[nasional_list] Pendukung Porno Beraksi! Re: [ppiindia] Fw: [communicationsIndonesia] RUU Anti Pornografi, dagelan yang sungguh tak lucu

  • From: A Nizami <nizaminz@xxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Wed, 1 Feb 2006 21:21:18 -0800 (PST)

** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **Ini kan kata pendukung pornografi.
Perkosaan sudah merebak di mana2.
Bapak memperkosa anak. Anak memperkosa ibu. Balita
diperkosa. Anak umur 10 tahun mensodomi anak umur 6
tahun di TIM. Itu terjadi di Indonesia.

Bagaimana jika Playboy dan pornografi dibiarkan
menjamur.

Ketika dilakukan di kamar itu hak anda. Itu pribadi.

Tapi ketika disiarkan ke umum lewat media massa (media
cetak, tv, dsb) itu sudah urusan publik. Bukan urusan
pribadi lagi.


--- Carla Annamarie <Carla.Annamarie@xxxxxxxxxxxxxxxx>
wrote:

> 
> 
> ----- Forwarded by Carla
> Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 02/02/2006
> 11:01 AM -----
>                                                     
>                       
>              reporter jalanan                       
>                       
>              <reporter_jalanan                      
>                       
>              @yahoo.co.id>                          
>                    To 
>              Sent by:                 
> mediacare@xxxxxxxxxxxxxxx,          
>              communicationsInd        
> jurnalisme-owner@xxxxxxxxxxxxxxx,   
>              onesia@yahoogroup        
> zamanku@xxxxxxxxxxxxxxx             
>              s.com                                  
>                    cc 
>                                                     
>                       
>                                                     
>               Subject 
>              02/01/2006 10:29         
> [communicationsIndonesia] RUU Anti  
>              PM                        Pornografi,
> dagelan yang sungguh    
>                                        tak lucu     
>                       
>                                                     
>                       
>              Please respond to                      
>                       
>              communicationsInd                      
>                       
>              onesia@yahoogroup                      
>                       
>                    s.com                            
>                       
>                                                     
>                       
>                                                     
>                       
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> RUU Anti Pornografi, dagelan yang sungguh tak lucu
> 
>   "Setelah saya membaca RUU ini dan naskah
> akademisnya, saya berpikir
> betapa susahnya hidup di Indonesia. Sudah dihajar
> oleh harga BBM, masalah
> pribadi pun diurusi oleh negara."
> 
>   Boyke Dian Nugraha, dokter ahli kesehatan
> reproduksi
>  
>
_________________________________________________________________
> 
>   RUU Anti Pornografi, go to hell!
> 
>   RUU Anti Pornografi (AP) dan Anti Pornoaksi itu
> sungguh tak perlu. Masih
> banyak RUU yang lebih penting untuk
> diundang-undangkan. Menurut catatan,
> DPR menargetkan  akan menuntaskan pembahasan 284 UU
> hingga 2009. Artinya
> DPR akan membahas dan memperdebatkan sekitar 95 RUU
> setiap tahunnya, atau
> kalau dirata-rata  8 RUU tiap bulan. Tahun lalu
> saja, DPR telah membahas
> tak kurang 55 RUU.
> 
>   Bagiku, RUU AP itu cuma sampah yang tak layak
> dibahas oleh anggota dewan
> yang terhormat. RUU AP perlu dibuang jauh-jauh
> karena mengundang berbagai
> kerancuan. Pemerintah tak perlu mencampuri soal
> moralitas warga negaranya
> dalam bentuk macam UU Pornografi seperti itu.
