** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** Pembandingan akidah telah dilakukan manusia sejak entah berapa ribu atau ratus tahun yang silam. Jangankan antara Islam dan Kristen, antara Kristen dan Kristen saja banyak perbedaan dalam menghayati pribadi Tuhan. Misalnya umat Katholik mengimani, bahwa dalam penerimaan hostia, Kristus berubah menjadi hostia, yang kita terima. Umat Protestant, mengimani bahwa hostia itu, yang kita terima, sekedar mengingatkan kita, pada Perjamuan Terakhir, dimana Kristus menyabdakan agar dengan ini kita ingat padaNya. Hostia, tetap hostia.. Lihatlah. Yang kita benturkan, adalah persepsi kita, atas apa yang kita anggap wahyu. Seperti mbak Lina katakan, para pemimpin gerejapun saling benturan pada konsili di Nicea (abad ke VI) dalam mamperdebatkan pribadi Tuhan: satu? tiga? tiga tapi satu? Sudah merupakan nasib manusia dalam keterbatasannya, untuk takkan mungkin menghayati pribadi sang pencipta. bagaikan kutu mau mendefiniskan gajah, yang takkan pernah dilihatnya secara keseluruhan! However, kalau kita percayai, sang Pencipta ada di-mana mana, dan menguasai alam semesta ini, tak perlu kita coba definisikan. Kita tak pernah melihatNya, Dia tak pernah menjenguk kita dibumi ini, dan kitapun selama kita hidup tak pernah ada yang menjengukNya. Berita yang ada itu semua adalah dogma, boleh dipercaya atau tidak. Tetapi itukah yang penting? Bukankah, apa yang kita percayai sebagai inti wahyu yang mahapenting: bagaimana kita harus hidup sebagai manusia? Baik, sosial, adil, jauh dari kriminalitas, dll. Tapi itukah yang kita lakukan? Tidak! yang kulit dari akidah kita prtahankan mati matian, intinya malah kita abaikan. Seribuan tahun sebelum nabi Muhammad lahir, dan ratusan tahun sebelum Yesus lahir, Sidharta telah merekomendasikan (tidak memerintahkan, tidak mewahyukan, tidak meneruskan kata malaikat), bahwa antara lain: >>>>jangan membuat dirimu mabuk dengan bahan makanan atau minuman keras. Kita lakukan ini? Dua ribu tahun setelah Kristus wafat, setelah nabi Muhammad wafat , kita masih lakukan ini. Malah negeri yang ditahun 45an jarang ada yang mabuk2an (kecuali Belanda dan serdadu2 KNIL), kini malah anak anak kaum elit yang melakukannya. Tidak saja dengan minuman keras, namun dengan narkotik. Ribuan tahun setelah pencerahan utusan utusan Tuhan ini dunia makin konyol, walau mungkin makin saleh. Atau masing masing merasa saleh. Aneh kan? Tidakkah milis ini penuh orang saleh? tapi penuhkah dengan orang yang berdharma secara tulus? Salam danardono --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Carla Annamarie" <Carla.Annamarie@xxxx> wrote: > > perbandingan kitab2 suci..will be a tiring never ending debate..n it wont > get even near the truth..., klo yg dibanding2kan adalah hal2 yg menyangkut > iman/essence suatu agama, causa prima..i think it's undebateful.. > u never will find the truth if u re searching with the wrong mind set and > false intention.. > so it best to leave that way..bcs ur religion is urs and my is mine.., it > wont get anywhere.. > so tell me..all the famous philosopher in the world couldn't even close to > describe God, all the intellectuals try to comprehend but they failed > succesfully.., we think we knew everything..but in fact we know nothing.. > we re bondaged by false beliefs, conquered by our carnal mind, being fed by > the system of the world, we seems to believe that our mind is the center of > our being not God.., we think we could mastered life by our > arrogant-selfish-righteous mind, but do we could mastered life..? > religions, God, Holy Books re sacred precious things, it's the key of > eternal life..dont compare it.. > > > > "Ari Condro" > <masarcon@xxxx To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx> > > cc: > Subject: Re: [ppiindia] Untuk Lina: Membandingkan Kitab > 03/03/2005 04:36 Suci? > PM > Please respond to > ppiindia > > > > > > > > Masalah lebih rasional atau tidak, kayaknya ini berkaitan dengan > kemajuan peradaban dan kemampuan pembacaan manusianya. > > Jaman inquisisi dulu, agama juga mak gedebuk. > Jaman sekarang, sejak aufklarung tentu tidak. > > kalau umat Islam di Indonesia, permenungannya sudah menghasilkan > tafsir yg banyak ragam jenisnya, dari yg filosofis aristotelian, > yg mirip kamus biologi dan science lainnya, sampai yg tekstual murni. > > dan kalaubanyak perilaku umat yg dianggap masih ketinggalan, > bahkan bila diukur dengan standar moral ajaran Islam sendiri, > lagi-lagi karena peradaban Islam memang sudah kehilangan energinya > sejak sekitar aufklarung abad 16-18 sampai sekarang. > Apalagi dijajah sedemikian lama orang bangsa Eropa. > > Mungkin anasibnya sama seperti rakyat China yg sekarang lagi > bangkit membentuk kebudayaannya lagi. dan yang pasti untuk > bangkit ini perlu energi dan visi baru. > > Oke, sekarang kita berbicara dalam tataran bangsa, anda > ingin menjadi bagian dari energi -membangun atau > menjadi energi - destruktif ? > > Bila ingin maju bersama, dan jadi bagian dari bangsa ini, > sempritlah bisa ada yang salah supaya kita ingat dan memperbaikinya, > bantulah tanpa pamrih sodara-sodara yang masih tertatih - tatih, > bahkan untuk sekedar memutuskan pengen ngelanjutin sekolah > atau langsung disuruh kerja aja - cari makan sendiri ....... > > Itu saja. > > salam, > Ari Condro > > > ----- Original Message ----- > > > AR : Paling tidak, umat Kristen lebih rasional dlm me-maknai kitab > > sucinya..di mana kitab suci bukanlah dipahami sbg buku yg "mak > > kedebuk" jatuh dari langit... hehehee... Tapi, hasil permenungan yg > > mendalam dari para penulis Kitab.... dan perjalanan sejarah yg > > panjang dari manusia, umat Allah... > > > > > > > > ********************************************************************** ***** > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg > Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc > ********************************************************************** ***** > ______________________________________________________________________ ____ > Mohon Perhatian: > > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx > > Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Give the gift of life to a sick child. Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **