** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.kompas.com/kompas-cetak/0503/21/daerah/1631731.htm Sekolah-sekolah Itu Roboh Satu Per Satu SELAIN dikenal sebagai pintu masuk barang- barang selundupan dan hutannya yang rusak parah, kini Provinsi Kalimantan Barat dikenal pula sebagai daerah yang banyak memiliki bangunan sekolah yang rusak. Bahkan, beberapa di antaranya ambruk dan rata tanah. Kasus terakhir terjadi Senin (14/3) sore di SD Negeri 72 Desa Tebang Kacang, Kabupaten Pontianak. Bangunan sekolah yang menampung 160 siswa tersebut ambruk diterpa angin puyuh. Akibat peristiwa tersebut, selama dua hari ratusan muridnya terpaksa diliburkan. Sepekan sebelumnya, sebuah bangunan sekolah lainnya ambruk di Kecamatan Kakap, Kabupaten Pontianak, dihantam angin kencang dan hujan lebat. Dalam dua bulan terakhir, sedikitnya tiga bangunan SD roboh di Kalbar. Penyebabnya sama, bukan karena bencana alam tetapi karena usia tua dan kurangnya perawatan karena minimnya dana. Bangunan-bangunan sekolah itu umumnya dibangun tahun 1970-an kala pemerintah melakukan program pemberantasan buta huruf. Untuk menunjang program tersebut, dibangunlah sekolah dasar Inpres (Instruksi Presiden) secara besar-besaran di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Barat. Program tersebut bisa dibilang berhasil yang tercermin dari turunnya tingkat buta huruf. Namun, program ini tidak berlanjut sehingga sampai sekarang sekitar 60 persen dari 3,9 juta penduduk Kalimantan Barat tingkat pendidikannya "hanya" sampai sekolah dasar. Di sisi lain, setelah bangunan SD banyak berdiri hingga ke pelosok pedesaan, tidak ada biaya perawatan sehingga bangunan sekolah itu pun rusak dan bahkan ambruk satu per satu. Kepala Dinas Pendidikan Kalbar Ngatman mengatakan, dari sekitar 3.800 bangunan SD di Kalbar, 40 persen di antaranya dalam kondisi rusak. Meski sudah tahu banyak bangunan SD yang rusak, pemda tidak bisa berbuat apa-apa karena minimnya anggaran untuk sektor pendidikan. Rata-rata anggaran pendidikan di Kalbar tidak sampai 20 persen. "Anggaran itu pun sebagian besar untuk biaya rutin, seperti gaji guru dan pembelian alat-alat tulis kantor. Untuk rehabilitasi bangunan SD yang rusak sangat minim," ujar Ngatman. Mengandalkan bantuan pemprov tidak mungkin. Sebab, dari APBD Kalbar yang besarnya Rp 600 miliar, hanya tersedia anggaran Rp 500 juta untuk membantu pendidikan di tingkat kabupaten dan kota. Karena terbatasnya anggaran ini, pemerintah kabupaten dan kota harus "memutar otak" untuk memperbaiki bangunan SD yang rusak. Pemkab Sambas, misalnya, untuk memperbaiki 200 dari 396 bangunan SD yang rusak mencari bantuan pihak ketiga dan akhirnya mendapat hibah dari Pemerintah Arab Saudi. Adapun Pemkab Pontianak melakukan langkah "merger" antara beberapa sekolah dasar sehingga tidak terlalu banyak bangunan SD yang harus diperbaiki. Langkah ini terpaksa ditempuh karena bantuan dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar per kabupaten tak bisa diharapkan. Sebab, bantuan ini sebagian besar untuk gaji dan tunjangan guru. Jadi, jika pemerintah kota dan kabupaten kurang kreatif, maka tinggal menunggu waktu bangunan sekolah dasar tersebut ambruk satu per satu. Kita nantikan saja....(FUL) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **