[list_indonesia] [ppiindia] RE: [LISI] Yang menikmati subsidi BBM ...

  • From: "Eddy Satriya" <esatriya@xxxxxxxxxxxxxx>
  • To: <LISI@xxxxxxxxxxxxxxx>, <cintabappenas@xxxxxxxxxxxxxxx>
  • Date: Mon, 21 Mar 2005 12:11:01 +0700

** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru **


Dear All,

BBM adalah bisnis besar. Coba dihitung dengan asumsi sederhana saja. Jika
tiap hari kita produksi rata-rata 1 juta barel (bpd), maka dengan harga
asumsi US$ 40 per barel..adalah bisnis US$ 40 million atau US$ 40 juta.
Jika dihitung dalam 1 tahun, tinggal kalikan 365 hari = 14.600 juta US$
alias sekitar US$ 15 milyar per tahun...jadi sekitar Rp 135 T. Lebih dari
seperempat APBN.

Wajarkan kalau banyak orang yang "menyandarkan" hidupnya dari rentseeking
bisnis sebesar itu? HARI GINI....., dimana hidup susah, berkarir juga tidak
jaminan karena berbagai permasalahan yang berujung kepada KKN telah
mengesampingkan nilai-nilai kerja keras, profesional, dan aktivitas yang
berorientasi kepada proses. Jika dirunut lagi, akarnya juga akan mengarah
kepada (salah satunya lho..!) rendahnya reward alias rendahnya tingkat
upah,baik untuk birokrat maupun sebagian besar swasta. 

Nah bisnis minyak memiliki daya pukau yang sangat kuat, lihatlah teman
sendiri, saudara, ataupun kerabat lainnya yang dibisnis minyak,
pasti..kesejahteraannya di atas rata-rata rakyat Indonesia lainnya. Sekali
lagi, sementara tingkat upah sangat tidak sepadan dan nyaris tidak pernah
diperhitungkan secara proporsional dalam berbagai kebijakan publik,
maka...para intelektual, birokrat, dan pengambil keputusan akan
berpikir...GUA DAPAT APA...? Sementara kewenangan, kemampuan untuk
mempengaruhi kebijakan publik sangatlah besar...dan masalah ini telah dengan
SENGAJA DIBIARKAN PEMERINTAH untuk berlarut-larut dan bahkan sengaja
dipropagandakan (dulu oleh Budiono mantan Mekeu yang menyatakan,bahwa gaji
kecil jangan dijadikan alasan korupsi...!). Dengan kata lain, dalam suatu
negara dengan bisnis BBM dan sumber daya alam lainnya begitu besar, kaum
intelektual dan birokrat disuruh "pura-pura" gak melihat..., maka lama
kelamaan tentu mereka harus mencari jalan keluar.
MAKA, JADILAH..bisnis BBM menjadi salah satu lahan baru setelah perbankan
diaduk-aduk oleh swasta, dimana pemerintah menarik sendiri pihak swasta
tersebut untuk membenahi dalam BPPN.

Maaf berbelit..poin saya adalah, BBM dan bisnis mineral lainnya menjadi
lahan bagi sebagian besar orang (bisa birokrat, intelektual dlll) untuk
menjadi penambah "asap dapur" mereka. Bisa melalui suatu posisi sebagi
direksi, komisaris, ataupun secara langsung membuat kajian-kajian yang
diharapkan terus menjadi acuan dan tentu juga dengan gizi yang cukup, lebih
dari rata-rata. Hal ini bisa dimaklumi, khususnya untuk dunia
intelektual..dimana KELEMBAGAAN R&D kita juga terabaikan. Sungguh sangat
sedikit orang yang mendedikasikan dirinya untuk meriset saat ini tanpa
mengkhawatrikan anaknya yang sakit, akan sekolah dimana, serta berbagai gaya
hidup lainnya.

Jadi, dengan berbagai situasi yang ada saat ini, ditambah dengan tidak
berjalannya good governance (gg), dimana civil society semakin ditinggalkan
oleh kaum penguasa dan pengusaha (seperti Orba dulu)...MAKA JADILAH PROSES
SUATU PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEBIJAKAN PUBLIK MENJADI SANGAT...SANGAT..SANGAT
SERAMPANGAN.

Oke..coba kita renungkan.....BOLEHKAH RAKYAT SUATU NEGARA MISKIN MEMPEROLEH
BBM DENGAN HARGA DI BAWAH HARGA PASAR INTERNASIONAL? Rasanya nalar saya
menyatakan, masih layak kita membeli BBM dengan harga dibawah harga
internasioanal yang di peg dengan harga MOPS di Singapura. Karena kita
memang MISKIN, sekali lagi, KITA MASIH MISKIN LHO MAS, MBAK, BAPAK DAN IBU
PEMIMPIN!, lah buktinya..GDP per capita masih dibawah 1000 US$, apa ada yang
bisa bantah fakta ini?

TERUS, kita bbrp tahun lalu dipaksa, khususnya untuk premium disamakan
harganya dengan MOPS alias tidak disubsidi lagi, kecuali Minyak Tanah.
Sehingga kita ingat harus membayar Bensin dengan harga Rp 1750 per liter,
karena kurs naik kemudian bbrp bulan setelah itu dinaikkan menjadi Rp 1850.
Terus kurs dan harga minyak turun, diturunkan pemerintah lagi menjadi Rp
1810. DAN ITU DIBIARKAN BERTAHAN DAN TIDAK DI VARIABELKAN SESUAI JANJI DAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK KURUN WAKTU LEBIH 2 TAHUN?????

BUSET !!! (baca dengan gaya salah satu acara tivi)
HARUSNYA jika kebijakan harga itu benar, maka sudah semestinya secara
bertahap harga BBM, bensin contohnya, juga sudah dinaikkan secara bertahap
semisal Rp 1900 pada tahun 2003, kemudian menjadi Rp 2000/liter pada tahun
2004. NAH..KENAPA LANGKAH INI TIDAK DILANJUTKAN?

KESIMPULANNYA...KEBIJAKAN PUBLIK YANG SANGAT MENENTUKAN HAJAT HIDUP DAN
TINGKAT KESEJAHTERAAN RAKYAT....DIAMBIL SECARA SERAMPANGAN DENGAN
MENINGGALKAN KAEDAH-KAEDAH EKONOMI DASAR SEPERTI DIAJARKAN DALAM WELFARE
ECONOMICS...yang mempertemukan demand curve, willingness to pay, consumer
dan producers surplus dan berbagai aspek lainnya.

Untuk kompensasi...APA KITA UDAH PUNYA DATA BASE? Dan apakah tanpa kenaikan
BBM kita tidak akan memberikan pendidikan dan kesehatan secara lebih baik?
Dan dalam situasi transisi..bagi sebagian orang..ANGGARAN TAMBAHAN ADALAH
REZEKI NOMPLOK..., maaf agak sudzon sedikit...STATISTICS CAN NOT LIE!

Tentang..thread debat hasil kajian LPEM di Kompas dari Ikhsan, Iman, Chatib
dan Oktaviani..." EMANG GUE PIKIRIN " kata rakyat yang sedang kejepit!!

Sampai kapan kita akan berubah? HAI INTELEKTUAL INDONESIA..
" JANGAN LAH ANDA MENJADI TONGKAT PEMBAWA REBAH! "

Sekedar menyegarkan pikiran bisa dilihat 3 tulisan saya dibawah ini....
1. www.sinarharapan.co.id/berita/0301/11/opi01.html  
2.
http://eddysatriya.blogspot.com/2004/07/ketika-kaum-intelektual-berpesta.htm
l  
3. http://eddysatriya.blogspot.com/2005/03/intelektual-berminyak.html 

Tulisan lainnya bisa dilihat dalam website atau weblog saya.

DUGAAN SAYA, HARGA BENSIN AKAN TURUN KE Rp 2000.-Rp 2100, SEMOGA!!! (Harus
tho....) Kalau tidak turun, DPR berarti MEMBLE..dan PEOPLE POWER IS JUST A
MATTER OF TIME! 

Kalau udah begini yang senang...TETANGGA KITA SI MALAYSIA!

WASSALAM DAN semoga Allah mengampuni kita. Juga maap kalau ade saleh kate!

Ir. Eddy Satriya, MA

Email: esatriya@xxxxxxxxxxxxxx  
Website: www.geocities.com/satriyaeddy  ; 
Blog:  www.eddysatriya.blogspot.com  , www.spaces.msn.com/members/kritikaku 

-----Original Message-----
From: A Nizami [mailto:nizaminz@xxxxxxxxx] 
Sent: Monday, March 21, 2005 8:38 AM
To: LISI@xxxxxxxxxxxxxxx; ekonomi-nasional@xxxxxxxxxxxxxxx;
ppiindia@xxxxxxxxxxxxxxx; sabili
Subject: Re: [LISI] Yang menikmati subsidi BBM ...










------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx
5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx
6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **

Other related posts:

  • » [list_indonesia] [ppiindia] RE: [LISI] Yang menikmati subsidi BBM ...