[nasional_list] [ppiindia] Ada Apa dengan Kepercayaan dan Kapasitas Lokal?

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 9 Sep 2006 12:25:35 +0200

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com 
**http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=124292

Sabtu, 9 September 2006



Ada Apa dengan Kepercayaan dan Kapasitas Lokal?
Oleh: Ichsan Nurbudi



MASALAH kebakaran hutan bukanlah masalah yang baru kemarin malam terjadi tetapi 
merupakan masalah yang telah terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama (laten). 
Secara lokal banyak kerugian yang telah ditimbulkan dan dirasakan seperti 
masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, pariwisata dsb. Penanganannya? Tidak 
ada yang berubah dari tahun ke tahun tetap saja berhenti sampai di meja diskusi 
dan seminar. Swasta menyangkal dan menunjuk masyarakatlah yang banyak melakukan 
pembakaran (oleh sebagaian kalangan yang konsen terhadap kelestarian sumber 
daya alam, dianggap sebagai pernyataan logika terbalik). 

Tulisan ini tidak ingin membahas masalah kebakaran secara luas, tapi lebih pada 
reaksi dan aksi pemerintah Kalimantan Barat terhadap masalah ini dikaitkan 
dengan membangun kepercayaan dan kapasitas lokal. Pontianak Post 7 Sept 
2006:"Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat telah mengirim sampel tanah, arang, 
dan bahan baku lainnya kepada laboratorium Institut Pertanian Bogor. Pengiriman 
itu untuk meneliti sumber dan zat-zat yang menjadi pemicu terjadi pembakaran 
lahan di wilayah Kalbar". Statement yang cukup menggelitik yang keluar dari 
pihak yang mengelola sector publik di tingkat lokal. 

Secara kritis ada beberapa hal yang dapat dipertanyakan oleh masyarakat, 
pertama apakah lembaga Perguruan Tinggi di Kalbar tidak memiliki infrasutrukur 
dan peralatan laboratorium yang memadai?. Ini harus dijelaskan oleh pemerintah 
lokal apakah telah dilakukan komunikasi dengan institusi pendidikan mengenai 
keinginan pemerintah untuk meminta bantuan meneliti sample tanah dari daerah 
yang mengalami kebakaran. Karena sepengetahuan yang ada saat ini salah satu 
perguruan tinggi terbesar dan tertua di Kalimantan Barat, Universtitas 
Tanjungpura, telah memiliki laboratorium eksakta dengan peralatan yang memadai 
kalau dilihat ada 39 laboratorium dengan spesialisasi masing-masing yang bisa 
diberdayakan (lihat www.untan.ac.id atau http://kapuas.untan.net). 

Kedua, infrastruktur dan peralatan telah memadai, tetapi pemerintah lokal tidak 
memiliki kepercayaan terhadap proses penelitiannya?. Kita bisa garis bawahi 
juga statement dari Kepala Bapedalda Kalbar: " sampel itu telah dikirim sejak 
Minggu (3/9) lalu. "Sampel akan diteliti secara komprehensif oleh ahli-ahlinya. 
Kita harapkan, dua pekan setelah pengiriman sudah ada hasilnya,". Universitas 
Tanjungpura (juga perguruan tinggi lainnya) tidak memiliki orang-orang yang 
ahli dalam bidang ini? Pertanyaan ini tidak untuk mengkonfrontir statement yang 
dikeluarkan oleh Ka Bapedalda, tetapi ingin mengklarifikasi apakah benar 
perguruan tinggi kita di Kalimantan Barat belum ada ahli-ahli yang bisa 
menghasilkan rekomendasi dari laboratorium untuk bahan investigasi dan bukti 
kasus? Tentunya jawabannya harus dating dari perguruan tinggi sendiri. 

Dikirimnya sample tanah tersebut ke ahli-ahli di IPB membawa pesan yang sangat 
dalam bahwa mungkin saja pemerintah lokal masih belum sepenuhnya percaya dengan 
kapasitas lokal kalau tidak ingin dibilang begitu? Atau memang ada kualifikasi 
tertentu yang mensyaratkan sertifikasi atas hasil laboratorium untuk 
kepentingan tertentu, yang tidak bisa atau belum bisa dipenuhi oleh perguruan 
tinggi di Kalimanatan Barat? 

Ketiga, Sudahkah pihak pemerintah mendiskusikan ini dengan lembaga legislatif 
sebagai mitra startegis yang merupakan representasi rakyat Kalimantan Barat? 
Ini adalah masalah bersama seluruh komponen masyarakat di Kalimantan Barat dan 
prosesnya harus tranparan dan akuntabel. Mengapa Institusi luar dipilih dan 
lebih diberikan kesempatan dan kepercayaan dibandingkan dengan institusi lokal 
kalau secara kapasitas dan perlatan sudah memadai?. Lebih dari itu, tentunya 
berbicara mengenai proses penelitian tentunya melibatkan penanggaran (alokasi 
budget) untuk biaya yang pasti diambil dari APBD yang merupakan uang dari 
sumber daya alam dan rakyat Kalimantan Barat. Selain itu, sudah menjadi hukum 
ekonomi bahwa membeli services dari luar akan lebih mahal dibandingkan dengan 
membeli services dari lokal. Apalagi kalau institusi tersebut telah memegang 
sertifikasi untuk suatu bidang khusus. 

legislatif memiliki kewenangan untuk membuat peraturan yang bisa mencegah 
kejadian demi kejadian dimasa datang yang menyangkut pembakaran lahan dan hutan 
serta permasalahan lingkungan lainnya di Kalimantan Barat serta mendahulukan 
kepentingan dan kapasitas lokal. Apalagi Ketua DPRD Kalbar dan mungkin sebagian 
besar anggota dewan yang terhormat adalah alumni Untan dan perguruan tinggi di 
Kalimantan Barat. Untuk kasus seperti ini, dimasa datang akan sangat memudahkan 
bagi eksekutif dan legislatif untuk tidak hanya nantinya membaca rekomendasi 
dari hasil laboratorium yang dikirim tetapi secara dekat bisa meminta pendapat 
langsung dari peneliti-peneliti lokal akan hasil laboratorium tersebut. Sebagai 
hasilnya Ini akan memberikan dampak terhadap efektifitas kerja dan efisiensi 
biaya. 

Kembali lagi pertanyaannya, apakah penelitian terhadap sample tersebut tersebut 
mengharuskan adanya keahlian tertentu yang disertifikasi secara 
nasional/international? Pihak pemerintah pasti lebih mengetahui mengenai 
keputusan yang telah diambil. Walaupun begitu, ada baiknya kita secara kolektif 
mulai secara sungguh-sungguh melihat bahwa kedepannya ada beberapa tantangan 
yang layak dipertimbangkan baik oleh pemerintah lokal sebagai pengelola sektor 
publik dan insititusi pendidikan tinggi sebagai center of excellence. 

Pertama adalah tantangan internal, yaitu memperbaiki secara terus menerus 
managemen internal lembaga sehingga menjadi lembaga yang dapat dipercaya baik 
oleh publik maupun sektor swasta. Pesan disini adalah melihat semua 
infrastruktur dan peralatan yang telah tersedia di daerah tetapi tidak 
diberdayakan untuk kepentingan daerah bisa dibilang pekerjaan yang mubazir. 
Peningkatan sumber daya lokal dengan mendorong lembaga penelitian dan ahli-ahli 
di perguruan tinggi untuk mendapatakan sertifikasi keahlian secara 
nasional/internasional adalah tanggung jawab pemerintah dan dunia perguruan 
tinggi. Sehingga setiap ada kebutuhan di tingkat lokal yang mensayaratkan suatu 
keahlian tertentu yang tersertifikasi kita tidak harus mengirimkankannya 
kelembaga dan para ahli diluar Kalimantan Barat. Untan dan perguruan tinggi di 
Kalimantan Barat yang telah dipenuhi oleh orang-orang dengan keahlian dan 
kualifikasi tertentu pastilah telah siap dengan ajakan kerjasama yang lebih 
luas dari pemerint
 ah lokal. 

Kedua adalah tantangan eksternal, merubah wajah pemerintah lokal dan institusi 
akademik menjadi lebih komunikatif dengan masyarakatnya melalui transparansi 
dari setiap kebijakan yang diambil dan eksope tentang hasil-hasil temuan 
akademik dan karya nyata lembaga penelitian. Sehingga setiap statement yang 
keluar mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat sebagai pihak yang paling 
terkena dampak, dilain pihak kolektivitas expertise yang diekspose dapat 
digunakan oleh yang pihak membutuhkan. 

Adalah Keinginan kita semua, kapasitas lokal semakin diberdayakan dan mendapat 
tempat dirumah sendiri. Sehingga bisa dipercaya untuk ikut terlibat dalam 
setiap pemecahan masalah yang timbul ditingkat lokal bahkan nasional. 
Kesemuanya itu tidaklah menjadikan kita, orang yang memiliki wawasan nasional 
yang sempit, tetapi kita harus percaya bahwa urgensi membangun kepercayaan dan 
kapasitas lokal merupakan bagian terpenting dan sumbangan terhadap kapasitas 
nasional. Wallahu a'lam bisshawab. 



(Penulis: Research Student Urban and Regional Planning University of South 
Australia. Alumni Faperta, Untan


[Non-text portions of this message have been removed]



***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] [ppiindia] Ada Apa dengan Kepercayaan dan Kapasitas Lokal?