** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** hahaha ibarat orang jualan di trotoir, buka dasar mesti pinter (dan tahu saat tempat tepat) buat kukut. sby dan betharanya (kalla) tentu tak selalu otak ical, berani sudah dasaran banyak isyu : pengangguran, bbm, tki, aceh-alor-nabire, pendidikan taruh mentri non-pendidik dll. nah buka dasar mah gampang (apalagi cuma didepan kamera), apakah kukutnya pantas ? hehehe kita simak yuuuuk asal kita sendiri konsisten berbuat (hic et nunc) buat rakyat, agar punya hak moral bersuara jangan lagi mimpi dengan 'analisis' jarakjauh belagak jagoan, ngeri jadi pahlawan-kesiangan-sejati hihihi demo thok....geli hatiku huhuhu mbokyao ndelok awake ki berdiri dimana dan berbuat apa bagi yang terinjak dari hari ke hari, namun secara kreatif, bukan ubyangubyung macam pendahulunya salam damai santi rahayu dari daerah-daerah juga bagi yang silam hari milih sby tapi getun kini (lihat apa sby bisa perbaiki kinerja?) --- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Ambon" <sea@xxxx> wrote: > http://www.harianbatampos.com/mod.php? mod=publisher&op=viewarticle&artid=7737&PHPSESSID=051676a0042ea7ea463 827c2aa5961e6 > > > Isu BBM Ditukar Krisis Ambalat? > Oleh redaksi > Jumat, 11-Maret-2005, 07:33:49 > > > Konflik antara Indonesia dengan Malaysia terkait kepemilikan Ambalat sekitar > perairan Sulawesi, dinilai sebagai sebuah sandiwara atau skenario politik > besar. Tujuannya untuk mengalihkan perhatian masyarakat yang sedang sesak > nafas akibat kenaikan BBM itu. > > TANJUNGPINANG-Demikian penilaian aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) > Tanjungpinang, saat beraksi kemarin bersama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim > Indonesia (KAMMI). > > "Harus ada tekanan dari seluruh daerah di Indonesia, agar menolak kenaikan > harga BBM itu. Hal seperti ini sebelumnya sudah terbukti," kata Ketua HMI > Tanjungpinang Fatkhul Muin menjawab Batam Pos, kemarin di sela- sela aksi > unjuk rasa mereka di halaman Kantor Wako Tanjungpinang. > > Pernyataan bahwa masalah klaim Ambalat antara Indonesia dengan Malaysia, > adalah sebagai skenario untuk mengalihkan masalah kenaikan harga BBM > disampaikan juga dalam orasi terbuka aktivis HMI, dan KAMMI Tanjungpinang. > Seperti yang disampaikan salah seorang orator, Suryadi. > > Seperti aksi-aksi sebelumnya, dalam aksinya ini puluhan aktivis HMI/KAMMI > juga membawa sejumlah spanduk berisi pernyataan. Diantaranya, tarik pajak > konglomerat, tolak kenaikan harga BBM, dan gantung para koruptor. > > Sementara rekan-rekannya menyampaikan orasi di halaman Kantor Wako > Tanjungpinang, beberapa aktivis lainnya menyebarkan selebaran kepada para > pengendara kendaraan bermotor yang melintas di depan kantor itu. > > Jika dalam aksi sebelumnya di ''Bundaran HMI" sekitar lapangan Pamedan A > Yani, aksinya dibubarkan polisi karena tidak menyampaikan pemberitahuan. > Maka, dalam aksinya kali ini mereka dapat melaksanakannya dengan baik. > Karena, pagi harinya sebelum beraksi mereka lebih dulu menyampaikan > pemberitahuan tentang rencana aksi demo kepada polisi. > > Meski begitu, mereka tetap dikawal anggota kepolisian, dan satuan intelijen > keamanan lainnya. Termasuk dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemko > Tanjungpinang. Sekitar satu jam setelah berorasi di halaman Kantor Wako, > akhirnya Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Drs H Wan Izhar Abdullah yang > didampingi Kakansatpol PP, Sumardi Ssos MM menemui aktivis mahasiswa sekitar > pukul 10.30 WIB. > > Wawako Tanjungpinang, Wan Izhar dalam pernyataan di depan aktivis mahasiswa > menyatakan