** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.harianbatampos.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=7480&PHPSESSID=690e3d60d99df98180ef34de5b0502a1 WNI Diculik di Selat Malaka By redaksi Jumat, 04-Maret-2005, 08:26:38 21 clicks Bersenjata M-16, Pelaku Minta Tebusan Rp 2,4 M Meski patroli keamanan terus dilakukan, Selat Malaka tetap merupakan jalur laut yang rawan pembajakan. Empat hari terakhir ini, kepolisian Indonesia dan Malaysia disibukkan oleh perompakan serta penculikan terhadap kapal tug boat bernama Highline 26 yang bermuatan 5.000 ton batu bara. KUALA LUMPUR - Wartawan koran ini di Kuala Lumpur, Kardono, melaporkan bahwa dua awak kapal diculik para perompak. Mereka meminta tebusan RM 1 juta (Rp 2,4 miliar) kepada Yo Ming Sung, warga negara Singapura yang juga pemilik kapal tersebut. Dua orang yang diculik itu bernama Wong Te Tong, kapten kapal yang berstatus warga negara Malaysia, dan Munaji, kepala mekanik asal Semarang, Indonesia. Penculikan tersebut terjadi pada 28 Februari 2005 sekitar pukul 20.00. Tepatnya berlokasi di LAT 05' 02100 N dan Long T 099 36,00 E. Saat itu, kapal berawak sembilan orang tersebut bertolak dari Bengkulu menuju Lumut, Perak, Malaysia. Di tengah laut, kapal itu berpapasan dengan sebuah kapal berwarna kombinasi merah-biru dengan 10-15 penumpang yang berpakaian hitam-hitam. ''Kapten kemudian menyuruh kami berbalik arah karena melihat beberapa orang (awak kapal misterius, Red) memegang senapan M-16,'' jelas Mahfud, awak buah kapal (ABK) asal Madura, kepada Polisi Diraja Malaysia. Namun, tampaknya, kapal kelompok bersenjata itu terus mengejar tug boat. Setelah dua jam, tug boat terkejar kapal perompak. Empat orang dengan menenteng M-16 lalu naik ke tug boat. Selanjutnya, mereka menembaki ruang kemudi. Akibatnya, seorang awak kapal asal Sulawesi Selatan bernama Yacobus tertembak di bagian kaki kirinya. Beberapa peralatan navigasi kapal seperti global positioning system (GPS) rusak berat. Setelah itu, para perompak mengumpulkan semua awak kapal di ruang kemudi. ''Mereka kemudian menyita semua dokumen dan paspor seluruh ABK,'' ujar Atase Kepolisian KBRI Kombes Pol Dwi Priyatno. Tak hanya itu. Kapten Kapal Wong Te Tong dan Kepala Mekanik Munaji dibawa para perompak untuk dijadikan sandera. ''Yang lain dibiarkan di tug boat,'' ungkap pamen polisi yang hobi mobil kuno tersebut. Dengan kondisi peralatan rusak, tujuh awak kapal yang tersisa melanjutkan pelayaran. Kapal nahas tersebut baru bisa merapat ke Pelabuhan Penang pada 1 Maret pukul 23.30 dan langsung ditangani penyidik dari IPPK Perak (setingkat polda di Malaysia, Red). Yacobus langsung dirawat di RS Pulau Penang. Liaison Officer (LO) Polri di KJRI Penang Kompol Abi Nursetiyantono ikut melakukan olah TKP di kapal nahas tersebut. Hasilnya? ''Saat ini kami belum bisa memastikan pelakunya. Bersama Polisi Diraja Malaysia, kami masih menyelidiki,'' kata Dubes RI untuk Malaysia Rusdihardjo. Namun, sebuah sumber di KBRI menduga kuat bahwa para pelakunya adalah kelompok GAM. Mengapa bisa begitu? ''Sudah menjadi rahasia umum, di Selat Malaka, semua kapal yang lewat dikenai pajak Nanggroe. Itu bisa dilihat dari surat kepada semua kapal,'' tegasnya menunjukkan surat maklumat yang mengatasnamakan GAM. Apalagi, menurut keterangan para awak kapal, pelakunya berlogat Aceh. Saat dikonfirmasi soal itu, Rusdihardjo mengelak. ''Belum tentu mereka itu GAM. Kami masih menyelidikinya,'' katanya. Tapi, dia membenarkan bahwa pelakunya diduga kuat orang Indonesia. ''Hal itu diketahui saat pelaku menelepon pemilik kapal untuk meminta tebusan. Dari caller ID-nya, yang muncul adalah nomor handphone (HP) Indonesia,'' jelas mantan Kapolri tersebut. Dalam perkembangan terakhir, perompak menurunkan jumlah tuntutannya. ''Tadi pagi (kemarin pagi, Red), mereka menelepon dan menurunkan tuntutannya menjadi RM 500 ribu (sekitar Rp 1,2 miliar),'' ungkap Kombes Dwi Priyatno. Apakah dua sandera tersebut ditawan di laut? ''Sangat mungkin tidak. Sebab, dari pelacakan GPS maupun radar TNI-AL dan AL Malaysia, tidak terlihat kapal asing yang mencurigakan. Diduga kuat, kedua sandera disembunyikan dalam hutan di pulau-pulau kecil yang banyak terdapat di perairan sekitar Semenanjung Malaka,'' ujarnya. (jpnn) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **