[list_indonesia] [ppiindia] Re: Amerikanisasi BBM

  • From: "RM Danardono HADINOTO" <rm_danardono@xxxxxxxx>
  • To: ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx
  • Date: Mon, 21 Mar 2005 10:20:16 -0000

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Hmmm, mas, salah satu yang menjadi kaya raya, menjadi digdaya karena 
uang, menjadi angkuh dan mudah mencabut pelatuk pistol, adalah 
Adiguna...

Kedaulatan ada ditangan rakyat. Kata Undang Undang Dasar.  Kedaulatan 
apa ya? Kedaulatan untuk di-injak injak kepalanya?

Salam

danardono





--- In ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx, "Ambon" <sea@xxxx> wrote:
> Sejak pemerintah Indonesia berada di tangan Jenderal Soeharto, 
sejak itu 
> pintu gerbang Indonesia dibuka lebar-lebar untuk investasi modal 
asing 
> dengan syarat-syarat yang menguntungkan. Salah satu bidang yang 
mereka 
> tanamkan modal ialah dilapangan minyak dan gas alam. Dalam penaman  
modal di 
> bidang migas kalau saya tidak salah baca ialah antara 49 - 51%. 49% 
modal 
> asing dan 51% modal Indonesia [Pertamina]. Sampai dimana perjanjian 
ini 
> dilaksanakan mungkin agak sulit  diketahui oleh umum, sebab sistem 
> administrasi dan keuangan serta pembukuannya tertutup. Bebebrapa 
hari lalu 
> ada suara-suara untuk  supaya dibuka sistem tertutup ini, tetapi 
sesuai 
> berita media cetak ibukota RI dikatakan bahwa Departement Keuangan 
dan pihak 
> Pertamina tidak mengizinkan.
> 
> Ada apa dibalik pernyataan ini bisa saja dispekulasikan yaitu 
mungkin ada 
> rahasia yang bisa membongkor kebusukan para petinggi penguasa 
negara dan 
> konco-konco mereka dalam memanipulasi kekayaan rakyat. Mungkin 
angka  modal 
> 51% itu hanya suatu fiktif saja, mungkin sebetulnya hanya 20% atau 
30%.
> 
> Tragis bagi rakyat sebab kekayaan alam yang seharus memperkaya 
kehidupan 
> malah sebaliknya, kita lihat saja dulu ketika krisis minyak tahun 
1970-an 
> semua perusahaan minyak dan gas di dunia mendapat laba berlipat 
ganda, 
> tetapi sayang dibalik sayang PERTAMINA rugi besar, diperkirakan UD$ 
10,--  
> milyar. Pertamina diambang kebangkrutan kalau tidak jongkok-jongkok 
minta 
> utang luar negeri untuk Pertamina disuntik guna bisa hidup dan 
berjalan 
> terus sebagai sapi perahan penguasa.
> 
> Sekarang harga minyak di pasar dunia melonjak tinggi, harga kemarin 
UD$ 
> 54,--per barrel, sebetulnya sebagai negara produsen minyak dan gas 
alam, 
> dengan keadaan begitu  agaknya harga BBM kalau tidak diturunkan 
paling tidak 
> harus stabil karena ada kompensasi harga dipasaran dunia yang 
tinggi. Tetapi 
> sistem politik ekonomi negara Indonesia dari segi penguasa 
mempunyai 
> pengertian dan aplikasi lain sehingga harga BBM dinaikan.
> 
> Bukan saja mengenai minyak dan gas alam, tetapi juga di bidang 
lain, sebagi 
> contoh ialah tambang tembaga Freeport di Papua Barat. Modal 
Indonesia 
> agaknya hanya 14 atau 16%, dalam 16% terdapat andil negara dan 
privat 
> indonesia. Siapa mereka  si privat ini? Tentunya bukan orang sipil 
biasa 
> atau prajurit tentara kelas bawah.
> 
> Tambang Freeport ini adalah juga salah satu tambang emas terbesar 
di dunia. 
> Apa yang diperoleh oleh rakyat setempat dari kekayaan alam di 
tempat mereka 
> dibandingkan dengan keuntungan yang begitu besar tiap tahun? 
Bagaimana 
> dengan kerusakan alam lingkungan, siapa yang akan merehabilitas 
bila 
> penambangan selesai?
> 
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "PETTER TAULAN PINULUNG" <petter_pinulung@xxxx>
> To: <ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx>
> Sent: Monday, March 21, 2005 10:24 AM
> Subject: RE: [ppiindia] Amerikanisasi BBM
> 
> 
> >
> >
> > USAID menyumbang dan working together dalam menyusun draft UU 
MiGAS....
> > Itu namanya dengan umpan teri mempertahankan paus tetap dalam 
genggaman.
> >
> >
> >
> > ptP
> >
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Ambon [mailto:sea@xxxx]
> > Sent: Monday, March 21, 2005 4:00 PM
> > To: Undisclosed-Recipient:;
> > Subject: [ppiindia] Amerikanisasi BBM
> >
> >
> > Republika
> > Senin, 21 Maret 2005
> >
> > Amerikanisasi BBM
> >
> > Oleh : Revrisond Baswir
> >
> >
> >
> > Sehubungan dengan itu, para pejabat pemerintah boleh saja 
mengemukakan
> > 1001 alasan mengenai penyebab ''terpaksa'' dinaikkannya harga BBM.
> > Tetapi sesuai dengan UU Migas No 22/2001, kenaikan harga BBM yang
> > terjadi belakangan mustahil dapat dipisahkan dari tengah 
berlangsungnya
> > apa yang disebut sebagai liberalisasi industri migas di negeri 
ini.
> > Artinya, berbeda dengan kenaikan harga BBM sebelum 2001, 
kenaikkan harga
> > BBM yang terjadi belakang secara tegas digerakkan oleh motivasi 
untuk
> > menghapuskan subsidi BBM dan menyesuaikan harga BBM dengan harga 
pasar
> > internasional.
> >
> > Pertanyaannya, mengapa industri migas harus diliberalisasikan, dan
> > mengapa pula harga BBM harus disesuaikan dengan harga pasar
> > internasional?
> > Jawabannya sangat sederhana. Sebagaimana dikemukakan Menteri 
Energi dan
> > Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, tujuannya antara 
lain
> > adalah untuk merangsang masuknya investasi asing ke sektor hilir
> > industri migas di sini.
> >
> > Sebagaimana dikatakannya, 'Liberalisasi sektor hilir migas membuka
> > kesempatan bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis 
eceran
> > migas.... Namun, liberalisasi ini berdampak mendongkrak harga BBM 
yang
> > disubsidi pemerintah. Sebab kalau harga BBM masih rendah karena
> > disubsidi, pemain asing enggan masuk.'' (Kompas, 14 Mei 2003). 
Karena
> > sejak semula diniatkan untuk mengundang masuknya investor asing, 
tidak
> > aneh bila hampir semua aspek perumusan kebijakan pemerintah dalam
> > melakukan liberalisasi industri migas dan menaikkan harga BBM, 
sarat
> > dengan campur tangan asing, khususnya Amerika.
> >
> > Simak, misalnya, pernyataan USAID (United States Agency for
> > International Development) berikut, ''USAID has been the primary
> > bilateral donor working on energy sector reform.'' Khusus mengenai
> > penyusunan UU Migas, USAID secara terbuka menyatakan, ''The ADB 
and
> > USAID worked together on drafting a new oil and gas law in 2000.''
> > (http:www.usaid.gov/pubs/cbj2002/ane/id/497-009.html). Berdasarkan
> > kutipan tersebut, dapat disaksikan betapa telah sangat jauhnya 
pihak
> > asing, khsusunya Amerika, terlibat dalam penyusunan kebijakan 
industri
> > migas di Indonesia. Selain itu, disadari atau tidak, dapat 
disaksikan
> > pula betapa telah sangat berkembangnya tradisi untuk menyerahkan
> > penyusunan rancangan undang-undang (RUU) kepada pihak asing.
> >
> > Sebagaimana diketahui, keterlibatan asing dalam penyusunan RUU 
tidak
> > hanya dialami oleh UU Migas. Tetapi dialami pula oleh UU 
Kelistrikan, UU
> > Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan beberapa produk perundang-
undangan
> > lainnya. RUU Kelistrikan disusunkan oleh Bank Dunia, sedangkan 
RUU BUMN
> > disusunkan oleh Price Waterhouse Coopers. Selanjutnya, khusus 
mengenai
> > kenaikan harga BBM, simaklah pernyataan USAID mengenai 
keterlibatan Bank
> > Dunia berikut, ''Complementing USAID efforts, the World Bank has
> > conducted comprehensive studies of the oil and gas sector, pricing
> > policy, and provided assistance to the State electric company on
> > financial and corporate restructuring.''
> >
> > Dengan latar belakang seperti itu, mudah dimengerti bila dalam 
iklan
> > layanan masyarakat yang diterbitkan pemerintah dalam rangka 
sosialisasi
> > penghapusan subsidi BBM, ditemukan sebuah grafik yang berjudul
> > ''Kelompok terkaya menikmati subsidi BBM terbesar,'' yang datanya
> > bersumber dari hasil studi Bank Dunia. Bagaimana halnya dengan 
kajian
> > dampak ekonomi kenaikan harga BBM? Sebagaimana terungkap dalam 
sebuah
> > laporan yang berjudul ''Kajian Dampak Ekonomi Kenaikan Harga 
BBM,'' yang
> > diterbitkan oleh Pusat Studi Energi, Departemen ESDM pada 
Desember 2001,
> > kajian tersebut ternyata dibiayai oleh AUSAID (Australia Agency 
for
> > International Development), melalui International Trade 
Strategies (ITS)
> > Pte. Ltd., Australia.
> >
> >
> >
> >
> > 
**********************************************************************
*****
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia 
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-
india.uni.cc
> > 
**********************************************************************
*****
> > 
______________________________________________________________________
____
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
> > 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> > 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
> > 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
> > 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] Re: Amerikanisasi BBM