dukungannya, atas sikap yang disampaikan mahasiswa itu. Karena, > mahasiswa dinilai peduli dengan apa yang dirasakan rakyat. Atas nama Pemko, > dinyatakannya dukungan kepada aksi mereka asalkan dilaksanakan dengan sopan, > dan tidak anarkis. > > Usai memberikan dukungannya, Wan Izhar bermaksud naik kembali. Namun, > mahasiswa meminta agar dia mendengarkan pernyataan sikap mahasiswa, dan > menandatangani kain putih sebagai bentuk dukungan penolakan harga BBM. Untuk > permintaan pertama Wan Izhar mengabulkannya, dan kemudian menerima > pernyataan sikap itu. Sedangkan permintaan kedua ditolak, dengan alasan > karena pemda juga memiliki jalur sendiri untuk memperjuangkan aspirasi > masyarakatnya. > > Mana Dana Kompensasi BBM > DPRD Kota Tanjungpinang menagih janji pemerintah tentang dana kompensasi > BBM. Maka itu, dalam waktu dekat DPRD akan menyurati DPR-RI dan Presiden > untuk mempertanyakan kapan dana kompensasi tersebut disalurkan ke daerah. > > Demikian Ketua Komisi Ekonomi DPRD Kota Tanjungpinang, M Arief menjawab > Batam Pos, kemarin. "Kita harus melakukan upaya ini untuk menghindari > terjadi gejolak di tengah masyarakat. Kita harapkan, pemerintah pusat tak > hanya memberikan janji-janji saja. Hal itu harus diwujudkan demi kepentingan > masyarakat luas,"ujar M Arief. > > Tidak saja upaya menyurati pemerintah pusat, DPRD Tanjungpinang, lanjut > Arief, akan selalu menggesa Pemko Tanjungpinang menggelar Operasi Pasar (OP) > yang tak saja pengadaan beras murah, melainkan operasi pasar secara lengkap, > seperti OP minyak tanah, dan sebagainya. > > Kegiatan inilah katanya yang akan dapat membantu meringankan beban > masyarakat. Tanpa kegiatan ini, katanya akan menciptakan tanda tanya di > tengah masyarakat. "Sebagai wakil rakyat, kita akan terus melakukan usaha > keberpihakan terhadap lapisan masyarakat. Sementara, Pemko sebagai pelaksana > pemerintahan, akan digesa mencarikan solusi nyata meringankan beban ini,"katanya. > > Terkait ini pula, untuk langkah antisipasi secara luas, ujar Arief, DPRD > akan berusaha melakukan pemangkasan pengeluaran APBD 2005 seminim mungkin. > Hal yang tak diprioritaskan, katanya akan dilakukan pembatasan. > > "Seperti halnya pemangkasan birokrasi, pemangkasan rencana pelaksanaan > proyek pembangunan, serta pengefisienan rencana lainnya. Kita tak bisa > menunggu-nunggu lagi realisasi antisifasi ini. Masyarakat sangat merasakan > dampak dan beban,"ujar Arief bersemangat. > > Menyinggung kenaikan harga sendiri, ujar wakil rakyat utusan PKS ini tak > bisa sepenuhnya disalahkan pelaku. Pada dasarnya, keputusan menaikkan itu > didasari kenaikan barang kebutuhan lainnya. Tanpa melalui keputusan > menaikkan, katanya bisa saja yang bersangkutan mengalami kerugian. > > "Ini tambah buruk lagi. Saya rasa, tak ada seorang pun yang berani mengambil > risiko seperti ini. Mau tak mau, maka harga harus dinaikkan. DPRD memaklumi > hal ini. Yang jadi permasalahan, sejauh manakah Pemko sebagai pelaksana > pemerintahan, memainkan peran di tengah masyarakat,"katanya. > > Jika gambaran kesulitan ini terbiar lama tambahnya kedepan bisa saja gejolak > masyarakat akan terjadi. Untuk menghindari gejolak tersebut, DPRD Kota > bersama Pemko harus cepat mencari solusi. Salah satu solusi, melakukan OP > secara berulang-ulang. ''Upaya ini sangat membantu sekali. Pasalnya, jika > dikaitkan tingkat pendapatan masyarakat, kenaikan harga semua sektor, akan > menguras seluruh pendapatan itu. Inilah yang harus kita sikapi sedini > mungkin," katanya.(git/zek) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today! http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **