[list_indonesia] [ppiindia] [hukum-indonesia] Ada apa dengan HM SAMPOERNA?

  • From: Carla Annamarie <Carla.Annamarie@xxxxxxxxxxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Fri, 18 Mar 2005 13:14:48 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


----- Forwarded by Carla Annamarie/PRUIDN/IDN/Prudential on 03/18/2005
01:11 PM -----
                                                                                
                           
                      "LEO TOBING"                                              
                           
                      <andortobing@telk        To:       "LEO TOBING" 
<tobing_mobile@xxxxxxxxxxxx>         
                      om.net>                  cc:                              
                           
                                               Subject:  [hukum-indonesia] Ada 
apa dengan HM SAMPOERNA?    
                      03/18/2005 11:04                                          
                           
                      AM                                                        
                           
                      Please respond to                                         
                           
                      hukum-indonesia                                           
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           






Dengar-dengar ... HM Sampoerna "gerah" diperas oleh oknum pejabat-pejabat
kita, sehingga memutuskan untuk "keluar" dan membiarkan masuk orang amerika
di perusahaannya ....

apa benar demikian?? mohon komentarnya ....

/LT.




Ada Apa Keluarga Sampoerna?
: Tuesday, 15 Mar 2005 15:52:59 WIB

  <http://cybernews.cbn.net.id/images/_spacer.gif>
  <http://cybernews.cbn.net.id/images/_spacer.gif>
  <http://cybernews.cbn.net.id/images/_spacer.gif>
 <javascript: winpopup(> Send this article  <javascript: winpopup(> Print
this article
  <http://cybernews.cbn.net.id/images/_spacer.gif>
  <http://cybernews.cbn.net.id/images/_spacer.gif>
  <http://cybernews.cbn.net.id/images/_spacer.gif>

Jakarta - Pembelian 40 persen saham HM Sampoerna oleh Philip Morris
menyisakan pertanyaan, mengapa keluarga Sampoerna rela melepas bisnis yang
sudah dirintisnya sejak 1913 itu.

Bisnis keluarga Sampoerna bermula sebelum tahun 1913 saat Liem Seeng Tee
dan
istrinya Tjiang Nio mendirikan perusahaan Handel Maastchapij Liem Seeng
Tee.


Perusahaan ini selanjutnya berganti nama menjadi NV Handel Maastchapij
Sampoerna (HM Sampoerna). Setelah Perang Dunia kedua usai, nama perusahaan
tersebut diindonesiakan menjadi PT Hanjaya Mandala Sampoerna atau biasa
disingkat menjadi HM Sampoerna.

Bisnis rokok keluarga Sampoerna dimulai sekitar tahun 1916 saat Liem Seeng
Tee membeli berbagai jenis tembakau dari seorang pedagang tembakau yang
bangkrut. Di tengah kondisi keuangan yang sulit, Liem Seeng Tee bertekad
menjadikan perusahaannya sebagai Kerajaan Tembakau. Liem Seeng Tee sendiri
memilih nama Sampoerna untuk menggambarkan keinginannya menghasilkan produk
tembakau terbaik dan meraih predikat raja rokok kretek.

Bisnis itu berjalan dan mulai menunjukkan geliatnya mulai awal tahun 1940.
Pada saat itu bisnis PT HM Sampoerna tumbuh pesat. Produksi gabungan rokok
lintingan tangan dan lintingan mesin mencapai tiga juta batang per
minggunya. Untuk melinting Dji Sam Soe saja diperlukan sekitar 1.300
pekerja.

Setelah Liem Seeng Tee meninggal tahun 1956, perusahaan dikelola oleh kedua
putrinya, Liem Sien Nio dan Liem Hwee Nio. Namun keduanya tidak berhasil
membawa kesuksesan, sehingga bisnis ini selanjutnya ditangani oleh putra
kedua Liem Seeng Tee yakni Liem Swee Ling, yang lebih dikenal dengan nama
Aga Sampoerna.

Pada sekitar tahun 1970-an, Aga digantikan Putera Sampoerna. Saat itu
Putera
Sampoerna mulai membangun pabrik. Keberhasilan lainnya adalah dengan
terdaftarnya PT HM Sampoerna sebagai perusahaan publik pada 27 Agustus
1990.

Namun Putera Sampoerna (57 tahun) sendiri saat ini masih menduduki jabatan
sebagai Presiden Komisaris. Sementara dua sepupunya mengisi jabatan
wapreskom yakni Boedi Sampoerna dan sebagai komisaris yakni Soetjahjono
Winarko. Komisaris HM Sampoerna lainnya adalah wakil dari pemegang saham
yakni Phang Chew Hock, James P Bannes dan Ekadharmajanto Kasih.

Sementara posisi presiden direktur saat ini diduduki oleh anak Putera
Sampoerna yakni Michael Sampoerna yang masih berumur 26 tahun. Sementara
direktur lainnya adalah Edward H Frankee, Sugaiarta Gandasaputra, Hendra
Praseta dan Djoko Susanto.

