[list_indonesia] [ppiindia] SKS, Strategi Tentukan Kelulusan

  • From: "Ambon" <sea@xxxxxxxxxx>
  • To: <"Undisclosed-Recipient:;"@freelists.org>
  • Date: Sat, 26 Mar 2005 09:59:35 +0100

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **

http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=163469

Sabtu, 26 Mar 2005,

SKS, Strategi Tentukan Kelulusan
Oleh Imam Muttaqin *


Pada 2003, UU Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) disahkan. Kala itu, 
pengesahan UU tersebut menuai banyak kontroversi. Salah satu di antaranya soal 
ketentuan standar minimal nilai kelulusan siswa sekolah menengah pertama (SMP) 
dan sekolah menengah atas (SMA). Nilai hasil ujian nasional (UN) siswa sekolah 
menengah yang menempuh ujian pada 2004 harus lebih dari 4. 

Menurut pemerintah, penentuan standar minimal nilai kelulusan bertujuan 
meningkatkan kualitas output sekolah menengah. Dengan dibuatnya standar 
kelulusan yang tinggi, pemerintah berharap agar siswa terpacu lebih giat 
belajar. Lebih jauh, diharapkan siswa mampu menguasai setiap mata pelajaran 
yang diajarkan di sekolahnya. 

Tetapi, langkah tersebut tidak sepenuhnya berjalan lurus di lapangan. Salah 
satu penyimpangan yang bisa dianggap mengkhianati tujuan semula ketika sistem 
konversi nilai diberlakukan. 

Dengan konversi, nilai di bawah standar dapat dikatrol naik oleh nilai yang 
lebih tinggi. Akibatnya, siswa yang mestinya tidak lulus dapat diluluskan 
karena dibantu nilai siswa lain.

Sistem konversi nilai akhirnya juga menjadi dilema. Pada satu sisi, sistem 
konversi bisa menolong siswa untuk lulus. Tetapi, pada sisi lain, banyak siswa 
yang kecewa karena nilainya dikurangi untuk membantu nilai siswa lain.

Kemudahan kelulusan yang diberikan tidak hanya dalam hal konversi nilai. 
Kemudahan lain yang diberikan pemerintah adalah adanya UN susulan. Siswa yang 
tidak lulus pada UN utama masih diberi kesempatan memperbaiki nilainya pada UN 
susulan.

Alasan kedua langkah -memudahkan kelulusan- tersebut dilakukan sangat berkaitan 
dengan keadaan masyarakat. Banyak masyarakat belum siap menerima kenyataan 
banyak siswa yang tidak lulus apabila kedua langkah tersebut tidak dilakukan. 

Pada kelulusan siswa sekolah menengah 2005, standar nilai minimal kelulusan 
dinaikkan lagi. Untuk bisa dinyatakan lulus, siswa harus mencapai nilai minimal 
4,25 tiap mata pelajaran yang diujikan. Tetapi, hal itu pun akan mendapatkan 
banyak kritikan apabila kasus konversi nilai dan UN susulan terulang. Keinginan 
pemerintah untuk meningkatkan kualitas lulusan sekolah menengah pun akan 
tertunda atau malah gagal. 


SKS Atur Kelulusan

Pemerintah berencana memberlakukan sistem satuan kredit semester (SKS) untuk 
SMP dan SMA. Tentunya, itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di 
Indonesia, yang jadi alasan utama. Rencanaya, yang masuk ke sekolah akan 
berproses dengan sistem baru tersebut. Sistem yang biasa dipakai di perguruan 
tinggi itu diharapkan mampu menjawab kegelisahan para orang tua siswa dan siswa 
sendiri dalam hal kelulusan selama ini. 

Di perguruan tinggi, seorang mahasiswa dinyatakan lulus apabila telah menempuh 
sejumlah mata kuliah yang dihitung per-SKS. Ketentuan lulus suatu mata kuliah 
-mata kuliah wajib ataupun pilihan- juga mempunyai batas minimal nilai yang 
harus dicapai. 

Artinya, apabila seorang mahasiswa tidak lulus mata kuliah tertentu pada satu 
kesempatan, dia harus mengulang mata kuliah tersebut pada kesempatan lain.

Kalau sistem SKS perguruan tinggi juga dipakai di sekolah menengah, keadaan 
yang terjadi pada mahasiswa akan dialami juga siswa sekolah menengah. Mereka 
akan mendapat mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan untuk 
pengembangan skill. Mata pelajaran wajib merupakan mata pelajaran dasar yang 
harus ditempuh, sedangkan mata pelajaran pilihan bertujuan memenuhi minat dan 
bakat siswa. 

Ketika siswa telah mencantumkan mata pelajaran yang diambil dalam kartu rencana 
studi (KRS) -biasa dipakai di perguruan tinggi-, mereka harus bertanggung jawab 
pada setiap mata pelajaran yang tercantum. 

Misalnya, jika tidak lulus pada mata pelajaran tertentu, mereka harus mengulang 
pada kesempatan lain. Meski demikian, sistem SKS juga menguntungkan. Bila 
seorang siswa belum puas terhadap hasil yang dicapai untuk mata pelajaran 
tertentu -meski lulus-, dia diizinkan untuk memperbaiki nilai di kesempatan 
lain.

Dengan aturan seperti itu, siswa dapat menentukan sendiri lama studi yang ingin 
ditempuh. Dia diberi kesempatan untuk memaksimalkan usahanya dalam menguasai 
mata pelajaran. Tetapi, jika dia sudah puas dengan hanya dinyatakan lulus 
-walau nilainya belum maksimal-, itu pun tidak mengapa. 

Melihat hal itu, dugaan bahwa sistem SKS diberlakukan merupakan strategi 
pemerintah untuk mengatur dan menentukan kelulusan dapat dimungkinkan. Dengan 
sistem itu, pemerintah berharap agar masyarakat menjadi sadar bahwa kelulusan 
berada di tangan masing-masing siswa. 

Pemerintah hanya menentukan dan mengatur kebijakan. Guru hanya membantu 
menyampaikan pelajaran. Orang tua hanya bisa memberikan dukungan moril maupun 
materiil kepada anaknya. 

Apabila seluruh komponen masyarakat menghayati peran masing-masing, pendidikan 
di Indonesia akan meningkat. Pihak pemerintah tidak akan setengah hati lagi 
menjalankan peraturan yang telah dibuat. Para siswa menjadi sadar akan 
tugasnya. Mereka akan sungguh-sungguh berusaha karena nasibnya berada di tangan 
mereka sendiri. 

Kalau hanya malas-malasan, ia akan rugi karena tidak lulus tepat waktu. Ia juga 
akan mengecewakan orang tua yang telah membiayai sekolahnya. Dan, yang paling 
merugi adalah bangsa ini karena waktunya akan tertunda bahkan hilang untuk 
mendapatkan generasi muda yang berkualitas. 
* Imam Muttaqin, reporter Surat Kabar Mahasiswa (SKM) UGM Bulaksumur





[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] SKS, Strategi Tentukan Kelulusan