> Biarlah benteng moralitas itu
> dijaga oleh agama, keyakinan, keluarga dan
> lingkungan masyarakat, bukan
> oleh negara. Jadi RUU AP memang tak perlu
> diundang-undangkan.
> 
>   Sedikit kilas balik, RUU AP ini selesai disusun
> pada 2002, dengan harapan
> akan disahkan oleh DPR dan ditandatangani oleh
> Presiden RI dan Mensekneg.
> Karena belum juga tuntas dibahas, Megawati
> Soekarnoputri - presiden kala
> itu - dan Bambang Kesowo tidak menandatanganinya. Di
> tahun ini, RUU Anti
> Pornografi kembali akan dibahas oleh DPR. Akankah
> SBY bakal menekennya?
> Sebenarnya siapa saja dulu penyusun RUU dagelan ini?
> Pihak-pihak mana saja
> yang  mengajukannya?
> 
> Ikut mendompleng dalam gerbong RUU yang sungguh tak
> lucu ini adalah
> bakal dibentuknya BAPN (Badan Anti Pornografi
> Nasional) seperti tercantum
> di BAB VI, dimana para anggotanya terdiri atas unsur
> perwakilan badan
> keagamaan; pakar komunikasi; pakar teknologi
> informasi dan komunikasi;
> pakar seni dan budaya; pakar  hukum pidana; dan
> pakar sosiologi. Jelas,
> para anggota badan ini nantinya bakal berperan 
> seperti malaikat, sedangkan
> Presiden jadi tuhannya. Ada anggapan bahwa apabila
> RUU ini disetujui
> menjadi
> UU akan kian menggulirkan negeri ini berdasarkan
> kekhalifahan Islam.
> Betulkah  peng-gol-an RUU ini bakal sebagai pintu
> masuk Syariah Islam untuk
> urusan moral secara lebih luas?
> 
>   Apabila RUU ini disetujui oleh DPR, akankah Roy
> Suryo yang fungsionaris
> Partai Demokrat diangkat sebagai ketua BAPN? Salah
> satu penyakit di
> Indonesia: Pemerintah kita gemar bikin badan ini
> badan itu, tetapi
> semuanya 'memble', hanya jadi lembaga yang
> menghambur-hamburkan duit saja.
> Tak heran kalau negeri ini terus saja jalan di
> tempat, sementara para
> pejabatnya cuma berhela-leha menikmati kekuasaan dan
> pengaruhnya.
> Orang-orang yang ngiler duduk di BAPN sih
> seneng-seneng karena bakal dapat
> gaji plus  fasilitas menawan.
> 
> Pembredelan media massa dalam kemasan baru
> 
>   Saya pribadi setuju adanya pemberantasan
> materi-materi yang bersifat
> pornografi, tetapi bukan melalui UU ini - cukup
> dengan KUHP saja. Tolok
> ukur mana yang berbau porno dan mana yang tak porno
> perlu juga diperjelas.
> Kalau RUU ini disahkan oleh DPR, tak hanya mengekang
> kebebasan berekspresi,
> RUU ini akan jadi wahana pembredelan media masa gaya
> baru. Wah wah wah, RUU
> Anti Pornografi  memang dagelan yang sungguh tak
> lucu!
> 
>   Sedangkan yang berkaitan dengan media massa, lebih
> baik masuk ke UU yang
> mengatur media massa - macam UU Pers atau UU
> Penyebaran Informasi dan
> lainnya. Macam majalah Matra, ME, Maxim, FHM,
> Playboy dan sebagainya
> bukanlah majalah pornografi, tetapi ADULT MAGAZINE -
> majalah khusus orang
> dewasa. Sayangnya, istilah itu belum memasyarakat di
> Indonesia. Kita
> tahunya istilah porno-porno saja, tak memandang soal
> segmentasi  pasar
> media dan masyarakat pembacanya.
> 
>   Soal media massa, untuk media cetak yang perlu
> diatur adalah titik
> peredarannya. Kalau TV dan radio ya diatur jam
> tayangnya. Untuk media cetak
> khusus orang dewasa, misal lebih mengutamakan
> pengiriman langsung ke para
> pelanggan, menjualnya dengan dibungkus rapat oleh
> plastik, tidak dijual di
> lapak-lapak terbuka dan asongan. Kalau di AS ada
> yang namanya ADULT SHOP -
> khusus menjual VCD porno, majalah-majalah porno.
> Porno disini artinya ada
> gambar orang bersetubuh yang dilakukan oleh
> dua orang atau lebih, bukan perempuan yang telanjang
> sendirian. Kategorinya
> X, XX dan XXX. Pengunjungnya juga musti berusia 18
> tahun ke atas.
> 
>   Dibandingkan dengan majalah porno, Playboy mah
> bukan apa-apa. Majalah
> Playboy rutin lho memuat artikel-artikel menarik
> untuk diketahui
> orang-orang
> dewasa seperti kita. Juga wawancara serius dengan
> para tokoh dunia.
> Foto-fotonya pun berkualitas tinggi, tidak
> sembarangan. Namun saya dengar,
> penjualan majalah macam Playboy menurun tajam di AS,
> karena kalah saing
> dengan informasi yang tersaji di internet: lebih
> panas, dan lebih
> merangsang!
> 
>   Salam Anti XXX,
> 
>   Reporter Jalanan
> 
> 
>   PS:
> Saran untuk pengasuh Playboy Indonesia, tolong kalau
> bisa kirimkan
> berbagai artikel menarik di milis-milis yang pernah
> dimuat, tentunya
> dalam Bahasa Indonesia. Biar orang-orang Indonesia
> yang belum pernah
> buka-buka Playboy tak mati penasaran. Misal seperti
> apa sih wawancara
> Playboy dengan Osama dan tokoh-tokoh lainnya?
> 
>
_________________________________________________________________
> 
>   Pendidikan Seks Lebih Penting
> 
>   Jakarta, Kompas - Pendidikan seks lebih penting
> untuk mengatasi
> dampak pornografi daripada sebuah undang-undang.
> Rancangan Undang-
> Undang tentang Anti-Pornografi dan Pornoaksi yang
> sedang dibahas di
> DPR cenderung mencampuri urusan pribadi dan
> menghalangi ekspresi yang
> bersifat manusiawi.
> 
>   Pandangan itu disampaikan oleh dokter ahli
> kesehatan reproduksi Boyke
> Dian Nugraha di hadapan Panitia Khusus DPR untuk RUU
> Anti-Pornografi
> dan Pornoaksi dalam Rapat Dengar Pendapat Umum
> (RDPU), pekan
> lalu. "Jangan sampai hal-hal yang sangat pribadi pun
> tidak bisa
> diekspresikan," kata Boyke yang hadir sebagai
> narasumber bersama
> dokter ahli seksologi, Naek L Tobing, dan kurator
> seni rupa, Jim
> Supangkat.
> 
>   Boyke mengemukakan, "Setelah saya membaca RUU ini
> dan naskah
> akademisnya, saya berpikir betapa susahnya hidup di
> Indonesia. Sudah
> dihajar oleh harga BBM, masalah pribadi pun diurusi
> oleh negara."
>   Ia menyatakan setuju dengan tujuan dan filosofi
> RUU tersebut, akan
> tetapi ia menilai substansinya sangat mengekang
> kebebasan ekspresi
> seksual individu.
> 
>   Ia menyebutkan dua hal yang tidak mungkin diatur
> dengan UU sekalipun,
> yakni seksualitas dan erotika. Seksualitas, kata
> Boyke, adalah
> sesuatu yang secara alami dimiliki dan melekat pada
> setiap orang
> sehingga tidak mungkin bisa dilarang. Adapun erotika
> adalah perasaan
> tertarik kepada lawan jenis, yang juga tidak mungkin
> dapat dibatasi
> oleh pihak lain. Karena itu, menurut Boyke,
> seksualitas maupun
> erotika tidak patut dipersalahkan.
> 
>   Menurut Boyke, negara terlalu mengedepankan
> pengaturan dengan undang-
> undang, sementara hingga saat ini masih mengabaikan
> pendidikan seks,
> yang justru sangat penting untuk memberi pemahaman
> sejak dini kepada
> remaja. (LAM)
> 
> Kompas - 1 Februari 2006
> 
>  
>
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0602/01/humaniora/2403764.htm
>
_________________________________________________________________
> 
> __________________________________________________
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki
> perlindungan terbaik terhadap
> spam
> http://id.mail.yahoo.com
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 
> 
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


Tertarik masalah Ekonomi? Mari bergabung ke milis Ekonomi Nasional
Kirim email ke: ekonomi-nasional-subscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** Situs Milis: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Beasiswa dalam negeri dan luar negeri S1 S2 S3 dan post-doctoral 
scholarship, kunjungi 
http://informasi-beasiswa.blogspot.com **

Other related posts:

  • » [nasional_list] Pendukung Porno Beraksi! Re: [ppiindia] Fw: [communicationsIndonesia] RUU Anti Pornografi, dagelan yang sungguh tak lucu