercayaan dan Kapasitas Lokal? Oleh: Ichsan Nurbudi MASALAH kebakaran hutan bukanlah masalah yang baru kemarin malam terjadi tetapi merupakan masalah yang telah terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama (laten). Secara lokal banyak kerugian yang telah ditimbulkan dan dirasakan seperti masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, pariwisata dsb. Penanganannya? Tidak ada yang berubah dari tahun ke tahun tetap saja berhenti sampai di meja diskusi dan seminar. Swasta menyangkal dan menunjuk masyarakatlah yang banyak melakukan pembakaran (oleh sebagaian kalangan yang konsen terhadap kelestarian sumber daya alam, dianggap sebagai pernyataan logika terbalik). Tulisan ini tidak ingin membahas masalah kebakaran secara luas, tapi lebih pada reaksi dan aksi pemerintah Kalimantan Barat terhadap masalah ini dikaitkan dengan membangun kepercayaan dan kapasitas lokal. Pontianak Post 7 Sept 2006:"Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat telah mengirim sampel tanah, arang, dan bahan baku lainnya kepada laboratorium Institut Pertanian Bogor. Pengiriman itu untuk meneliti sumber dan zat-zat yang menjadi pemicu terjadi pembakaran lahan di wilayah Kalbar". Statement yang cukup menggelitik yang keluar dari pihak yang mengelola sector publik di tingkat lokal. Secara kritis ada beberapa hal yang dapat dipertanyakan oleh masyarakat, pertama apakah lembaga Perguruan Tinggi di Kalbar tidak memiliki infrasutrukur dan peralatan laboratorium yang memadai?. Ini harus dijelaskan oleh pemerintah lokal apakah telah dilakukan komunikasi dengan institusi pendidikan mengenai keinginan pemerintah untuk meminta bantuan meneliti sample tanah dari daerah yang mengalami kebakaran. Karena sepengetahuan yang ada saat ini salah satu perguruan tinggi terbesar dan tertua di Kalimantan Barat, Universtitas Tanjungpura, telah memiliki laboratorium eksakta dengan peralatan yang memadai kalau dilihat ada 39 laboratorium dengan spesialisasi masing-masing yang bisa diberdayakan (lihat www.untan.ac.id atau http://kapuas.untan.net). Kedua, infrastruktur dan peralatan telah memadai, tetapi pemerintah lokal tidak memiliki kepercayaan terhadap proses penelitiannya?. Kita bisa garis bawahi juga statement dari Kepala Bapedalda Kalbar: " sampel itu telah dikirim sejak Minggu (3/9) lalu. "Sampel akan diteliti secara komprehensif oleh ahli-ahlinya. Kita harapkan, dua pekan setelah pengiriman sudah ada hasilnya,". Universitas Tanjungpura (juga perguruan tinggi lainnya) tidak memiliki orang-orang yang ahli dalam bidang ini? Pertanyaan ini tidak untuk mengkonfrontir statement yang dikeluarkan oleh Ka Bapedalda, tetapi ingin mengklarifikasi apakah benar perguruan tinggi kita di Kalimantan Barat belum ada ahli-ahli yang bisa menghasilkan rekomendasi dari laboratorium untuk bahan investigasi dan bukti kasus? Tentunya jawabannya harus dating dari perguruan tinggi sendiri. Dikirimnya sample tanah tersebut ke ahli-ahli di IPB membawa pesan yang sangat dalam bahwa mungkin saja pemerintah lokal masih belum sepenuhnya percaya dengan kapasitas lokal kalau tidak ingin dibilang begitu? Atau memang ada kualifikasi tertentu yang mensyaratkan sertifikasi atas hasil laboratorium untuk kepentingan tertentu, yang tidak bisa atau belum bisa dipenuhi oleh perguruan tinggi di Kalimanatan Barat? Ketiga, Sudahkah pihak pemerintah mendiskusikan ini dengan lembaga legislatif sebagai mitra startegis yang merupakan representasi rakyat Kalimantan Barat? Ini adalah masalah bersama seluruh komponen masyarakat di Kalimantan Barat dan prosesnya harus tranparan dan akuntabel. Mengapa Institusi luar dipilih dan lebih diberikan kesempatan dan kepercayaan dibandingkan dengan institusi lokal kalau secara kapasitas dan perlatan sudah memadai?. Lebih dari itu, tentunya berbicara mengenai proses penelitian tentunya melibatkan penanggaran (alokasi budget) untuk biaya yang pasti diambil dari APBD yang merupakan uang dari sumber daya alam dan rakyat Kalimantan Barat. Selain itu, sudah menjadi hukum ekonomi bahwa membeli services dari luar akan lebih mahal dibandingkan dengan membeli services dari lokal. Apalagi kalau institusi tersebut telah memegang sertifikasi untuk suatu bidang khusus. legislatif memiliki kewenangan untuk membuat peraturan yang bisa mencegah kejadian demi kejadian dimasa datang yang menyangkut pembakaran lahan dan hutan serta permasalahan lingkungan lainnya di Kalimantan Barat serta mendahulukan kepentingan dan kapasitas lokal. Apalagi Ketua DPRD Kalbar dan mungkin sebagian besar anggota dewan yang terhormat adalah alumni Untan dan perguruan tinggi di Kalimantan Barat. Untuk kasus seperti ini, dimasa datang akan sangat memudahkan bagi eksekutif dan legislatif untuk tidak hanya nantinya membaca rekomendasi dari hasil laboratorium yang dikirim tetapi secara dekat bisa meminta pendapat langsung dari peneliti-peneliti lokal akan hasil laboratorium tersebut. Sebagai hasilnya Ini akan memberikan dampak terhadap efektifitas kerja dan efisiensi biaya. Kembali lagi pertanyaannya, apakah penelitian terhadap sample tersebut tersebut mengharuskan adanya keahlian tertentu yang disertifikasi secara nasional/international? Pihak pemerintah pasti lebih mengetahui mengenai keputusan yang telah diambil. Walaupun begitu, ada baiknya kita secara kolektif mulai secara sungguh-sungguh melihat bahwa kedepannya ada beberapa tantangan yang layak dipertimbangkan baik oleh pemerintah lokal sebagai pengelola sektor publik dan insititusi pendidikan tinggi sebagai center of excellence. Pertama adalah tantangan internal, yaitu memperbaiki secara terus menerus managemen internal lembaga sehingga menjadi lembaga yang dapat dipercaya baik oleh publik maupun sektor swasta. Pesan disini adalah melihat semua infrastruktur dan peralatan yang telah tersedia di daerah tetapi tidak diberdayakan untuk kepentingan daerah bisa dibilang pekerjaan yang mubazir. Peningkatan sumber daya lokal dengan mendorong lembaga penelitian dan ahli-ahli di perguruan tinggi untuk mendapatakan sertifikasi keahlian secara nasional/internasional adalah tanggung jawab pemerintah dan dunia perguruan tinggi. Sehingga setiap ada kebutuhan di tingkat lokal yang mensayaratkan suatu keahlian tertentu yang tersertifikasi kita tidak harus mengirimkankannya kelembaga dan para ahli diluar Kalimantan Barat. Untan dan perguruan tinggi di Kalimantan Barat yang telah dipenuhi oleh orang-orang dengan keahlian dan kualifikasi tertentu pastilah telah siap dengan ajakan kerjasama yang lebih luas dari pemerint ah lokal. Kedua adalah tantangan eksternal, merubah wajah pemerintah lokal dan institusi akademik menjadi lebih komunikatif dengan masyarakatnya melalui transparansi dari setiap kebijakan yang diambil dan eksope tentang hasil-hasil temuan akademik dan karya nyata lembaga penelitian. Sehingga setiap statement yang keluar mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat sebagai pihak yang paling terkena dampak, dilain pihak kolektivitas expertise yang diekspose dapat digunakan oleh yang pihak membutuhkan. Adalah Keinginan kita semua, kapasitas lokal semakin diberdayakan dan mendapat tempat dirumah sendiri. Sehingga bisa dipercaya untuk ikut terlibat dalam setiap pemecahan masalah yang timbul ditingkat lokal bahkan nasional. Kesemuanya itu tidaklah menjadikan kita, orang yang memiliki wawasan nasional yang sempit, tetapi kita harus percaya bahwa urgensi membangun kepercayaan dan kapasitas lokal merupakan bagian terpenting dan sumbangan terhadap kapasitas nasional. Wallahu a'lam bisshawab. (Penulis: Research Student Urban and Regional Planning University of South Australia. Alumni Faperta, Untan [Non-text portions of this message have been removed] *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List ** ** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: ** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ ** ** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral scholarship, kunjungi http://informasi-beasiswa.blogspot.com **