Kerajaan bisnis Sampoerna sekarang ini sudah menggurita. Selain pabrik
rokok
andalannya yakni HM Sampoerna dengan produk unggulan Dji Sam Soe dan A
Mild,
ada juga bisnis properti Taman Dayu. Di bisnis properti ini, keluarga
Sampoerna mengelola 598 hektar tanah di Malang. Keluarga Sampoerna juga
menjadi pemilik waralaba Alfamart yang semula dimaksudkan untuk
memperlancar
penjualan ritelnya. Keluarga Sampoerna membeli 70 persen Sumber Alfaria
Trijaya yang merupakan pemilik waralaba Alfamart pada tahun 1990.

Bisnis lainnya adalah PT Sampoerna Percetakan Nusantara yang beralih nama
menjadi PT Sampoerna Printpack didirikan pada tahun 1989 terletak di
Sukorejo. Bisnis ini sebenarnya sudah dirintis sejak lama, namun terhenti
jauh sebelum perang dunia kedua.

Sementara untuk memperlancar distribusi produksi rokoknya, keluarga
Sampoerna mendirikan PT Panamas. Perusahaan inilah yang semula digandeng
oleh Philip Morris setelah 'bercerai' dengan Bentoel. Saat ini Panamas
merupakan salah satu sumber dana dari Sampoerna.

Tak mau kalah terhadap kemajuan teknologi, keluarga Sampoerna juga memiliki
Integrated Business Solution Asia (IBSA) yang merupakan layanan IT dan
konsultan menajemen dengan klien dari Indonesia dan Singapura. Saat ini
IBSA
telah tumbuh menjadi salah satu industri IT terkuat di Asean.

Sementara untuk kegiatan sosialnya, keluarga Sampoerna mendirikan Sampoerna
Foundation yang mayoritas kegiatannya adalah memberikan beasiswa kepada
siswa.

Khusus untuk Sampoerna, pada tahun 2004 lalu berhasil memperoleh pendapatan
bersih hingga Rp 9 triliun. Pendapatan ini diperkirakan terus menanjak
mengingat masih besarnya pangsa pasar rokok Indonesia di tahun-tahun
mendatang.

Philip Morris pun mengharga saham HM Sampoerna dengan harga yang cukup
menggiurkan yakni Rp 10.600. Pasalnya, sebelum pengumuman akuisisi, harga
saham Sampoerna hanya di kisaran Rp 8.850 per saham, atau berarti harga
yang
ditawarkan Philip Morris adalah memberi premium sebesar 20 persen.

Selain menawarkan harga yang cukup tinggi, Philip Morris juga menjamin
keberadaan keluarga Sampoerna sebagai pendiri kerajaan bisnis ini. Menurut
Presiden Philip Morris untuk Asia Pasifik, Matteo Pellegrini, pihaknya akan
mengumumkan dewan direksi baru setelah transaksi ini selesai. Namun ia
menjanjikan untuk tetap mempertahankan Putera Sampoerna sebagai penasehat
khusus untuk dewan direksi.

"Untuk keluarga Sampoerna, saya kira mereka dapat menjualnya saat ini dan
pindah ke bisnis lain. Kalau tidak mereka akan menunggu sampai sektor ini
tak lagi menarik dan memperoleh laba yang lebih rendah," kata analis dari
Macquire, Laksana Widodo seperti dikuti Reuters.

Dengan gurita bisnis yang demikian menggiurkan, sejumlah kalangan mengaku
cukup kaget dengan keputusan keluarga Sampoerna untuk akhirnya rela melepas
kepemilikannya di HM Sampoerna. Namun kabar yang santer beredar adalah
keluarga Sampoerna ingin keluar dari bisnis rokok dan beralih ke bisnis
penerbangan. Salah satu maskapai yang disebut-sebut akan dipinang adalah
Merpati yang tengah kembang kempis.

Namun sejauh ini belum ada penjelasan resmi dari keluarga Sampoerna tentang
rencana ke depannya. Penjelasan hanya diperoleh dari Head of Corporate
Communications PT HM Sampoerna Tbk, Niken Rachmad. Ia mengatakan, Philip
Morris akan terus melanjutkan bisnis inti PT HM Sampoerna Tbk dan
mengembangkan brand equity dari produk-produknya yang telah ada.

"PT PMI juga sangat menghargai karyawan PT HM Sampoerna Tbk, oleh karena
itu
akan terus bekerjasama dengan karyawan PT HM Sampoerna Tbk dan menjamin
untuk melindungi hak-hak karyawan berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan
yang berlaku," papar Niken tanpa menyebutkan rencana keluarga Sampoerna ke
depan. (qom)
Sumber:  <http://www.detik.com/> detikcom


Regards,
LEO TOBING

tobing@xxxxxxxxxx
Telp. +62 21 7076 5586
HP. +62 815 966 5555

~ My precious, precious child, I love you and I would never leave you ~





[Non-text portions of this message have been removed]



Bersama-sama kita tingkatkan kesadaran hukum untuk menuju Indonesia Baru
Yahoo! Groups Links











------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts: