** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.da.ru ** http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=3Dberita%7C-320%7CX Selasa, 08 Maret 2005 Peringati Hari Perempuan Sedunia, Kaum Perempuan Tolak Kenaikan BBM=20 Jurnalis : Eko Bambang S Jurnalperempuan.com-Jakarta. Bagi perempuan, kenaikan harga BBM yang baru s= aja diumumkan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla me= mpunyai dampak yang sangat langsung. Dari sekian banyak pihak yang terkena = dampaknya, maka dampak terberat adalah yang dialami oleh perempuan, karena = selama ini perempuanlah yang merasakan bagaimana kenaikan BBM berdampak pad= a kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok dan transportasi. Kenaikan in= i bagi perempuan tentunya sangat berat, karena perempuanlah yang selama ini= mempunyai beban mengurusi kebutuhan sehari-hari keluarga.=20 Kondisi memperihatinkan yang menimpa kaum perempuan, akibat kenaikan BBM in= ilah yang menjadi tema peringatan hari perempuan internasional yang diperin= gati oleh sejumlah LSM di Jakarta, dengan melakukan aksi turun ke Jalan dar= i Stasiun Senin, menuju Istana Negara dan di Lanjutkan ke gedung DPR MPR RI= , Selasa (08/03/05).=20 Bagi kelompok perempuan, kenaikan harga BBM ini akan berdampak pada dua hal= , pertama akan berdampak pada meningkatnya perdagangan perempuan dan kedua = kenaikan BBM ini juga berpotensi bagi meningkatnya kekerasan dalam rumah ta= ngga (KDRT). Dari 120 juta orang miskin, data menunjukkan bahwa tiga seperm= patnya adalah perempuan. Dengan kenaikan BBM, perempuan yang sebelumnya sud= ah miskin, akan semakin dimiskinkan. Ketika lapangan pekerjaan sulit didapa= t, dan beban perempuan rumah tangga semakin sulit tanggung, maka akan lebih= banyak lagi perempuan yang akan mengambil pekerjaan tanpa jaminan, gaji re= ndah atau bekerja diluar negeri yang berdampak negatif untuk menjadi objek = seksual. Dalam situasi ekonomi yang kurang kondusif itulah perempuan semaki= n rentan menjadi korban perdagangan, eksploitasi dan kekerasan dalam bentuk= -bentuk prostitusi, menjadi objek pornografi, eksploitasi buruh migran pere= mpuan, pekerja rumah tangga, buruh kontrak, buruh sektor informal dan sebag= ainya.=20 Selain rentan untuk diperdagangkan, ditengah-tengah harga yang melambung ti= nggi ini, hidup keluarga akan semakin sulit. Sementara itu, sejauh ini pere= mpuan dalam masyarakat patriarkhi diharuskan menjadi pengelola rumah tangga= . Dalam situasi yang sulit ini, dengan harga-harga yang melambung, maka dal= am rumah tangga beban keluarga semakin berat. Perempuan tidak hanya terbeba= ni dalam pengelolaan keuangan, tetapi juga bisa mengatasi masalah lain sepe= rti merawat suami, anak dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini potensi k= onflik didalam keluarga akan meningkat. Dan dalam situasi konflik rumah tan= gga, maka potensi terbesar yang menjadi korban adalah perempuan dan anak-an= ak.=20 Agar beban perempuan tidak semakin berat, maka dalam aksi ini, kaum perempu= an menyerukan kepada pemerintahan SBY =96 Kalla untuk membatalkan kebijakan= kenaikan BBM. Pemerintah juga dituntut untuk memberikan informasi seluas-l= uasnya atas dasar prinsip transparansi mengenai rencana pemerintah sebelum = mengeluarkan kebijakan-kebijakan, terutama yang berhubungan dengan kepentin= gan rakyat. Pemerintah dan DPR juga diminta mempercepat pembahasan dan peng= esahan RUU Trafiking serta melakukan amandemen atas UU PPTKILN yang mengeks= ploitasi buruh migran, terutama Buruh Migran Perempuan. Dalam kesempatan in= i pula, kaum perempuan meminta kepada pemerintah untuk menghentikan segala = bentuk razia yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang mengkriminalisasika= n korban perdagangan perempuan yang terjebak dalam praktek prostitusi. Kaum= perempuan juga meminta agar segala elemen pemerintah segera memaksimalkan = implemntasi UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT). Dan terakh= ir kaum perempuan meminta pemerintah untuk menghentikan pembuatan kebijakan= yang berpihak kepada liberalisasi pasar (neo liberalisme) yang jelas-jelas= semakin memiskinkan rakyat.=20 Sementara itu, Vivi, salah seorang koordinator aksi hari perempuan sedunia = ini mengatakan bahwa kita menuntut kebijakan menaikan BBM karena kebijakan = tersebut bagi perempuan secara langsung, karena di masyarakat kita perempua= n mempunyai beban keluarga. Bagi perempuan kenaikan BBM berdampak pada kena= ikan harga dan ini menyulitkan perempuan,=94 Ujar Vivi. Sementara berkaitan= dengan dana kompensasi yang dijanjikan pemerintah untuk peningkatan pendid= ikan dan kesehatan menurut Vivi adalah kebijakan yang tidak masuk akal, kar= ena pendidikan yang murah dan pengaobatan gratis sudah merupakan tanggungja= wab pemerintah tanpa perlu adanya dana kompensasi subsidi BBM.=20 ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->=20 Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospit= al's 'Thanks & Giving.' http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~->=20 *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg= Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;=20 4. Satu email perhari: ppiindia-digest@xxxxxxxxxxxxxxx 5. No-email/web only: ppiindia-nomail@xxxxxxxxxxxxxxx 6. kembali menerima email: ppiindia-normal@xxxxxxxxxxxxxxx =20 Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ppiindia-unsubscribe@xxxxxxxxxxxxxxx <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ =20 ** Mailing-List Indonesia Nasional Milis PPI-India www.ppi-india.uni.cc **