** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Media Indonesia Sabtu, 12 Maret 2005 POLITIK DAN KEAMANAN SBY Diminta Maklumatkan Perang terhadap Malaysia SOLO (Media): Wakil Ketua DPR Zaenal Ma'arif meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera mengeluarkan maklumat perang terhadap Malaysia. "Kita minta Presiden segera mengeluarkan maklumat perang dan memerintahkan Panglima TNI untuk menyerbu Malaysia. Tindakan Malaysia mengklaim Blok Ambalat itu sungguh keterlaluan," tegas politikus Partai Bintang Reformasi itu kepada Media di Solo, Jawa Tengah, kemarin. Menurut Zaenal, Malaysia tidak ingat kemajuan yang dicapai negeri itu adalah karena berguru kepada Indonesia. Negeri itu juga dinilai tidak berterima kasih, bahkan merebut Pulau Sipadan dan Ligitan. "Kini, Malaysia akan mencaplok Blok Ambalat. Kalau dibiarkan, berapa pulau lagi yang akan mereka rebut?" Saran keras dan tegas itu, lanjut Zaenal, juga akan didesakkan kepada Presiden, saat pemerintah melakukan rapat konsultasi dengan pimpinan DPR tentang kenaikan harga BBM. Desakan keras itu, masih kata Zaenal, dikemukakan karena sebagian masyarakat Indonesia memang menginginkannya. Selain itu, karena sikap dan cara-cara Malaysia dalam mengklaim Blok Ambalat yang ditindaklanjuti dengan memberikan kontrak kepada perusahaan minyak Shell untuk mengeksplorasi kawasan itu, sudah melewati batas dan tidak bisa ditoleransi lagi. Pada bagian lain, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menegaskan pembangunan TNI di masa depan harus mampu menciptakan efek deterrent bagi negara lain. Artinya, membuat efek penghalang bagi negara lain bila akan melakukan pelanggaran wilayah. Penjelasan itu disampaikan Panglima TNI, usai menghadiri pertemuan tertutup dengan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan ketiga kepala staf angkatan, yakni KSAD Letjen Djoko Santoso, KSAL Laksamana Madya Slamet Subiyanto, dan KSAU Marsekal Madya Djoko Suyanto di kantor Departemen Pertahanan Jakarta, Kamis (10/3). Panglima menambahkan, masalah pokok yang dihadapi dalam membangun TNI ke depan adalah soal keterbatasan anggaran. "Keterbatasan anggaran untuk TNI itu mengakibatkan kesiapan operasional menjadi sangat rendah," katanya. Terkait kasus Blok Ambalat, Panglima mengatakan, sebaiknya hal itu diselesaikan melalui jalur diplomasi, bukan dengan perang. "Jadi kalau memang bisa diselesaikan secara diplomasi, itu baik bagi kedua negara. Tapi kalau tidak bisa diselesaikan, kita tunggu bagaimana keputusan politik pemerintah," katanya. Cap jempol Sementara itu, aksi unjuk rasa anti-Malaysia di berbagai daerah Indonesia terus berlangsung. Di Kendari, aksi menentang Malaysia yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dilakukan dengan membakar bendera Malaysia dan membubuhkan cap jempol darah. Aksi unjuk rasa yang berlangsung, Kamis (10/3) itu, dilakukan oleh 21 lembaga, tergabung dalam Front Kedaulatan Rakyat Indonesia (FKRI) Sultra. Demonstran mendatangi Markas Korem 143/Haluoleo Kendari. Sebelum mendatangi markas korem, massa berorasi di Bundaran Mandonga dengan meminta pemerintah Indonesia bertindak tegas dalam mempertahankan Blok Ambalat. Setelah orasi, pengunjuk rasa langsung mendatangi Markas Korem 143/Haluoleo untuk mendukung TNI bila terjadi perang dengan Malaysia. Di Malang, sebanyak 700 orang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (10/3), juga menggelar aksi unjuk rasa meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memenuhi tiga tuntutan rakyat. Tiga tuntutan itu antara lain, pertama, meminta Pemerintah melindungi dan mempersatukan NKRI dan menolak campur tangan asing yang merugikan Indonesia. Kedua, menggunakan sebesar-besarnya kekayaan NKRI untuk kesejahteraan masyarakat, dan ketiga, melindungi warga negara Indonesia (WNI) di mana pun mereka berada. Di Malang, juga terjadi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa dua partai politik dan berlangsung di Makorem 083/Baladhika Jaya Malang dan DPRD Kota Malang. Aksi demo tersebut dilakukan aktivis dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDIP. Aksi tersebut mendapatkan dukungan moral dari anggota DPRD Kota Malang dan anggota DPRD Kota Kediri yang kebetulan tengah melakukan studi banding di kota itu. Aksi demo juga diwarnai dengan pembakaran bendera Malaysia dan ban bekas di sepanjang jalan yang dilalui para demonstran. (WJ/Nur/HM/BN/FM/P-5) [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give underprivileged students the materials they need to learn. Bring education to life by funding a specific classroom project. http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **